Beberapa waktu lalu dan bukan kali pertama, saya dikira masih gadis alias belum menikah, apalagi punya anak, oleh rekan yang baru satu hari saya kenal. Setelah ngobrol ngalor ngidul akhirnya saudara satu kegiatan saya ini baru yakin bahwa anak kecil dihadapannya adalah seorang ibu muda belia.
Yah, nasib badan mungil dan muka bocah, bahkan dibilang dokterpun mungkin terkaget. Masih cocok jadi anak SMA, dok ! Gitu katanya 😂 semoga cuma penampakannya aja yah bukan lain-lainnya.
Masih orang yang sama, katanya punya anak itu jatuh cinta kedua ya dok ?
Pertanyaan unik dan belum pernah dilontarkan orang lain yang mendadak menarik saya menjauh dan semakin tenggelam dalam isi pikiran diri sendiri. Iya kah, jatuh cinta ?
Pertanyaan ini masih belum bisa saya jawab hingga perlahan potret demi potret kerbersamaan saya dengan si bayi mungil terputar, masih sangat jelas...
Sembilan bulan menahan segala kepayahan pada proses kehamilan, mengalami susah makan, moody, mual muntah, letih lesu, but I was really happy ...
Kemudian, menghadapi proses persalinan yang panjang, mengorbankan jiwa raga tenaga, but I was really excited ...
Belum lagi 40 hari selama masa nifas harus tinggal dirumah mengurus si kecil yang baru mulai beradaptasi serta belum berpola sama sekali, terkadang penat, jenuh, bahkan pernah hampir pingsan karena kelelahan, but see? I'm still here...
Harus tetap bekerja diluar plus menjadi ibu di waktu yang sama 24 jam, masih dengan tugas seorang mamak2, (masih terus) menyusui tengah malam, membuat mpasi dengan menu terbaik setiap pagi, seringkali stress kerja menambah beratnya mengasuh si kecil yang cuma mau nempel sama mamak nya ini 😅😂 dan masih sangaaat happy dengan sikap posesif nya si bayik ke mamak baper ini ...
Tanpa keterpaksaan, tanpa rasa berat, tanpa beban... Perlahan saya sadar bahkan selama ini yang saya lakukan adalah terus berusaha melakukan yang terbaik dan terus memberi tanpa ada harap apapun selain kebaikan bagi Baby El, My Little King ...
Lalu, kemudian saya membalikkan pertanyaan lain pada diri sendiri, adakah "orang lain" yang saya perlakukan demikian, sedemikian itu ?
Jawabannya?
Belum ada, sejauh sejarah hidup yang mampu saya rangkai.
Bahkan pada suami sendiripun kalau boleh jujur. Karena proses belajar seringkali harus dengan keterpaksaan di awal, kan ? Tidak terkecuali, menjadi istri.
Maka, dengan sangat yakin saya telah mendapatkan jawaban atas pertanyaan rekan saya tadi di awal.
Bahwa Iya, punya anak adalah merasakan jatuh cinta, dan bagi saya ini kali pertama 💕
Jatuh cinta pada hal lain, pada orang lain, untuk kali pertama. Jatuh cinta tanpa syarat dan tanpa melihat bentuk rupa. Jatuh cinta dengan persepsi lain, yang sungguh berbeda. Jatuh cinta yang entah sampai kapan, karena rasanya masih sama, bahkan terus bertambah.
Meski begitu, saya sangat yakin suami saya tidak akan patah hati jika tau siapa cinta saya pada kali pertama 💑
I Love You, El ❣
Cinta saya pada El, juga sekaligus menjadi teguran keras, oh ini kah yang mama rasakan pada saya, anaknya ?
Just two point of view of that,
It's just too sweet dan how teribble daughter I am 💔