Kamis, 27 September 2018

#Nice Homework 9 (NHW 9)

Bunda Sebagai Agen Perubahan

Setelah mengarungi samudra Matrikulasi IIP Batch 6 mulai NHW 1-8 yang ditunjukan untuk diri sendiri dan keluarga. Pada tugas final di Matrikulasi ini, NHW 9 kita diminta untuk melebarkan sayap ke lingkungan masyarakat/komunitas sehingga bisa menjadi agen perubahan. Langkah besar selalu dimulai dari langkah kecil yaitu empati. Empati ini ditumbuhkan dari diri sendiri yang kemudian bisa dengan jeli dan peka melihat masalah apa yang ada di sekitar kita. Setelah muncul empati tambahkan apa yang menjadi passion diri kita masing-masing yang spesifik sehingga bisa dihasilkan sebuah misi besar yang diharapkan menjadi solusi masalah di masyarakat. Berikut formula yang saya susun :



Namun perlu diingat bahwa keluarga adalah tetap skala prioritas utama, maka jangan sampai dengan aktifnya kita di kancah lebih luas malah mengorbankan keluaga. Disini perlu adanya balance antara urusan domestik dan urusan publik. Perlu juga dukungan suami yang ikut menjadi alarm ketika kita terlalu asyik di luaran sehingga mulai melupakan tugas utama di rumah.
Setiap orang sesungguhnya adalah seorang agen perubahan. Kita yang menentukan apa yang ingin kita ubah, apa yang ingin kita tularkan.

Rabu, 26 September 2018

Hanya Masalah Waktu

Hanya masalah waktu dimana semua akan lebih indah untuk dikenang
Kegagalan yang kita tangisi hari ini
Banyak tujuan yang kita perjuangkan hari ini
Pikiran-pikiran kita pada hari ini
Usaha dan tindakan yang kita lakukan pada hari ini
Akan ada ujungnya
Hanya masalah waktu

Banyak bertemu dengan teman-teman (yang menurut saya) langkah mereka sudah jauh di depan
Ada yang punya pasif income dengan banyak bisnis besar
Ada yang sekolah dengan gelar berderet
Bahkan sudah ada yang punya jabatan strategis
Sedangkan saya (masih menurut saya) seperti jalan ditempat, masih berkutat dengan masalah domestik dan masalah manajemen waktu, masih meributkan hal yang itu-itu saja
Rasanya masih jauh sekali dari harapan dan hasil yang pernah saya tuliskan
Kemudian, saya mencoba lebih jujur pada diri sendiri
Ternyata,
Hanya masalah waktu

Semua orang punya waktu sendiri-sendiri,
Apa yang orang lain capai di usianya adalah apa yang sudah mereka usahakan sebelum ini
Apa yang orang lain dapatkan di usianya adalah apa yang sudah mereka perjuangkan sebelum ini
Kita bahkan tidak tau proses apa yang telah mereka lalui
Maka bersabarlah, kita pun sedang berproses 
Hanya masalah waktu

Begitupun dengan apa yang ingin dicapai, tentu berbeda antara kita dan banyak orang lain di luar sana
Maka sangat logis, jika ada perbedaan waktu untuk mendapatkannya
Hanya masalah waktu

Allah tidak pernah tertidur dan khilaf dari satupun usaha dan keringat hamba-Nya
Allah tidak pernah terlewat menghitung dan menimbang semua daya dan upaya hamba-Nya
Allah selalu tau kapan waktu yang tepat
Hanya masalah waktu

Maka sekarang, lakukan apa yang harus dilakukan
Cintai apa yang harus dicintai
Berikan dan jadilah sebaik mungkin hari ini karena akan menetukan akan jadi apa kita besok
Hanya masalah waktu

from : google
Hidup orang lain yang bagi kita terlihat lebih indah belum tentu hidup yang sesungguhnya kita inginkan
Sedangkan hidup yang seringkali kita keluhkan malah mungkin adalah impian banyak orang yang belum bisa diraihnya
Maka, bersyukur atas semua yang bisa kita dapatkan hari ini
Tidak perlu memusingkan yang belum tercapai dan masing di awang-awang
Terus berusaha
Hanya masalah waktu ...

Kita melihat banyak orang diluar "lebih" karena mengukur dari kaca mata dan standar kita sendiri
Begitu juga  ketika melihat diri sendiri yang masih dengan kaca mata dan standar kita
Kurang fair bukan ?
Simplenya adalah saat kita membeli dan menjual barang hanya mau pakai timbangan yang kita punya, is it right ? Absolutely no.
Maka,
Tetap rileks dan optimis,
Tidak bersyukur hanya akan menutup jalan dan memotong semua berkat baik
Ingat, semuanya 
Hanya masalah waktu


from : https://minanews.net/sabar-dalam-ibadah-kepada-allah/

Jumat, 21 September 2018

#Nice Homework 8 (NHW 8)

Misi Hidup dan Produktivitas


Tidak terasa sudah memasuki dua pekan terakhir perkuliahan online Matrikulasi Ibu Profesional Batch 6. Pada NHW 8 kali ini, kita diminta untuk menuliskan misi hidup penciptaan kita ke dunia dalam bentuk mimpi-mimpi yg ingin dicapai baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Dalam materi NHW8 dijelaskan bahwa ada 3 elemen yang harus diketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
a. Kita harus menjadi (memiliki mental) seperti orang yang kita harapkan (be)
b. Kita harus melakukan hal-hal yang seharusnya kita lakukan (do)
c. Kita mempunyai semua yang kita inginkan (have)

Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu diperhatikan :
a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan (strategic plan)
c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution)

from : pinterest

Berikut adalah jawaban-jawaban saya dalam NHW 8 :

a. Satu ranah aktivitas yang saya ambil dalam diagram Suka-Tidak Suka-Bisa-Tidak Bisa (pada NHW 7) adalah menulis. Menulis adalah salah satu kegiatan yang tidak pernah membuat saya bosan bahkan saya terus merasa terpanggil untuk menulis, tentang apapun itu. Menulis bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun saya mau, cukup fleksibel.


b. Setelah dipilih “BE DO HAVE” yang saya susun adalah :
  • BE : Mental yang harus dimiliki oleh seorang penulis adalah mental untuk terus belajar. Belajar membaca banyak buku sehingga kaya wawasan dan kaya diksi, sehingga akan ikut memengaruhi karya yang ditulis. Belajar peka untuk melihat banyak fenomena di sekitar yang sebetulnya menarik untuk bisa dikupas dan dibahas lebih lanjut. Belajar menjadi orang lain agar saat menulis kita bisa melihat sesuatu yang berbeda dari cara pandang yang berbeda terhadap suatu permasalahan, tentu tulisan yang dihasilkan pun semakin baik.
  • DO : Untuk menjadi seperti yang saya harapkan adalah dengan selalu update infromasi dan tidak malas membaca mengenai banyak hal. Luangkan waktu dalam seminggu untuk bisa membuat tulisan yang berkualitas dan bemanfaat bagi banyak orang di media sosial dan di blog. Gunakan semaksimal mungkin keilmuan yang dimiliki sehingga bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas dan tepat sasaran juga menjadi sarana belajar tambahan untuk mendalami ilmu yang dimiliki.
  • HAVE : Jika sudah memiliki apa yang saya harapkan saya akan menulis sebuah buku sesuai minat dan bidang yang saya tekuni sehingga apa yang sudah saya pelajari bisa terdokumentasi dengan baik dan lebih luas penyebarannya.

c. Aspek Dimensi
  • Lifetime purpose : Menjadi ibu yang bisa dibanggakan dan dekat dengan anak-anak, Istri yang dibanggakan dan selalu dirindukan oleh suami, serta menjadi orang yang diingat oleh banyak orang sebagai orang yang bermanfaat melalui tulisan-tulisan dan ilmu nya.
  • Strategic plan : Aktif menulis di blog dengan tulisan yang berkualitas, mulai mencoba menulis dengan serius baik di media sosial maupun di offline untuk mengikuti lomba-lomba penulisan agar lebih terasah. Banyak bertanya kepada orang yang paham dunia tulis menulis. 
  • New year resolution : Menerbitkan minimal 1 buku baik sebagai kontributor maupun sebagai penulis utama.
Demikian, semoga apa yang sudah saya tulis ini mampu memacu saya untuk lebih maju dan produktif tanpa mengesampingkan peran utama saya sebagai istri dan ibu. Semoga Allah memberikan saya kesempatan dan kemampuan untuk bisa mewujudkan apa yang telah saya tulis. Amin.

Saya kutip kalimat yang sungguh luar biasa dari materi NHW 8 ini :
Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan, bukan bersungguh-sungguh karena uang
adalah bahwa bukan uang dan faktor duniawi yang menjadi tujuan dalam melakukan misi hidup kita melainkan kesungguhan dalam menjalankan misi hidup yang akan membawa kita pada titik kemuliaan, baik di dunia maupun akhirat. Insyallah.
Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Jumat, 14 September 2018

#Nice Homework 7 (NHW 7)

Tahapan Menuju Bunda Profuktif



A. Hasil ST30
Berdasarkan hasil ST30 yang telah saya dapatkan dengan mengisi beberapa pertanyaan di www.temubakat.com maka potensi kekuatan yang saya miliki antara lain :
  1. Creator : Banyak ide dan suka menciptakan sesuatu
  2. Educator : Senang memajukan / melihat kemajuan orang lain
  3. Evaluator : Suka mengumpulkan informasi
  4. Journalist : Suka menyampaikan ide dan mengumpulkan berbagai informasi
  5. Mediator : Suka berhubungan dengan orang tetapi tidak menyukai konflik
  6. Strategist : Memiliki intuisi dalam menemukan jalan terbaik
  7. Synthesizer : Suka menggabungkan beberapa teori atau temuan menjadi suatu teori yang baru
Sedangkan potensi kelemahan yang saya miliki antara lain :
  1. Administrasi : Tidak rapih
  2. Commander : Tidak berani menghadapi masalah secara langsung
  3. Marketer : Tidak suka berpikir strategik
  4. Operator : Tidak teratur dan bukan pekerja keras
  5. Producer : Tidak sabar bertindak
B. Konfirmasi hasil dengan diri sendiri & lihat NHW sebelumnya
Secara umum banyak kesesuaian hasil ST 30 dengan yang saya rasakan sendiri. Pada NHW sebelumnya saya membuat analisa kelebihan dan kekurangan ini dengan menggunakan analisis SWOT, jika dilihat hasilnya tidah jauh berbeda. Berikut saya lampirkan ulang Analisis SWOT yang pernah saya buat :



C. Kuadran Aktivitas 
Berdasarkan potensi kekuatan dan kelemahan yang ada diatas, maka saya kelompokkan beberapa aktivitas yang saya lakukan kedalam kuadran aktivitas dibawah ini. Tujuannya adalah agar bisa memilah mana yang harus terus dilatih, maupun mana yang cukup sampai pada tahap bisa.



Semoga selalu diberikan kekuatan dan kesempatan untuk bisa mengaplikasikan apa yang sudah saya tuliskan. Amin

" Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR"


Jumat, 07 September 2018

Berdamai dengan Diri Sendiri itu Butuh Perjuangan

Pernah gak ada yang ngerasa mengganjal tersisa dari masa lalu atau dari orang yang dulu pernah ada karena ngerasa ada masalah yang belum selesai dan perlu ada yang diomongin ?

Saya pernah banget dan ada beberapa hal. Ada yang karena punya masalah tapi tanpa penjelasan yang jelas, ada yang karena pengen ngomong sesuatu tapi gak bisa diomongin waktu itu. Jalan keluarnya, awal-awal masih denial alias ada rasa gak terima. Tapi terus kepikiran dan serius itu menghantui banget sih. Buat saya yang sangat pemikir dan perasa  cukup lumayan menyebalkan. Terganggu pada waktu-waktu tertentu. Apalagi saat-saat bengong gak ada kerjaan atau saat ngeliat dan ngalamin sesuatu yang bikin inget, identik dengan kejadian atau orang tertentu.

Sampai akhirnya saya bisa menerima bahwa oh yaudah itu bagian dari masa lalu yang udah kelewat. Yang udah lewat ya lewat aja. Cuma memang konflik itu ada di diri sendiri yang terus kepikiran sama hal-hal gak jelas. Ada rasa bersalah, ada rasa kurang puas, ada rasa yang pengen diulang ? *lah hahaha.

Untuk menyelesaikannya, saya kemudian mulai menghubungi lagi orang-orang terkait. Ada yang akhirnya bisa damai, ada yang masih tanpa jawaban. Masalah ? Gak masalah lagi sih buat saya. Yang jelas saya udah ngomong yang harusnya diomongin dan saya udah minta maaf kalau memang harus minta maaf. Ada juga yang lost contact and I dont know how to say sorry. Jadi for now cuma bisa mendoakan semoga dua hati kita tersambung dan sudah di damaikan oleh waktu, karena alasan apapun itu. Allah Maha Membolak-balik hati kan :)



Setelah melakukan semuanya jadi lebih lega sih karena udah gak ada lagi perasaan dan kalimat yang dipendam. Yakali kalau emas disimpan jadi duit kalau yang lain kan gabisa. Sebelum ini saya udah sempet konsul sama temen kerja yang juga psikolog, dan dia bilang bahwa semua yang saya alami termasuk dalam ego state. Ego state adalah bisikan-bisikan yang banyak dipengaruhi oleh banyak hal di masa lalu dan sekarang, memang harus dihadapi dan dikontrol. Apalagi kalau sangat mengganggu karena pada akhirnya akan mempengaruhi cara pandang dan pengambilan keputusan kita. Apalagi sampai gak tenang karena memang ada yang perlu dibahas dulu sebelum bye.

Saya menyebut semua proses yang sudah saya jalan ini dengan self healing. Yaitu membenturkan diri lagi dengan masalah atau orang yang belum selesai di masa lalu agar bisa dengan kemampuannya sendiri mengobati. Menguji seberapa tingkat kedewasaan saya untuk bisa berdamai tanpa hard feeling dengan masa lalu. Semoga setelah ini semua nya jadi lebih baik ya :)

Alhamdulilah, terima kasih ya masa lalu ...

Kamis, 30 Agustus 2018

#NiceHomework5 (NHW 5)

Learning How To Learn


Bismillahirrahmanirrahim,

Tidak terasa sudah sampai pada tugas ke lima di Komunitas Ibu Profesional (IP) yang saya ikuti. Mulai dari #NHW1 hingga  #NHW5 kali ini adrenalin yang terpacu terus meningkat. Honestly, di penugasan kali ini saya 'agak mengambang' apa yang harus dilakukan dan mau menulis tentang apa. Judulnya hanya Learning How To Learn, belajar bagaimana cara belajar.

Sebelumnya mari kita urai satu persatu sambil terus mencari apa sesungguhnya tujuan dari penugasan ini. Semua dari kita pasti sudah paham apa itu belajar, karena sesungguhnya secara lahiriah kita semua adalah pembelajar. Apapun yang kita lakukan sekarang bermula dari belajar dan berujung pada belajar. Dari mulai belajar duduk, berjalan, berlari, makan, berbicara, menyanyi, semua belajar. Tetapi belajar bagaimana cara belajar adalah suatu hal mendasar yang belum pernah kita ketahui secara spesifik, kalau tidak berkecimpung dalam dunia pendidikan. Padahal penting diketahui agar bisa memaksimalkan semua potensi yang ada secara maksimal melalui suatu metode yang tepat.

Jadi pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana cara belajar yang baik dan efektif?  Proses mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang efektif ini disebut desain pembelajaran.

Ada banyak sekali desain pembelajaran yang bisa kita pilih. Masing-masing desain memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun setelah saya telaah lebih lanjut yang paling mudah dipahami serta yang paling sederhana dan bisa diterapkan pada siapapun meski skala kecil adalah model Design Thinking. Saya tidak akan membahas mengenai desain pembelajaran ini secara rinci karena memang bukan ahlinya. Namun saya akan coba tuliskan tahap demi tahap dalam menggunakan desain pembelajaran ini.

Setelah memilih desain pembelajaran, dalam proses belajar yang juga perlu diketahui adalah apa potensi yang kita miliki. Sesuai dengan key dari materi NHW 5 yaitu "Meninggikan Gunung dan Bukan Meratakan Lembah". Maka saya harus mengetahui terlebih dahulu "gunung" dan "lembah" yang saya miliki. Untuk mengetahuinya, saya mencoba dengan metode SIGN, berikut uraiannya :



Mengetahui 'gunung' sendiri belum cukup karena juga harus mengenal diri sendiri lebih dalam untuk bisa melejitkan potensi yang dimiliki. Saya menggunakan metode Personality Plus yang paling sederhana, seperti pada gambar dibawah ini :


Metode Personality Plus

Berdasarkan metode Personality Plus saya termasuk dalam kategori: Sanguinis-Koleris

Dari ilmu psikologi yang saya ketahui melalui pendidikan kedokteran yang juga sedikit mengupas tentang ini adalah bahwa setiap orang sangat mungkin memiliki lebih dari satu tipe kepribadian. Hanya saja selalu ada yang tampak lebih menonjol dari keseluruhan tipe kepribadian tersebut. Maka sesungguhnya dengan satu metode tipe kepribadian belum cukup untuk menggabarkan keseluruhan diri secara utuh, akan tetapi cukup untuk bisa setidaknya 'jujur'  pada kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Setelah mengetahui 'gunung' dan 'lembah' diri sendir, saya kemudian masuk pada desain pembelajaran yang telah saya pilih diawal yaitu metode Design Thinking, langkahnya terdiri dari :


Metode Design Thingking



1.Understand (Empathy & Define)

Langkah pertama adalah mengerti tentang diri sendiri (understand) dengan berempati (empathy) lalu kita diminta untuk mendefinisikan diri kita seperti apa (define) yang pada akhirnya akan menghasilkan wawasan mengenai diri kita (insight).

Empathy
Saya memilih menggunakan analisis SWOT yang isinya merupakan rangkuman dari dari metode SIGN dan Personality Plus diatas agar bisa  terlihat utuh lalu kemudian saya bisa berempati terhadap diri sendiri   :



Define
Untuk mendefinisikan secara jelas siapa, apa dan bagaimana saya, saya mengguankan teknik 5W1H :
  • Siapa saya ?  Saya adalah seorang ibu pembelajar yang juga berkiprah pada bidang pelayanan publik yang sangat menyukai menulis dan berbicara didepan umum, dengan modal tipe kepribadian yang mendukung untuk itu.
  • Apa yang saya lakukan ? Saya melakukan berbagai langkah untuk menambah wawasan dalam dunia parenting, dengan mengikuti berbagai komunitas & seminar lalu saya berusaha mengimplementasikan pada pendidikan anak saya. Saya pun melakukan pekerjaan di bidang pelayanan yang saya minati dengan sesekali mengambil kesempatan untuk memberikan seminar atau penyuluhan pada berbagai lapisan masyarakat.
  • Mengapa saya disini? Saya berada disini untuk bisa bermanfaat bagi anak saya, keluarga saya dan lebih luasnya banyak anak di Indonesia.
  • Dimana saya memulainya ?  Dari diri sendiri, keluarga kecil, lalu masyarakat luas dengan konseling dan edukasi yang saya berikan.
  • Kapan saya memulai ? Saya memulai jauh sebelum saya bertemu dengan suami, saat saya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter anak.
  • Bagaimana cara melakukannya ? Dengan mendayagunakan semua yang saya miliki dan memanfaatkan semua peluang yang ada juga melalui pendidikan formal (kedokteran anak) maupun non formal (seminar, komunitas, buku dsb).

Maka bisa kita simpulkan insight yang dihasilkan adalah:
Bagaimana saya bisa menjalani dua proses sebagai ibu serta sebagai pelayan publik dengan seimbang dan bisa menyerap serta mengimplementasikan semua ilmu yang saya dapat ?

2. Creation (Ideate)
Langkah kedua adalah menciptakan ide-ide (creation) yang dapat dilakukan agar bisa menjawab Insight dari langkah sebelumnya.  Jika digabungkan dengan NHW sebelumnya maka ide yang harus dilakukan adalah dengan melaksanakan checklist yang saya buat pada #NHW2, dengan penambahan sebagai berikut :
  • Belajar memanajemen diri dan emosi dengan banyak membaca buku mengenai psikological healing serta melatih diri untuk tidak selalu high expect serta membuat waktu khusus untuk bertafakur diri, minimal sebelum tidur selama 15 menit setiap harinya.
  • Belajar memajamenen waktu agar tidak lebih condong pada yang lain sehingga prioritas yang telah ada malah terlewati dengan memperhatikan checklist yang telah dibuat dan bekerja sama dengan suami agar bisa saling mengingatkan.
  • Ikut terlibat aktif dalam komunitas yang diikuti minimal bisa memberikan kontribusi positif dalam setiap kegiatannya, minimal mengikuti WAG saat senggang, ikut Kopdar dan ikut satu kegiatan tahunan.
  • Memahami bahwa audience saya yang pertama dan utama adalah anak dan suami saya, maka tingkat kepuasan dan penerimaan mereka adalah tujuan penting dalam semua kegiatan yang saya lakukan. Maka waktu untuk suami dan anak harus tetap bisa berkualitas setiap harinya. Maksimal waktu diluar rumah adalah 8 jam pada weekday di siang hari dan off pada weekend kalaupun ada kegiatan diusahakan membawa anak dan suami.

3. Delivery (Prototype - Test)
Langkah terakhir adalah membuat prototype kegiatan lalu test (feedback) secara berkala yang tujuannya sebagai review hasil implementasi desain pembelajaran yang telah disusun. Prototype kegiatan yang akan saya buat antara lain :
  • Menuangkan semua yang saya lakukan dan saya pikirkan melalui media sosial & Blog agar bisa memberikan influence dan edukasi positif bagi banyak orang, minimal 1x dalam satu minggu.
  • Membuat rangkuman kegiatan anak yang positif tidak hanya dalam bentuk tertulis  di buku pribadi tetapi dalam bentuk postingan di media sosial agar juga bisa memberikan contoh kepada banyak orang.
  • Mengisi checklist indikator pencapaian yang telah dilakukan setiap harinya agar bisa dilihat secara obyektif apa yang kurang dan mana yang sudah cukup baik pada #NHW2 lalu akan saya mintakan feedback pada suami, anak juga secara jujur pada diri sendiri dengan feedback indikator dibawah ini:
Feedback indikator



Bismillah semoga saya diberi kekuatan dan keistikomahan agar bisa melaksanakan apa yang telah saya tulis ini. Desain pembelajaran ini akan saya evaluasi hingga akhir tahun 2018 jika cukup baik akan saya lanjutkan untuk membuat desain pembelajaran yang sama bagi anak saya


Salam,

Astri Sulastri Prasasti
#NHW5
IIP Batch 6






#NiceHomework4 (NHW 4)

Mendidik Anak Dengan Kekuatan Fitrah 

Setiap anak lahir tidak seperti kertas kosong tetapi melekat beberapa fitrah pada dirinya. Tugas orang tua adalah bagaimana kita bisa menjaga fitrah tersebut agar tidak tercederai.













Astri Sulastri Prasasti
NHW4
IIP Batch 6

#NiceHomework2 (NHW 2)

Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan


Setelah melewati #NHW1 maka selanjutnya kita sebegai ibu pembelajar diminta untuk membuat indikator-indikator dari keberhasilan yang ingin kita capai. Indikator dibawah ini saya susun berdasarkan nilai-nilai yang ingin saya amalkan dan juga hasil saya berdiskusi bersama suami, terutama poin menjadi istri dan ibu yang baik. Ceklist ini sangat mungkin berbeda dengan ceklist ibu yang lain karena disesuaikan dengan visi dan misi keluarga jugs kondisi keluarga masing-masing.










Demikan indikator yang saya buat, semoga indikator yang sederhana ini mampu saya lakukan dengan istikomah dan membuat saya bersemangat untuk menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari baik sebagai indivitu, sebagai istri maupun sebagai ibu.
Aamin...


Astri Sulastri Prasasti
NHW2
IIP Batch 6

#NiceHomework1 (NHW 1)

Adab Menuntut Ilmu  

Materi pertama dalam Matrikulasi IIP ini mengenai adab yang didahulukan dalam mencari ilmu dengan quote yang saya garis bawahi "Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia".

Berikut beberapa poin pertanyaan dalam NHW1 dimana sebelum menuntut ilmu kita harus tau dulu ilmu apa yang ingin kita miliki, apa asalan terkuat untuk kita belajar ilmu tersebut dan apa strategi yang akan dilakukan,


Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini?
 
Salah satu ilmu yang akan terus kita jalani sampai akhir hayat adalah Seni Menjadi Orang tua. Rata-rata dari kita mungkin termasuk kategori well educated tetapi tidak menjamin sudah menjadi orang tua yang baik, dalam kaca mata umum. Karena, menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, tidak ada batas waktu belajarnya, dan tidak ada benar sekali atau salah sekali. Maka pantas dikatakan bahwa menjadi orang tua adalah seni. Bagaimana bisa menjadi orang tua dari satu, dua bahkan sepuluh anak dengan sifat dan karakter yang berbeda. Bagaimana menjadi orang tua dengan satu bahkan puluhan kemungkinan kondisi berbeda antara satu dengan lainnya. Tentu ada perlakuan berbeda, ada tantangan dan jawaban yang berbeda, disitulah diperlukan seni menjadi orang tua.


Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
 
Tidak ada alasaan yang lebih kuat untuk menguasai seni menjadi orang tua selain melunaskan kewajiban sekaligus bentuk kesyukuran pada Allah SWT karena telah menitipkan mahluk luar biasa ada dalam jangkauan kita. Alasan untuk menjadi orang tua yang baik, alasan membahagiakan anak, alasan mengedukasi anak, sungguh semuanya bermuara pada satu titik dimana hanya ridha Allah SWT sebagai tujuannya.


Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?

  1. Mencari kelompok maupun komunitas yang sesuai dengan visi misi keluarga sehingga keinginan menuntut ilmu bisa selalu terpupuk. Selain itu, dalam kelompok atau komunitas akan tercipta take and give balance, bisa saling menyemangati, bisa saling support dalam kebaikan satu sama lain.
  2. Menghadiri majelis-majelis ilmu yang diminati atau dirasa perlu dikuatkan dalam menjadi orang tua dan mendidik anak.
  3.  Sabar dan rileks dalam semua proses implementasi ilmu, karena mungkin jauh dari idealisme dan ilmu teori. Ingat kembali pada konsep bahwa menjadi orang tua adalah seni, yang tidak ada sekolah dan tidak ada batas waktu belajarnya.
  4. Serahkan kembali semua pada Allah SWT, bahwa manusia berkewajiban mengusahakan sesuai dengan kesanggupan sedang pemilik dan penentu segalanya tetap Sang Maha Kuasa.

Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?

Sebagai seorang dokter yang terbiasa belajar dan membaca lalu mencari literature secara mandiri karena sudah terbentuk dalam sistem pendidikan dokter serta tuntutan menjadi dokter sebagai log life learner terkadang membuat saya ‘merasa sudah tau’akan suatu hal. Padahal sayapun sadar bahwa hal tersebut adalah fatal bagi seorang pembelajar. Maka hal pertama yang harus diperbaiki adalah adab pada diri sendiri. Ketika adab pada diri sendiri sudah mampu dituntaskan maka tentu adab-adab yang lain sangat penting untuk dikuasai. 
Astri Sulastri Prasasi
NHW1
IIP Batch 6

Minggu, 19 Agustus 2018

Untukmu, yang Selalu Ada (#NHW3)

Saat menulis ini,  potongan cerita demi cerita sejak pertama kali bertemu,  10 tahun yang lalu di bulan Juli terputar begitu saja satu per satu. Kita kenal tepat di hari pertama masuk orientasi sebagai mahasiswa baru di kota pelajar. Kamu si orang asing datang ke kost ku untuk meminjam parkiran disaat masih banyak kost lain yang bisa dijadikan penitipan kendaraan karena mahasiswa lainpun begitu, letaknya bahkan bersebelahan dengan kampus. Sejak detik itu kamu resmi menjadi teman pertamaku dan tidak pernah terbayang akan menjadi teman hidupku hingga kini. Aku mahasiswi baru yang seorang diri,  bahagia saja tanpa diundang tanpa diduga ada teman baru 'menawarkan diri'.
Kehidupan kampus yang up and down menarik kita pada satu lingkaran yang sama,  bidang kemahasiswaan dan organisasi. Praktis kita bahkan menjadi teman satu obrolan hampir setiap hari. Sampai pada suatu hari entah bagaimana,  kamu meminta bantuan untuk meminjam akun Facebook ku untuk membuat seolah-olah kita berpacaran karena banyak yang mengganggu dan kamu sulit untuk menolak,  katamu. Aku menurut saja,  karena media sosial bukan suatu hal penting bagiku waktu itu. Sekedar membantu membuat status palsu boleh saja lah, pikirku. Tanpa ku sadari,  hal itulah yang membuat kita semakin intens dari hari ke hari. Sampai pada suatu saat,  aku bahkan merasa sulit untuk kehilangan kedekatan itu

Karena kepentingan pendidikan kita pun terpisah satu provinsi jauhnya selama beberapa tahun. Meski long distance,  tetapi sepertinya magnet antara kita belum juga hilang karena terbukti setelah terpisah lama itu akhirnya justru kamu malah semakin yakin lalu menghadap kepada orang tuaku secara langsung. Aku si perempuan setengah matang yang sedang getol mengikuti twit hits ust @felixsiaw dg tagar #udahhalalinaja pun iya-iya saja lalu ku bilang,  hapalkan surat Ar-Rahman setelah hapal baru kita menikah. Bukannya mundur,  kamu malah bilang iya. Saat itu bukan cuma kamu yang menerima syarat,  ada orang lain yang ku harap hapalannya bisa selesai lebih dulu. Kamu tahu itu.

Alasanku mengajukan syarat hapalan bukan karena aku tinggi hati atau sok-sokan merasa baik. Bukan. Aku bahkan malu. Aku hanya sekedar punya mimpi akan dipinang dengan surat Ar rahman saat pertama kali ku dengar surat ini dibacakan. 

Diluar dugaan,  kamu lah yang keluar sebagai pemenangnya. Kamu bahkan berhasil memenangkan hati orang tuaku. Inilah alasan terkuatku,  sebenarnya. Butuh hampir dua bulan berjalan,  aku harus komitmen dengan syarat yang aku ajukan meski dalam hati penuh ragu dan banyak bertanya-tanya,  oke kita menikah, ku sampaikan itu padamu setelah kita berdua mengucap janji profesi.

Dihadapkan pada kemungkinan terpisah lagi karena keharusan profesi dan kali ini mungkin terpisah lebih jauh yaitu berbeda pulau,  maka proses pernikahan kita pun berlangsung sangat cepat,  meski juga tidak cukup untuk dibilang instan. Aku bahkan yang saat itu masih sangat on fire bekerja sebagai seorang dokter baru tidak banyak terlibat dengan urusan pernikahan,  terima sajalah karena itu adalah ranah orang tua pikirku. Raga yang sibuk berkutat dengan pekerjaan tidak menghilangkan sindrom pasangan pra pernikahan. Galau,  ragu,  sempat berkali-kali ingin mundur,  berkali-kali shalat istikharah tetap tidak tenang. Tapi ku tanya pada pasangan lain yang sudah lebih  dulu,  begitu memang katanya.  Jangan hiraukan jalani saja.

Sampai H-1 keraguan itu semakin besar,  namun sudah sulit untuk berkilah,  kemarin kemana saja begitu orang tua ku berusaha meyakinkan. Bismillah dengan tidak sepenuh hati akupun berani melangkah pagi itu untuk menuju ruang akad dimana kamu untuk pertama kali nya akan membuktikan hapalan yang ku minta sebagai syarat didepan semua orang. Air mata menetes, semakin deras seiring lantunan Ar Rahman yang kamu senandungkan,  surat yang begitu ku suka entah kenapa. Detik itu menjadi kali kedua aku menangis karena surat ini.  Pertama kali saat shalat Ramadhan tahun pertama  di masjid kampus Ulil Albab,  kali kedua karena hapalan mu. Dalam hati,  masih berusaha meyakinkan diri 'Ya Allah teguhkan aku pada pernikahan ini,  ridhai jalan yang ku pilih, dan jaga selalu hatiku'  itu yang terus kuucap. Hari itu resmilah hubungan kita sebagai pasangan hidup,  mau tidak mau,  bisa tidak bisa semua kegalauan ku harus ku sudahi. Aku paham.

Jauh dari orang tua dan jauh pula dari keramaian,  tahun pertama pernikahan kita lewati di sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan. Akhirnya kita bisa satu lokasi penugasan karena memang sudah menikah Jatuh bangun tahun pertama sebagai suami istri sangat ku rasakan. Aku seorang perfeksionis sedangkan kamu seorang Yes Man sangat jauh dari yang ku bayangkan, setidaknya saat itu aku bahkan sempat ingin berpisah saja. Sifat ke-aku-an masih sangat kental.  Rupanya tahun-tahun lalu sebagai teman diskusi belum cukup untuk aku bisa mendalami kamu. Saking sedih dan campur aduk menghadapi kenyataan dalam pernikahan aku memberanikan diri menelepon orang tua,  sekedar curhat meski ku tahu itu dilarang. Tidak pernah ku ceritakan masalah rumah tangga ini kepada siapapun kecuali sang Khalik, namun hatiku terus memberontak. Orang tua ku bilang di ujung telepon sana,  sabar jalani dulu kewajiban hingga selesai. Banyak petuah kudapat,  lima tahun pertama pada pernikahan memang tidak mudah bahkan ada yang menjalani itu hingga 10 tahun lebih,  katanya. Aku pun berusaha menahan diri,  bersabar,  ku cari apa yang Allah maksudkan dengan menghadirkan kamu dalam hidupku.
Sebegitunya? Iya,  entah kenapa.
Hingga di bulan-bulan terakhir masa tugas kita,  Allah menitipkan janin pada rahimku. Tahun pertama terlewati. Setelah kembali kota lalu menjadi orang tua kehidupan pernikahan kita semakin membaik. Batu kerikil kiri kanan,  angin kencang sesekali mendera,  alhamdulilah bisa terlewati. Semoga anak kita kelak yang akan selalu menjadi pengingat betapa kita memperjuangkan pernikahan ini. Meski memang tahun-tahun berat yang telah dan masih lewat masih jauh dari kesempurnaan tapi semua orang punya proses masing-masing kan? Ah sekarang si perfeksionis sudah mulai melunak.

Sampai hari ini, tidak terasa sudah 4 tahun kita bersama dan sudah ada malaikat kecil,  baby El diantara kita. Meski banyak berubah tentu saja, tapi ada satu yang tetap ada dari dirimu yaitu kamu yang selalu ada untukku dalam semua hal dan kerumitan yang aku buat.
Terima kasih  telah selalu ada berpuluh-puluh kali bahkan mungkin sudah ratusan kali disaat banyak hal membuatku begitu tidak stabil. Terima kasih telah selalu bertahan denganku,  disaat banyak kesempatan untuk meng-iya kan keinginanku berpisah namun karenamu juga hingga hari ini kita masih terus bersama. Terima kasih telah selalu bersedia mengalah meski sebelumnya kita berdebat panas dan alot. Berkali-kali bahkan ratusan kali karena aku si perfeksionis dan kamu si Yes Man. Terima kasih telah selalu bersedia selalu mendukung semua keinginan dan keputusanku. Terima kasih telah selalu bersedia memback up atas banyak kebodohan dan kekeliruanku. Terima kasih telah selalu percaya pada kemampuanku atas banyak kegagalan yang aku lakukan. Terima kasih telah selalu yakin pada diriku atas banyak keraguan yang aku punya.

Sekarang aku mulai paham kenapa Allah dengan segala keajaibannya terus mendekatkan kita. Segala proses dalam hubungan ini yang penuh keajaiban tetapi kita tidak juga bisa kabur satu sama lain.  Padahal kesempatan itu ada dan bisa saja diambil. Sebegitu besar kasih sayang Allah aku rasa lewat kehadiranmu dan keluarga mu yang 180 derajat berbeda dengan yang ku pikirkan.  Aku merasa banyak hikmah pada diriku sehingga bisa berubah sedikit demi sedikit menjadi makhluk yang lebih baik lagi walau masih jauh dari definisi baik itu sendiri. Ditambah dengan kehadiran anak kita,  makhluk yang berhasil mengambil porsi besar dalam hatiku. Aku bisa melihat dunia yang jauh berbeda. Seperti mendapat insight baru. Terima kasih,  atas segala yang kamu buat.Terima kasih.

Aku harap teruslah bersabar terhadap istrimu yang bengal ini.
Teruslah ada disamping ku.  Juga teruslah bisa ada didepan dan dibelakangku untuk membimbing maupun mendorong ku maju. Aku harap kita bisa terus bersama melihat anak-anak kita kelak berbahagia dengan kehidupannya masing-masing. Aku harap kita bisa terus bersama agar kita punya lebih banyak waktu mengenang dan melakukan banyak hal bersama.

Maafkan aku atas segala yang pernah ku lakukan. Maaf atas segala kekurangan dan kebodohanku. Maaf kan aku yang masih butuh waktu banyak dan akan terus belajar menjadi istri dan ibu yang baik. Maaf aku si perfeksionis yang jauh dari kesempurnaan. Akhirnya, akan kuucap kalimat yang tidak pernah kuucap secara langsung padamu,

I Love You,  Bi ❤️


Tertanda,
Astri Sulastri Prasasti
#NHW3 IIP Batch 6

Jumat, 06 Juli 2018

Camping Bersama Anak Usia 20 bulan, Yes or No ?

Sejak menjadi orang tua minat saya pada dunia parenting meningkat pesat mulai dari rajin ikut seminar parenting sampai ikut komunitasnya. Salah satu komunitas yang saya ikuti adalah komunitas HebAT (Home education Based on Akhlaq & Talents). Komunitas ini lah yang pada beberapa bulan lalu mengadakan camping akbar di sebuah kawasan di Sentul. Sesungguhnya saya bukan tipe orang yang suka camping, naik gunung dan sebagainya. Yes, saya suka alam tapi untuk harus naik gunung atau camping bukan hobi saya. Tapi karena ingin memperkenalkan kepada El sensasi camping dan sekaligus ganti kegiatan yang lebih mendekatkan El ke alam saat ada acara camping bareng komunitas HebAT, saya langsung oke.

Mulai dari persiapan yang diperlukan untuk bawa El yang pada saat itu usia 20 bulan (usia yang sudah cukup untuk aktivitas alam terbuka) gak terlalu banyak. Saya yang newbie sebagai peserta camping merasa harus bikin list barang apa saja yang wajib dibawa. Menurut saya ini penting supaya nanti saat camping EL bisa nyaman. List saya antara lain :

1. Bed cover (khawatir el gak nyaman atau jaga-jaga saat malem dingin)
2. Selimut tambahan yang lebih tipis
3. Jaket
4. Kaos kaki
5. Payung
6. Baju ganti yang cukup
7. Diapers (el masih pakai popok sekali pakai)
8. Kantong pelastik kecil untuk buang-buang bekas popok dan lainnya
9. Set mandi
10. Minyak telon & lotion bayi
11. Cemilan kesukaan El
12. Tempat minum
13. Mainan dan buku favorit el
14. Obat standart misalnya turun panas, obat alergi, dan kit emergensi (ini untuk jaga-jaga aja walaupun dari panitia sebenernya udah sediain)
15. Senter kecil & Lampu emergensi full charge untuk penerangan di malam hari
16. Set camping (ini saya sewa semua karena memang gak ada riwayat camping sebelumnya)

(diambil via google)

Setelah matang dibagian list keperluan yang harus dibawa, juga harus dipersiapkan kondisi El yang harus prima. Beberapa hari sebelum berangkat EL sempet flu sedang, alhamdulilah gak sampai demam tinggi. Jadi saya sangat usahakan sakit EL ini gak berkepanjangan supaya pas berangkat nanti el sudah cukup sehat. Sesekali saya sounding bahwa EL mau camping dan nanti akan tidur dalam tenda, lihat gunung, awan, bintang dan semua saya ceritain singkat. El sih keliatan cuek-cuek aja, tapi saya yakin dia mendengar :)

Hari H pun tiba, alhamdulilah kondisi El saya nilai cukup prima. Sepanjang jalan dia happy, cemal-cemil, sempet tidur lama dan lancar lah perjalanan berangkat kita ini. Begitu sampai di lokasi camping El super-super senang. Dia sebutin semua yang dia lihat mulai awan, gunung, pohon, sungai, burung, semuanya. Alhamdulilah awal yang baik.

Karena untuk alat camping kita sudah sewa semua jadi gak ada adegan mendirikan tenda. Setelah sampai lokasi, check in, ambil alat-alat yang kita sewa (matras, sleeping bag, nesting, dan kompor) lalu menuju lokasi tenda, dan taraaa tenda kita sudah siap. Kita tinggal masuk untuk beres-beres. Awalnya saya bingung matras tidur dipasang dimana (maklum lah baru pertama kali camping mandiri) karena saya pikir kan saya udah bawa bedcover sebagai alas tidur. Akhirnya matras saya letakkan di bagian tenda depan supaya gak kotor kena kaki yang keluar masuk, sedangkan bedcover yang saya letakkin dalem tenda.


Ini tenda yang udah diberesin, walaupun masih keliatan semrawut :D

Siang itu berjalan sangat lancar. El happy main, muter-muter, cemal-cemil, sampe lupa sama ASI nya. Saya pun gak nyangka sih El sebegitunya karena biasanya dia selalu nempel sama Ummi buat ng-ASI. Sampai pada malam hari tanpa disangka dan diduga hujan lebat bangeeeet. Untungnya sore sebelum gelap El udah beres mandi, udah disuapin makan, dan sudah siap tidur. Sepertinya ini hari yang melelahkan buat dia habis ng-ASI dia langsung tidur pules. Tinggallah ummi abinya yang pusing ngejagain EL ditengah hujan lebat. Abinya yang awalnya sibuk bakar sosis dan bikin mi instan akhirnya pun kebingungan setelah saya buktikan bahwa tenda kita rembes, udah mulai-becek-becek tipis gitu. Awalnya dia gak percaya, cuek-cuek aja.

Jadilah malam itu menjadi malam perjuangan kita untuk bertahan dalam tenda. Malam yang panjang. Matras yang tadinya kita pasang di depan kita pindahin ke bawah alas tidur El lalu ditumpuk sleeping bag, pelastik gede yang kita robek dan apapun yang bisa nahan air supaya bedcover tetep kering. Sedangkan barang-barang lain saya pindah dan saya tumpuk sebisanya, jadi kalau pun basah-basah dikit gak masalah. Dibawah badan saat berbaring saya bisa rasain aliran air bener-bener nyata, sempet kepikiran jelek juga saat itu, takut kalau longsor atau tenda kebawa air atau rubuh. Tapi abinya terus meyakinkan hal itu gak terjadi, kita berdoa semoga semua aman sampe pagi.

Alhamdulilah akhirnya kita sukses bertahan dalam tenda sampai pagi dan alhamdulilah lagi kita semua kering, sehat sentosa. Bikin kaget banget, setelah melihat tetangga ternyata kiri kanan tenda  udah kosong cuma ada genangan air. Ternyata udah banyak peserta camping yang nyerah dan akhirnya mereka mengungsi tidur di aula, bahkan sebagian lagi didalem mobil.

El bagaimana ?
Gak usah ditanya, dia pagi ini bangun dengan sangat berbahagia. Cita-cita dia untuk nyebur di kolam outbond yang kotor terelisasi di hari kedua (dari pertama dtg dia udah pengen nyebur tapi gak dibolehin p). Gapapa lah yang penting El happy.

Oke, pelajaran yang bisa saya ambil dari kegiatan camping sebagai pemula ini adalah :
1. Jangan lupa bawa alas tambahan dari rumah entah itu karpet atau pelastik ukuran jumbo/ apapun yang anti air buat alas jaga-jaga khawatir hujan
2. Jangan lupa bawa lakban supaya kalau tenda bocor bisa ditambel lakban
3. Letakkan matrass tidur dialas tempat kalian akan tidur bukan malah jadi keset
4. Bawa alas untuk diletakin didepan tenda kalau memang mau ada acara masak-masak atau leyeh-leyeh depan tenda
5. Keep kerja sama antara pasangan, ini penting sih karena saat camping memang perlu banget team bulding yang baik

Sekian tips and trick nya, jadi camping bersama anak usia 20 bulan ? YES !







Fakta Tentang ASI Yang Perlu Diketahui Orang Tua

Dua tahun pertama dalam hidup anak adalah masa krusial dimana seluruh perkembangan baik perkembangan otak, kognitif, bicara, dan lain-lain berkembang sangat cepat. Makanan yang baik dan tepat tentunya sangat diperlukan karena menentukan seperti apa anak pada tahun-tahun berikutnya.

Pemberian makanan yang baik dimulai sejak pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Eksklusif artinya bayi tidak mendapat tambahan asupan lain apapun selain ASI. Selain karena usus bayi yang belum mampu mencerna makanan atau minuman lain, ASI adalah makanan sekaligus minuman yang paling cocok untuk bayi. Kandungan gizi dalam ASI sesuai dengan yang dibutuhkan pada bayi baru lahir-6 bulan dan sangat mudah dicerna oleh usus bayi. Kandungan ASI jauh lebih lengkap dari susu formula, namun bukan berarti susu formula itu jelek. Hanya saja pemberian susu formula sebaiknya dengan indikasi medis dari dokter, artinya ada suatu keadaan dari bayi yang memang dia harus mendapatkan susu formula dini misalnya pada bayi prematur dengan berat badan lahir rendah.  Dibawah ini bisa dilihat perbandingan kandungan ASI dan susu Formula.

Gambar mengenai perbedaan kandungan susu formula dan ASI (diambil via google)

Dari gambar diatas, terlihat jelas bahwa banyak zat yang dimiliki ASI tetapi tidak ada di susu formula. Sedangkan semua zat yang ada dalam susu formula semua sudah dimiliki oleh ASI. Zat-zat yang tidak dimiliki oleh susu formula  antara lain : antibodi yang berguna untuk imunitas anak, hormon yang mengatur banyak fungsi dalam tubuh anak, anti virus sebagai pertahanan tubuh anak terhadap virus (kuman terbanyak penyebab infeksi dan diare pada anak), anti alergi sebagai zat yang mencegah munculnya reaksi alergi pada tubuh anak, anti parasit yaitu zat anti kuman dari golongan parasit, serta enzym yang berperan dalam semua fungsi sel dan growth factor atau faktor pertumbuhan yang berfungsi dalam pertumbuhan tubuh anak.

Secara lengkap manfaat ASI dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :
sumber : beranisehat.com

Ada banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai ASI. Mitos bahwa ASI encer itu jelek, ASI gak ada kalau badan ibunya kecil, Anak rewel artinya ASI kurang dan harus dikasih formula, ASI basi bikin mencret, Ibu Menyusui tidak boleh makan pedas, Bayi ASI kurang gizi sama sekali GAK BENER alias cuma mitos.
Faktanya adalah :

1. Secara kandungan ASI dibagi menjadi 2 komponen yaitu foremilk yang lebih encer (banyak mengadung banyak laktosa) dan hindmilk yang lebih kental karena banyak mengandung lemak. Baik foremilk maupun hindmilk sama-sama dibutuhkan bayi dan memiliki kelebihan masing-masing. Foremilk adalah asi yang pertama keluar yang bermanfaat untuk memenuhi rasa haus bayi, sedangkan hindmilk adalah asi terakhir yang bermanfaat untuk membuat bayi kenyang lebih lama. Nah hind milk ini akan bisa dinikmati bayi jika cara menyusu kita sudah benar, yaitu anak menyusu sampai benar-benar puas di satu payudara baru kemudian bergantian dengan payudara yang lain.


2. Produksi ASI sudah dimulai sejak masa kehamilan. Bukan tiba-tiba ada atau bukan tiba-tiba dibuat saat bayi lahir. Maka proses  kehamilan yang baik serta pemenuhan gizi pada ibu hamil sangat penting. Produksi ASI sama sekali tidak dipengaruhi oleh berat badan ibu, ukuran tubuh ibu maupun ukuran payudara ibu. Semakin ibu sering menyusu maka akan semakin banyak produksi ASI ibu. Jika pada hari-hari awal kelahiran bayi ASI belum keluar atau sedikit, jangan bersedih itu hal yang normal dan biasa, terus saja menyusu. Hisapan bayi menjadi inisiasi produksi ASI keluar.
Gambar tentang ilustrasi produksi asi yang diinisasi oleh hisapan bayi (diambil via google)

3. Bayi baru lahir memang lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar karena masih memerlukan proses adaptasi. Semua bayi akan anteng pada waktunya dan akan berbeda antara bayi yang satu dengan bayi yang lain, tergantung apakah si bayi sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan atau belum. Jadi bayi yang rewel bisa sangat banyak penyebabnya, bisa karena terlalu berisik, kaget, tidak nyaman, popok basah, atau lain sebagainya. Tidak melulu karena ASI kurang dan bukan merupakan indikasi pemberian susu formula dini. Lagipula, produksi ASI yang tidak banyak pada awal kehidupan bayi adalah hal yang normal karena ukuran lambung bayi pun masih kecil. Jadi jumlah ASI yang dibutuhkan memang tidak banyak


4. Tidak ada sama sekali istilah ASI basi yang membuat bayi mencret. ASI sangat mudah dicerna oleh usus bayi sehingga bayi ASI cenderung lebih sering pipis dan pup. Pup pada bayi ASI biasanya pun lebih encer dan lebih berbau  karena ASI yang diminum pun encer dan mengandung banyak enzim. Jadi sama sekali tidak masalah selama jumlah pipis dan pup bayi masih dalam batas normal dan keadan bayi masih oke. Bayi yang masih oke ini maksudnya tidurnya cukup, masih mau menyusu, tidak demam dan kondisi secara umum terlihat aktif.

Gambar frekuensi pipis dan pup pada bayi (diambil via google)

5. ASI saja mampu memenuhi kebutuhan bayi hingga 6 bulan. Bila bayi sudah mendapatkan asupan makanan lain sebelum 6 bulan, kebutuhan bayi terhadap ASI akan berkurang karena dia sudah terlanjut "kenyang". Hal ini membuat zat gizi bayi malah berkurang, karena makanan lain selain ASI sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, pemberian asupan lain yang terus-menerus membuat produksi ASI ibu semakin berkurang karena bayi lebih jarang menyusu.


Diambil via google
6. ASI memiliki salah satu fungsi perilndungan tubuh atau imunitas pada bayi, fungsi ini terutama terdapat didalam kolostrum. Kolostrum keluar hanya pada awal-awal hari kehidupan bayi, itu kenapa ada yang namanya IMD (Inisiasi Menyusu Dini). IMD ini dilakukan selain untuk menguatkan bonding antara bayi dan ibu, juga salah satu langkah agar bayi bisa mendapatkan kolostrum. Kolostrum berwarna kekuningan dan seringkali malah disalahartikan oleh banyak pihak. Padahal cairan kuning ini salah satu cairan emas yang harus didapatkan oleh bayi.

7. Selain memenuhi nutrisi bayi manfaat lain dari ASI yaitu mengurangi resiko diare, mengurangi resiko gangguan telinga, alergi, memberikan perlindungan pada bayi dari bebagai penyebab penyakit, dan mengurangi obesitas pada bayi. Untuk ibu, menyusui memberikan manfaat positif yaitu mempercepat pemulihan pasca melahirkan dan mengurangi resiko kanker.

Kenapa saat menyusui pada awalnya nyeri ? karena saat menyusui tubuh kita menghasilkan suatu hormon yang salah satu fungsinya adalah untuk mengurangi perdarahan dan mempercepat pemulihan rahim setelah melahirkan. Jadi meski sedikit kurang nyaman, terus menyusui ya bunda.

7. Ibu menyusui sangat dianjurkan makan apapun, terutama makanan sehat. Sedangkan rasa makanan manis, pedas, asin sama sekali tidak berefek pada ASI. Pada beberapa bayi yang sensitif mereka bisa merasakan sensasi yang berbeda bergantung apa yang dimakan ibu nya tetapi tidak sampai menyebabkan penyakit seperti diare. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa ASI sudah terbentuk sejak masa kehamilan. Maka apa-apa yang dimakan ibu menyusui selama menyusui tidak mengubah kandungan ASI secara dramatis.

Demikian fakta-fakta mengenai ASI dan seputar menyusui. Semangat selalu untuk mengASI-hi ya Bunda. ASI adalah salah satu bukti kebesaran Tuhan yang diberikan pada kita, maka sudah pasti kandungannya jauh lebih baik dan lebih cocok untuk anak-anak kita. Jika ada masalah selama proses menyusui sebaiknya dikonsultasikan pada dokter atau tenaga kesehatan yang benar-benar mengerti tentang ASI. Jangan sampai karena informasi yang salah maupun informasi yang kurang, bayi kita menjadi korban. Salam hangat untuk seluruh pejuang ASI di seluruh dunia !

Jumat, 29 Juni 2018

Komentar Gemes Tentang Pilkada 2018

Beberapa bulan belakangan, lini media sosial saya penuh sesak dengan postingan atau sharing-an tentang pilkada 2018 dan serba-serbinya. Saya salah satu anak muda (((anak muda))) yang suka dan tertarik dengan politik, sesungguhnya. Walaupun gak terlalu show up berlagak jadi komentator di medsos dan membabi buta mendukung si A si B atau si C. Di dunia politik semua yang gak mungkin bisa jadi mungkin, kadang lawan kadang teman, kelihatannya teman eh tau-tau ngebully, di depan TV gontok-gontokan di kesempatan lain makan satu meja. Gemes kan ?

But I know semua itu sangat amat biasa di panggung politik.
Gak cuma sekali dua kali atau seorang dua orang yang tiba-tiba loncat dari tim lawan ke tim kawan

Sebelum ini saya males berkomentar banyak karena yang kita komentarin belum tentu sesuai fakta, bisa aja semua yang kelihatan di TV cuma permainan politik. Juga karena saya bukan ahli di bidang politik, saya khawatir kesalahan atau kebodohan saya dalam berucap justru yang dipegang dan diterima sebagai kebenaran oleh orang lain.

Awal sekali politik menjadi perbincangan hits yaitu pada Pilpres 2014. Saat itu rame parah ketika Pak Prabowo Vs Pak Jokowi dan akhirnya dimenangkan oleh Pak Jokowi sebagai RI 1.

Setelah ribut Pilpres 2014 terbitlah Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Walaupun saya bukan warga DKI namun saya turut menikmati riuhnya semangat masyarakat dan keikutsertaan banyak pihak pada Pilgub itu. Pilgub rasa Pilpres, memang betul begitu rasanya tidak kurang tidak lebih.

Pak Anies yang sebelumnya pada saat Pilpres 2014 merupakan salah satu barisan timses Jokowi bahkan sempat menjabat sebagai salah satu mentri di kabinet Jokowi  pada PilGub DKI justru  menjadi rival bagi barisan tim Jokowi. Sedangkan wakilnya Pak Sandi, yang dari awal digembar-gemborkan akan menjadi calon gubernur akhirnya dengan sukarela dan ikhlas hanya maju menjadi wakil gubernur.

Ya begitulah akhir yang membahagiakan untuk banyak pihak, meski beberapa pihak lain masih terlihat gagal move on. Buktinya sampai detik ini masih banyak orang yang nge-share atau membagikan berita-berita lalu mengaitkannya dengan pilgub DKI.

Kemudian sampailah pada detik-detik Pilkada serentak di seluruh daerah di Indonesia kemarin, 27 Juni 2017. Antusias masyarakat sungguh luar biasa. Feed facebook saya setiap hari selalu ramai berita tentang Pilkada. Ada positif, banyak juga yang negatif. Beberapa teman malah tidak segan dan bukan sekali saja saling debat di kolom komentar karena berbeda pandangan politik. Teman yang lain lagi malah ada yang sampai unfriend atau blok orang-orang yang dianggap tidak sepandangan.Siapa yang gak gemes coba ?

Hasil quick count pilkada serentak sudah diumumkan. Pilkada Jabar dimenangkan oleh pasangan Rindu (kang Emil dan Kang Uu) dari 4 paslon yang ada (Rindu, Hasanah, ASyik & Duo Deddy). Pidato kemenanganpun sudah diucapkan tidak lama setelah pengumuman QC. Banyak pihak terlihat puas, dua dari tiga pihak lawan pun sudah mengakui kemenangan pasangan Rindu, namun tidak sedikit yang masih berharap hasil real count akan berbeda. Pihak yang terakhir masih menunggu pengumuman resmi dari KPU pada tanggal 8-9 Juli 2018 sambil terus memantau penghitungan suara di KPU.

Sah-sah saja apapun sikap yang diambil selama tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Cukup menggelitik adalah pada Pilkada serentak ini isu-isu yang dibahas hampir seragam di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat. Kubu #2019gantipresiden dan #2019tetapjokowi, kubu #partaiproumat dan #partaitidakproumat. Semua begitu. Jadi seakan dikotak-kotakkan calon A masuk tim mana, calon B masuk tim mana.

Yang juga menarik dari hasil Pilkada Jabar adalah hasil polling yang dilakukan oleh banyak badan saat sebelum Pilkada sangat berbeda dengan hasil quick count yang telah diumumkan. Banyak pihak mengaku kaget, berbagai asumsi pun muncul terkait hal ini. Pasangan no 3 (Kang Ajat-Kang Syaikhu/ Asyik) yang semula dalam polling berada pada urutan bawah alias tim pelengkap penderita atau tim hore ternyata pada hasil QC bisa menepati urutan kedua dengan selisih poitn yang tidak terlalu besar. Ada faktor apa yang bisa membuat keadaan berubah hampir 180 derajat ini ?
Hal ini juga menjadi perhatian saya.

Karena kegemesan saya usdah sampai tahap yang akut, maka saya mencoba menganalisa fenomena yang terjadi pada dua paslon ini (Rindu dan Asyik) dalam Pilkada Jabar dimulai dari latar belakang dan perjalanan kampanye pasangan calon selama Pilkada.

Secara latar belakang personal Kang Emil dan Kang Uu adalah paslon termuda yang masing-masing  merupakan pemerintah daerah petahana di Bandung dan Tasik Malaya. Baik Kang Emil maupun Kang Uu memiliki garis keturunan priyai atau tokoh Islam yang dihormati. Biodata pasangan Rindu seperti berikut :


 
Dalam kampanye pasangan Rindu yang didukung oleh partai PPP, PKB, Nasdem dan Hanura lebih menonjolkan program serta menjual rekam jejak dari jabatan sebelumnya di Bandung dan Tasik Malaya. Jarang diangkat ke media garis keturunan yang padahal bisa menjadi salah satu nilai tambah, khususnya Kang Emil. Namun bagi saya hal ini adalah salah satu nilai plus, karena dalam proses kampanye Kang Emil lebih menyodorkan dan mengedepankan dirinya sendiri sebagai Ridwan Kamil bukan siapapun di belakangnya.

Sepanjang Pilkada diadakan beberapa kali debat publik, dalam debat publik itu pasangan rindu mampu memaparkan program kerja dengan runut dan detail. Program kerja dikemas secara inovatif khas anak muda, yaitu sebagai berikut :


Dengan gaya kampanye dan gaya promosi paslon ini, jadilah paslon Rindu yang dikenal publik sebagai paslon anak muda dengan program-program yang unik. Kekuatan lain yang dimiliki oleh pasangan ini adalah penguasaan media sosial. Follower Kang Emil yang jutaan ditambah dengan banyak nya public figur yang menyatakan dukungannya sejak awal membuat Rindu semakin meroket.

Meski di detik-detik waktu pemilihan beredar postingan tim Rindu yang ingin menjawab berbagai fitnahan yang masuk menjadi pro dan kontra. Bagi saya pribadi sebetulnya pasangan ini tidak perlu melakukan klarifikasi apapun karena dalam Pilkada semua pasangan pun mendapat serangan fitnah serupa. Postingan klarifikasi  hanya dilakukan oleh orang yang takut  atau oleh orang yang panik (ini murni menurut pribadi saya sendiri). Bahkan oleh beberapa orang klarifikasi tersebut dianggap terlalu baper alias bawa perasaan. Tetapi bagi beberapa pihak yang lain justru klarifikasi ini sangat positif karena semakin menguatkan pilihan terhadap pasangan Rindu. Wallahualam.

Sedangkan pasangan ketiga, Asyik yang didukung oleh partai Gerindra, PKS, PAN, PBB dan sebagian PPP. Profil pasangan Asyik dapat dilihat seperti dalam tabel berikut ini :


Secara personal pasangan Asyik termasuk pasangan senior yang lebih panjang perjalanan karir dan pengalamannya. Rekam jejak dan kualitas individu yang baik bisa dilihat dari biodata Kang Ajat dan Kang Syaikhu diatas. Dua individu yang cukup mumpuni. Apabila kedua hal ini dikemas dan mampu dipromosikan dengan baik masyarakat akan mengetahui bahwa pasangan ini layak memimpin Jawa Barat.

Selain itu dalam perjalanan kampanye pasangan Asyik banyak diwarnai oleh isu-isu sensitif. Entah isu tersebut sengaja digembar-gemborkan atau karena partai pendukung yang notabene merupakan partai oposisi sehingga mau tidak mau isu itu ada. Hal tersebut menyebabkan sebagian netizen dengan maha benar komentarnya  menjadi antipati.

Dari segi penguasaan media sosial, memang pasangan Asyik tidak se-terkenal pasangan Rindu. Akan tetapi di detik-detik menjelang Pilkada sejumlah ulama di Jawa Barat menyatakan dukungan demi dukungan lewat media sosial. Menurut saya hal ini menjadi suntikan positif bagi peningkatan suara pasangan Asyik. Andai saja para ulama sejak awal proses sudah ramai dan kompak menyatakan dukungannya ditambah seluruh elemen bersatu mendukung Asyik mungkin sejak awal pasangan ini bisa unggul.

Pasangan Asyik sempat mengejutkan banyak pihak karena pada sesi Debat Publik kedua sempat mengeluarkan kalimat yang mengundang respon masal dan memajang kaos #2019GantiPresiden. Hal ini dikecam oleh banyak pihak, tetapi juga didukung oleh pihak lain. Sedangkan menurut saya pribadi, seharusnya hal tersebut tidak dilakukan apalagi saat acara Debat Publik yang disiarkan secara Nasional. Pertama, hal tersebut adalah hal sensitif karena memang sedang panas-panasnya dibahas di berbagai media dan memecah belah netizen. Kedua, bisa jadi tim Asyik justru kehilangan suara karena dianggap terlalu ekstrim oleh masyarakat yang notabene tim netral atau tim bersebrangan. Meski sayapun mengerti bahwa mungkin tim Asyik ingin mempertegas bahwa mereka satu-satunya tim pendukung ganti presiden, tetapi bagi saya kurang bijak jika dipertontonkan saat acara debat. Wallahualam.

Meski senior dengan pengalaman yang cukup di bidang politik namun hasil kerja dan program kerja yang sudah berhasil di Bekasi (Kang Syaikhu) atau di bidang lain (Kang Ajat) kurang ditonjolkan baik dalam kampanye maupun dalam acara debat. Padahal program-progam pasangan Asyik ini sungguh asyik apabila dapat di presentasikan dengan lebih real dan rinci, antara lain :



Setelah plus minus antara dua pasang calon tadi (pandangan saya pribadi), analisa yang bisa saya berikan ini berkesimpulan bahwa sangat perlu mengemas dengan apik segala kelebihan personal, rekam jejak serta latar belakang paslon dalam proses branding di masyarakat. Meskipun yang dicalonkan sudah dikenal publik sebaiknya program kerja lebih dikedepankan selama proses kampanye sehingga masyarakat bisa memilih paslon berdasarkan program kerja yang memang dibutuhkan. Keunikan dan keinovatifan juga penting untuk menarik hati sebagian besar pemilih yang kini didominasi oleh kaum milenial, maka sebaiknya dalam prsentasi program dikemas se-"kekinian" mungkin.

Masyarakat Jawa Barat secara umum sudah mulai melek dengan berbagai informasi yang dengan mudah dapat di akses di media sosial maupun televisi sehingga branding yang bombastis namun tidak berlebihan tentu diperlukan. Meski mau tidak mau, suka tidak suka, isu-isu sensitif pasti akan muncul sebaiknya isu ini disikapi dengan bijak dan tidak terlalu dieksploitasi supaya tidak ada pihak yang me-label-i jualan "isu". Partai pengusung menjadi salah satu hal krusial tetapi tidak bisa menjadi penentu kemenangan, pilihan rakyat tetap diatas segalanya.

Last but not least, kuasai media sosial dan menangi hati netizen dengan membuat branding yang positif. Itu menjadi catatan khusus dan terpenting bagi tim pemenangan paslon :)


NB :
Pada postingan ini saya tidak membicarakan tentang mana pilihan saya atau preferensi saya terhadap politik. Saya murni melihat plus minus dari kaca mata pribadi saya dan tidak mewakili suara siapapun. Semoga untuk yang membaca ada manfaat yang bisa diambil. Semoga Allah menuntun kita semua untuk memilih pemimpin yang rahmatan lil alamin dan diridhoi Allah. AMIN.