Rabu, 26 September 2018

Hanya Masalah Waktu

Hanya masalah waktu dimana semua akan lebih indah untuk dikenang
Kegagalan yang kita tangisi hari ini
Banyak tujuan yang kita perjuangkan hari ini
Pikiran-pikiran kita pada hari ini
Usaha dan tindakan yang kita lakukan pada hari ini
Akan ada ujungnya
Hanya masalah waktu

Banyak bertemu dengan teman-teman (yang menurut saya) langkah mereka sudah jauh di depan
Ada yang punya pasif income dengan banyak bisnis besar
Ada yang sekolah dengan gelar berderet
Bahkan sudah ada yang punya jabatan strategis
Sedangkan saya (masih menurut saya) seperti jalan ditempat, masih berkutat dengan masalah domestik dan masalah manajemen waktu, masih meributkan hal yang itu-itu saja
Rasanya masih jauh sekali dari harapan dan hasil yang pernah saya tuliskan
Kemudian, saya mencoba lebih jujur pada diri sendiri
Ternyata,
Hanya masalah waktu

Semua orang punya waktu sendiri-sendiri,
Apa yang orang lain capai di usianya adalah apa yang sudah mereka usahakan sebelum ini
Apa yang orang lain dapatkan di usianya adalah apa yang sudah mereka perjuangkan sebelum ini
Kita bahkan tidak tau proses apa yang telah mereka lalui
Maka bersabarlah, kita pun sedang berproses 
Hanya masalah waktu

Begitupun dengan apa yang ingin dicapai, tentu berbeda antara kita dan banyak orang lain di luar sana
Maka sangat logis, jika ada perbedaan waktu untuk mendapatkannya
Hanya masalah waktu

Allah tidak pernah tertidur dan khilaf dari satupun usaha dan keringat hamba-Nya
Allah tidak pernah terlewat menghitung dan menimbang semua daya dan upaya hamba-Nya
Allah selalu tau kapan waktu yang tepat
Hanya masalah waktu

Maka sekarang, lakukan apa yang harus dilakukan
Cintai apa yang harus dicintai
Berikan dan jadilah sebaik mungkin hari ini karena akan menetukan akan jadi apa kita besok
Hanya masalah waktu

from : google
Hidup orang lain yang bagi kita terlihat lebih indah belum tentu hidup yang sesungguhnya kita inginkan
Sedangkan hidup yang seringkali kita keluhkan malah mungkin adalah impian banyak orang yang belum bisa diraihnya
Maka, bersyukur atas semua yang bisa kita dapatkan hari ini
Tidak perlu memusingkan yang belum tercapai dan masing di awang-awang
Terus berusaha
Hanya masalah waktu ...

Kita melihat banyak orang diluar "lebih" karena mengukur dari kaca mata dan standar kita sendiri
Begitu juga  ketika melihat diri sendiri yang masih dengan kaca mata dan standar kita
Kurang fair bukan ?
Simplenya adalah saat kita membeli dan menjual barang hanya mau pakai timbangan yang kita punya, is it right ? Absolutely no.
Maka,
Tetap rileks dan optimis,
Tidak bersyukur hanya akan menutup jalan dan memotong semua berkat baik
Ingat, semuanya 
Hanya masalah waktu


from : https://minanews.net/sabar-dalam-ibadah-kepada-allah/

Jumat, 07 September 2018

Berdamai dengan Diri Sendiri itu Butuh Perjuangan

Pernah gak ada yang ngerasa mengganjal tersisa dari masa lalu atau dari orang yang dulu pernah ada karena ngerasa ada masalah yang belum selesai dan perlu ada yang diomongin ?

Saya pernah banget dan ada beberapa hal. Ada yang karena punya masalah tapi tanpa penjelasan yang jelas, ada yang karena pengen ngomong sesuatu tapi gak bisa diomongin waktu itu. Jalan keluarnya, awal-awal masih denial alias ada rasa gak terima. Tapi terus kepikiran dan serius itu menghantui banget sih. Buat saya yang sangat pemikir dan perasa  cukup lumayan menyebalkan. Terganggu pada waktu-waktu tertentu. Apalagi saat-saat bengong gak ada kerjaan atau saat ngeliat dan ngalamin sesuatu yang bikin inget, identik dengan kejadian atau orang tertentu.

Sampai akhirnya saya bisa menerima bahwa oh yaudah itu bagian dari masa lalu yang udah kelewat. Yang udah lewat ya lewat aja. Cuma memang konflik itu ada di diri sendiri yang terus kepikiran sama hal-hal gak jelas. Ada rasa bersalah, ada rasa kurang puas, ada rasa yang pengen diulang ? *lah hahaha.

Untuk menyelesaikannya, saya kemudian mulai menghubungi lagi orang-orang terkait. Ada yang akhirnya bisa damai, ada yang masih tanpa jawaban. Masalah ? Gak masalah lagi sih buat saya. Yang jelas saya udah ngomong yang harusnya diomongin dan saya udah minta maaf kalau memang harus minta maaf. Ada juga yang lost contact and I dont know how to say sorry. Jadi for now cuma bisa mendoakan semoga dua hati kita tersambung dan sudah di damaikan oleh waktu, karena alasan apapun itu. Allah Maha Membolak-balik hati kan :)



Setelah melakukan semuanya jadi lebih lega sih karena udah gak ada lagi perasaan dan kalimat yang dipendam. Yakali kalau emas disimpan jadi duit kalau yang lain kan gabisa. Sebelum ini saya udah sempet konsul sama temen kerja yang juga psikolog, dan dia bilang bahwa semua yang saya alami termasuk dalam ego state. Ego state adalah bisikan-bisikan yang banyak dipengaruhi oleh banyak hal di masa lalu dan sekarang, memang harus dihadapi dan dikontrol. Apalagi kalau sangat mengganggu karena pada akhirnya akan mempengaruhi cara pandang dan pengambilan keputusan kita. Apalagi sampai gak tenang karena memang ada yang perlu dibahas dulu sebelum bye.

Saya menyebut semua proses yang sudah saya jalan ini dengan self healing. Yaitu membenturkan diri lagi dengan masalah atau orang yang belum selesai di masa lalu agar bisa dengan kemampuannya sendiri mengobati. Menguji seberapa tingkat kedewasaan saya untuk bisa berdamai tanpa hard feeling dengan masa lalu. Semoga setelah ini semua nya jadi lebih baik ya :)

Alhamdulilah, terima kasih ya masa lalu ...

Jumat, 06 Juli 2018

Camping Bersama Anak Usia 20 bulan, Yes or No ?

Sejak menjadi orang tua minat saya pada dunia parenting meningkat pesat mulai dari rajin ikut seminar parenting sampai ikut komunitasnya. Salah satu komunitas yang saya ikuti adalah komunitas HebAT (Home education Based on Akhlaq & Talents). Komunitas ini lah yang pada beberapa bulan lalu mengadakan camping akbar di sebuah kawasan di Sentul. Sesungguhnya saya bukan tipe orang yang suka camping, naik gunung dan sebagainya. Yes, saya suka alam tapi untuk harus naik gunung atau camping bukan hobi saya. Tapi karena ingin memperkenalkan kepada El sensasi camping dan sekaligus ganti kegiatan yang lebih mendekatkan El ke alam saat ada acara camping bareng komunitas HebAT, saya langsung oke.

Mulai dari persiapan yang diperlukan untuk bawa El yang pada saat itu usia 20 bulan (usia yang sudah cukup untuk aktivitas alam terbuka) gak terlalu banyak. Saya yang newbie sebagai peserta camping merasa harus bikin list barang apa saja yang wajib dibawa. Menurut saya ini penting supaya nanti saat camping EL bisa nyaman. List saya antara lain :

1. Bed cover (khawatir el gak nyaman atau jaga-jaga saat malem dingin)
2. Selimut tambahan yang lebih tipis
3. Jaket
4. Kaos kaki
5. Payung
6. Baju ganti yang cukup
7. Diapers (el masih pakai popok sekali pakai)
8. Kantong pelastik kecil untuk buang-buang bekas popok dan lainnya
9. Set mandi
10. Minyak telon & lotion bayi
11. Cemilan kesukaan El
12. Tempat minum
13. Mainan dan buku favorit el
14. Obat standart misalnya turun panas, obat alergi, dan kit emergensi (ini untuk jaga-jaga aja walaupun dari panitia sebenernya udah sediain)
15. Senter kecil & Lampu emergensi full charge untuk penerangan di malam hari
16. Set camping (ini saya sewa semua karena memang gak ada riwayat camping sebelumnya)

(diambil via google)

Setelah matang dibagian list keperluan yang harus dibawa, juga harus dipersiapkan kondisi El yang harus prima. Beberapa hari sebelum berangkat EL sempet flu sedang, alhamdulilah gak sampai demam tinggi. Jadi saya sangat usahakan sakit EL ini gak berkepanjangan supaya pas berangkat nanti el sudah cukup sehat. Sesekali saya sounding bahwa EL mau camping dan nanti akan tidur dalam tenda, lihat gunung, awan, bintang dan semua saya ceritain singkat. El sih keliatan cuek-cuek aja, tapi saya yakin dia mendengar :)

Hari H pun tiba, alhamdulilah kondisi El saya nilai cukup prima. Sepanjang jalan dia happy, cemal-cemil, sempet tidur lama dan lancar lah perjalanan berangkat kita ini. Begitu sampai di lokasi camping El super-super senang. Dia sebutin semua yang dia lihat mulai awan, gunung, pohon, sungai, burung, semuanya. Alhamdulilah awal yang baik.

Karena untuk alat camping kita sudah sewa semua jadi gak ada adegan mendirikan tenda. Setelah sampai lokasi, check in, ambil alat-alat yang kita sewa (matras, sleeping bag, nesting, dan kompor) lalu menuju lokasi tenda, dan taraaa tenda kita sudah siap. Kita tinggal masuk untuk beres-beres. Awalnya saya bingung matras tidur dipasang dimana (maklum lah baru pertama kali camping mandiri) karena saya pikir kan saya udah bawa bedcover sebagai alas tidur. Akhirnya matras saya letakkan di bagian tenda depan supaya gak kotor kena kaki yang keluar masuk, sedangkan bedcover yang saya letakkin dalem tenda.


Ini tenda yang udah diberesin, walaupun masih keliatan semrawut :D

Siang itu berjalan sangat lancar. El happy main, muter-muter, cemal-cemil, sampe lupa sama ASI nya. Saya pun gak nyangka sih El sebegitunya karena biasanya dia selalu nempel sama Ummi buat ng-ASI. Sampai pada malam hari tanpa disangka dan diduga hujan lebat bangeeeet. Untungnya sore sebelum gelap El udah beres mandi, udah disuapin makan, dan sudah siap tidur. Sepertinya ini hari yang melelahkan buat dia habis ng-ASI dia langsung tidur pules. Tinggallah ummi abinya yang pusing ngejagain EL ditengah hujan lebat. Abinya yang awalnya sibuk bakar sosis dan bikin mi instan akhirnya pun kebingungan setelah saya buktikan bahwa tenda kita rembes, udah mulai-becek-becek tipis gitu. Awalnya dia gak percaya, cuek-cuek aja.

Jadilah malam itu menjadi malam perjuangan kita untuk bertahan dalam tenda. Malam yang panjang. Matras yang tadinya kita pasang di depan kita pindahin ke bawah alas tidur El lalu ditumpuk sleeping bag, pelastik gede yang kita robek dan apapun yang bisa nahan air supaya bedcover tetep kering. Sedangkan barang-barang lain saya pindah dan saya tumpuk sebisanya, jadi kalau pun basah-basah dikit gak masalah. Dibawah badan saat berbaring saya bisa rasain aliran air bener-bener nyata, sempet kepikiran jelek juga saat itu, takut kalau longsor atau tenda kebawa air atau rubuh. Tapi abinya terus meyakinkan hal itu gak terjadi, kita berdoa semoga semua aman sampe pagi.

Alhamdulilah akhirnya kita sukses bertahan dalam tenda sampai pagi dan alhamdulilah lagi kita semua kering, sehat sentosa. Bikin kaget banget, setelah melihat tetangga ternyata kiri kanan tenda  udah kosong cuma ada genangan air. Ternyata udah banyak peserta camping yang nyerah dan akhirnya mereka mengungsi tidur di aula, bahkan sebagian lagi didalem mobil.

El bagaimana ?
Gak usah ditanya, dia pagi ini bangun dengan sangat berbahagia. Cita-cita dia untuk nyebur di kolam outbond yang kotor terelisasi di hari kedua (dari pertama dtg dia udah pengen nyebur tapi gak dibolehin p). Gapapa lah yang penting El happy.

Oke, pelajaran yang bisa saya ambil dari kegiatan camping sebagai pemula ini adalah :
1. Jangan lupa bawa alas tambahan dari rumah entah itu karpet atau pelastik ukuran jumbo/ apapun yang anti air buat alas jaga-jaga khawatir hujan
2. Jangan lupa bawa lakban supaya kalau tenda bocor bisa ditambel lakban
3. Letakkan matrass tidur dialas tempat kalian akan tidur bukan malah jadi keset
4. Bawa alas untuk diletakin didepan tenda kalau memang mau ada acara masak-masak atau leyeh-leyeh depan tenda
5. Keep kerja sama antara pasangan, ini penting sih karena saat camping memang perlu banget team bulding yang baik

Sekian tips and trick nya, jadi camping bersama anak usia 20 bulan ? YES !







Fakta Tentang ASI Yang Perlu Diketahui Orang Tua

Dua tahun pertama dalam hidup anak adalah masa krusial dimana seluruh perkembangan baik perkembangan otak, kognitif, bicara, dan lain-lain berkembang sangat cepat. Makanan yang baik dan tepat tentunya sangat diperlukan karena menentukan seperti apa anak pada tahun-tahun berikutnya.

Pemberian makanan yang baik dimulai sejak pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Eksklusif artinya bayi tidak mendapat tambahan asupan lain apapun selain ASI. Selain karena usus bayi yang belum mampu mencerna makanan atau minuman lain, ASI adalah makanan sekaligus minuman yang paling cocok untuk bayi. Kandungan gizi dalam ASI sesuai dengan yang dibutuhkan pada bayi baru lahir-6 bulan dan sangat mudah dicerna oleh usus bayi. Kandungan ASI jauh lebih lengkap dari susu formula, namun bukan berarti susu formula itu jelek. Hanya saja pemberian susu formula sebaiknya dengan indikasi medis dari dokter, artinya ada suatu keadaan dari bayi yang memang dia harus mendapatkan susu formula dini misalnya pada bayi prematur dengan berat badan lahir rendah.  Dibawah ini bisa dilihat perbandingan kandungan ASI dan susu Formula.

Gambar mengenai perbedaan kandungan susu formula dan ASI (diambil via google)

Dari gambar diatas, terlihat jelas bahwa banyak zat yang dimiliki ASI tetapi tidak ada di susu formula. Sedangkan semua zat yang ada dalam susu formula semua sudah dimiliki oleh ASI. Zat-zat yang tidak dimiliki oleh susu formula  antara lain : antibodi yang berguna untuk imunitas anak, hormon yang mengatur banyak fungsi dalam tubuh anak, anti virus sebagai pertahanan tubuh anak terhadap virus (kuman terbanyak penyebab infeksi dan diare pada anak), anti alergi sebagai zat yang mencegah munculnya reaksi alergi pada tubuh anak, anti parasit yaitu zat anti kuman dari golongan parasit, serta enzym yang berperan dalam semua fungsi sel dan growth factor atau faktor pertumbuhan yang berfungsi dalam pertumbuhan tubuh anak.

Secara lengkap manfaat ASI dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :
sumber : beranisehat.com

Ada banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai ASI. Mitos bahwa ASI encer itu jelek, ASI gak ada kalau badan ibunya kecil, Anak rewel artinya ASI kurang dan harus dikasih formula, ASI basi bikin mencret, Ibu Menyusui tidak boleh makan pedas, Bayi ASI kurang gizi sama sekali GAK BENER alias cuma mitos.
Faktanya adalah :

1. Secara kandungan ASI dibagi menjadi 2 komponen yaitu foremilk yang lebih encer (banyak mengadung banyak laktosa) dan hindmilk yang lebih kental karena banyak mengandung lemak. Baik foremilk maupun hindmilk sama-sama dibutuhkan bayi dan memiliki kelebihan masing-masing. Foremilk adalah asi yang pertama keluar yang bermanfaat untuk memenuhi rasa haus bayi, sedangkan hindmilk adalah asi terakhir yang bermanfaat untuk membuat bayi kenyang lebih lama. Nah hind milk ini akan bisa dinikmati bayi jika cara menyusu kita sudah benar, yaitu anak menyusu sampai benar-benar puas di satu payudara baru kemudian bergantian dengan payudara yang lain.


2. Produksi ASI sudah dimulai sejak masa kehamilan. Bukan tiba-tiba ada atau bukan tiba-tiba dibuat saat bayi lahir. Maka proses  kehamilan yang baik serta pemenuhan gizi pada ibu hamil sangat penting. Produksi ASI sama sekali tidak dipengaruhi oleh berat badan ibu, ukuran tubuh ibu maupun ukuran payudara ibu. Semakin ibu sering menyusu maka akan semakin banyak produksi ASI ibu. Jika pada hari-hari awal kelahiran bayi ASI belum keluar atau sedikit, jangan bersedih itu hal yang normal dan biasa, terus saja menyusu. Hisapan bayi menjadi inisiasi produksi ASI keluar.
Gambar tentang ilustrasi produksi asi yang diinisasi oleh hisapan bayi (diambil via google)

3. Bayi baru lahir memang lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar karena masih memerlukan proses adaptasi. Semua bayi akan anteng pada waktunya dan akan berbeda antara bayi yang satu dengan bayi yang lain, tergantung apakah si bayi sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan atau belum. Jadi bayi yang rewel bisa sangat banyak penyebabnya, bisa karena terlalu berisik, kaget, tidak nyaman, popok basah, atau lain sebagainya. Tidak melulu karena ASI kurang dan bukan merupakan indikasi pemberian susu formula dini. Lagipula, produksi ASI yang tidak banyak pada awal kehidupan bayi adalah hal yang normal karena ukuran lambung bayi pun masih kecil. Jadi jumlah ASI yang dibutuhkan memang tidak banyak


4. Tidak ada sama sekali istilah ASI basi yang membuat bayi mencret. ASI sangat mudah dicerna oleh usus bayi sehingga bayi ASI cenderung lebih sering pipis dan pup. Pup pada bayi ASI biasanya pun lebih encer dan lebih berbau  karena ASI yang diminum pun encer dan mengandung banyak enzim. Jadi sama sekali tidak masalah selama jumlah pipis dan pup bayi masih dalam batas normal dan keadan bayi masih oke. Bayi yang masih oke ini maksudnya tidurnya cukup, masih mau menyusu, tidak demam dan kondisi secara umum terlihat aktif.

Gambar frekuensi pipis dan pup pada bayi (diambil via google)

5. ASI saja mampu memenuhi kebutuhan bayi hingga 6 bulan. Bila bayi sudah mendapatkan asupan makanan lain sebelum 6 bulan, kebutuhan bayi terhadap ASI akan berkurang karena dia sudah terlanjut "kenyang". Hal ini membuat zat gizi bayi malah berkurang, karena makanan lain selain ASI sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, pemberian asupan lain yang terus-menerus membuat produksi ASI ibu semakin berkurang karena bayi lebih jarang menyusu.


Diambil via google
6. ASI memiliki salah satu fungsi perilndungan tubuh atau imunitas pada bayi, fungsi ini terutama terdapat didalam kolostrum. Kolostrum keluar hanya pada awal-awal hari kehidupan bayi, itu kenapa ada yang namanya IMD (Inisiasi Menyusu Dini). IMD ini dilakukan selain untuk menguatkan bonding antara bayi dan ibu, juga salah satu langkah agar bayi bisa mendapatkan kolostrum. Kolostrum berwarna kekuningan dan seringkali malah disalahartikan oleh banyak pihak. Padahal cairan kuning ini salah satu cairan emas yang harus didapatkan oleh bayi.

7. Selain memenuhi nutrisi bayi manfaat lain dari ASI yaitu mengurangi resiko diare, mengurangi resiko gangguan telinga, alergi, memberikan perlindungan pada bayi dari bebagai penyebab penyakit, dan mengurangi obesitas pada bayi. Untuk ibu, menyusui memberikan manfaat positif yaitu mempercepat pemulihan pasca melahirkan dan mengurangi resiko kanker.

Kenapa saat menyusui pada awalnya nyeri ? karena saat menyusui tubuh kita menghasilkan suatu hormon yang salah satu fungsinya adalah untuk mengurangi perdarahan dan mempercepat pemulihan rahim setelah melahirkan. Jadi meski sedikit kurang nyaman, terus menyusui ya bunda.

7. Ibu menyusui sangat dianjurkan makan apapun, terutama makanan sehat. Sedangkan rasa makanan manis, pedas, asin sama sekali tidak berefek pada ASI. Pada beberapa bayi yang sensitif mereka bisa merasakan sensasi yang berbeda bergantung apa yang dimakan ibu nya tetapi tidak sampai menyebabkan penyakit seperti diare. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa ASI sudah terbentuk sejak masa kehamilan. Maka apa-apa yang dimakan ibu menyusui selama menyusui tidak mengubah kandungan ASI secara dramatis.

Demikian fakta-fakta mengenai ASI dan seputar menyusui. Semangat selalu untuk mengASI-hi ya Bunda. ASI adalah salah satu bukti kebesaran Tuhan yang diberikan pada kita, maka sudah pasti kandungannya jauh lebih baik dan lebih cocok untuk anak-anak kita. Jika ada masalah selama proses menyusui sebaiknya dikonsultasikan pada dokter atau tenaga kesehatan yang benar-benar mengerti tentang ASI. Jangan sampai karena informasi yang salah maupun informasi yang kurang, bayi kita menjadi korban. Salam hangat untuk seluruh pejuang ASI di seluruh dunia !

Jumat, 29 Juni 2018

Komentar Gemes Tentang Pilkada 2018

Beberapa bulan belakangan, lini media sosial saya penuh sesak dengan postingan atau sharing-an tentang pilkada 2018 dan serba-serbinya. Saya salah satu anak muda (((anak muda))) yang suka dan tertarik dengan politik, sesungguhnya. Walaupun gak terlalu show up berlagak jadi komentator di medsos dan membabi buta mendukung si A si B atau si C. Di dunia politik semua yang gak mungkin bisa jadi mungkin, kadang lawan kadang teman, kelihatannya teman eh tau-tau ngebully, di depan TV gontok-gontokan di kesempatan lain makan satu meja. Gemes kan ?

But I know semua itu sangat amat biasa di panggung politik.
Gak cuma sekali dua kali atau seorang dua orang yang tiba-tiba loncat dari tim lawan ke tim kawan

Sebelum ini saya males berkomentar banyak karena yang kita komentarin belum tentu sesuai fakta, bisa aja semua yang kelihatan di TV cuma permainan politik. Juga karena saya bukan ahli di bidang politik, saya khawatir kesalahan atau kebodohan saya dalam berucap justru yang dipegang dan diterima sebagai kebenaran oleh orang lain.

Awal sekali politik menjadi perbincangan hits yaitu pada Pilpres 2014. Saat itu rame parah ketika Pak Prabowo Vs Pak Jokowi dan akhirnya dimenangkan oleh Pak Jokowi sebagai RI 1.

Setelah ribut Pilpres 2014 terbitlah Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Walaupun saya bukan warga DKI namun saya turut menikmati riuhnya semangat masyarakat dan keikutsertaan banyak pihak pada Pilgub itu. Pilgub rasa Pilpres, memang betul begitu rasanya tidak kurang tidak lebih.

Pak Anies yang sebelumnya pada saat Pilpres 2014 merupakan salah satu barisan timses Jokowi bahkan sempat menjabat sebagai salah satu mentri di kabinet Jokowi  pada PilGub DKI justru  menjadi rival bagi barisan tim Jokowi. Sedangkan wakilnya Pak Sandi, yang dari awal digembar-gemborkan akan menjadi calon gubernur akhirnya dengan sukarela dan ikhlas hanya maju menjadi wakil gubernur.

Ya begitulah akhir yang membahagiakan untuk banyak pihak, meski beberapa pihak lain masih terlihat gagal move on. Buktinya sampai detik ini masih banyak orang yang nge-share atau membagikan berita-berita lalu mengaitkannya dengan pilgub DKI.

Kemudian sampailah pada detik-detik Pilkada serentak di seluruh daerah di Indonesia kemarin, 27 Juni 2017. Antusias masyarakat sungguh luar biasa. Feed facebook saya setiap hari selalu ramai berita tentang Pilkada. Ada positif, banyak juga yang negatif. Beberapa teman malah tidak segan dan bukan sekali saja saling debat di kolom komentar karena berbeda pandangan politik. Teman yang lain lagi malah ada yang sampai unfriend atau blok orang-orang yang dianggap tidak sepandangan.Siapa yang gak gemes coba ?

Hasil quick count pilkada serentak sudah diumumkan. Pilkada Jabar dimenangkan oleh pasangan Rindu (kang Emil dan Kang Uu) dari 4 paslon yang ada (Rindu, Hasanah, ASyik & Duo Deddy). Pidato kemenanganpun sudah diucapkan tidak lama setelah pengumuman QC. Banyak pihak terlihat puas, dua dari tiga pihak lawan pun sudah mengakui kemenangan pasangan Rindu, namun tidak sedikit yang masih berharap hasil real count akan berbeda. Pihak yang terakhir masih menunggu pengumuman resmi dari KPU pada tanggal 8-9 Juli 2018 sambil terus memantau penghitungan suara di KPU.

Sah-sah saja apapun sikap yang diambil selama tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Cukup menggelitik adalah pada Pilkada serentak ini isu-isu yang dibahas hampir seragam di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat. Kubu #2019gantipresiden dan #2019tetapjokowi, kubu #partaiproumat dan #partaitidakproumat. Semua begitu. Jadi seakan dikotak-kotakkan calon A masuk tim mana, calon B masuk tim mana.

Yang juga menarik dari hasil Pilkada Jabar adalah hasil polling yang dilakukan oleh banyak badan saat sebelum Pilkada sangat berbeda dengan hasil quick count yang telah diumumkan. Banyak pihak mengaku kaget, berbagai asumsi pun muncul terkait hal ini. Pasangan no 3 (Kang Ajat-Kang Syaikhu/ Asyik) yang semula dalam polling berada pada urutan bawah alias tim pelengkap penderita atau tim hore ternyata pada hasil QC bisa menepati urutan kedua dengan selisih poitn yang tidak terlalu besar. Ada faktor apa yang bisa membuat keadaan berubah hampir 180 derajat ini ?
Hal ini juga menjadi perhatian saya.

Karena kegemesan saya usdah sampai tahap yang akut, maka saya mencoba menganalisa fenomena yang terjadi pada dua paslon ini (Rindu dan Asyik) dalam Pilkada Jabar dimulai dari latar belakang dan perjalanan kampanye pasangan calon selama Pilkada.

Secara latar belakang personal Kang Emil dan Kang Uu adalah paslon termuda yang masing-masing  merupakan pemerintah daerah petahana di Bandung dan Tasik Malaya. Baik Kang Emil maupun Kang Uu memiliki garis keturunan priyai atau tokoh Islam yang dihormati. Biodata pasangan Rindu seperti berikut :


 
Dalam kampanye pasangan Rindu yang didukung oleh partai PPP, PKB, Nasdem dan Hanura lebih menonjolkan program serta menjual rekam jejak dari jabatan sebelumnya di Bandung dan Tasik Malaya. Jarang diangkat ke media garis keturunan yang padahal bisa menjadi salah satu nilai tambah, khususnya Kang Emil. Namun bagi saya hal ini adalah salah satu nilai plus, karena dalam proses kampanye Kang Emil lebih menyodorkan dan mengedepankan dirinya sendiri sebagai Ridwan Kamil bukan siapapun di belakangnya.

Sepanjang Pilkada diadakan beberapa kali debat publik, dalam debat publik itu pasangan rindu mampu memaparkan program kerja dengan runut dan detail. Program kerja dikemas secara inovatif khas anak muda, yaitu sebagai berikut :


Dengan gaya kampanye dan gaya promosi paslon ini, jadilah paslon Rindu yang dikenal publik sebagai paslon anak muda dengan program-program yang unik. Kekuatan lain yang dimiliki oleh pasangan ini adalah penguasaan media sosial. Follower Kang Emil yang jutaan ditambah dengan banyak nya public figur yang menyatakan dukungannya sejak awal membuat Rindu semakin meroket.

Meski di detik-detik waktu pemilihan beredar postingan tim Rindu yang ingin menjawab berbagai fitnahan yang masuk menjadi pro dan kontra. Bagi saya pribadi sebetulnya pasangan ini tidak perlu melakukan klarifikasi apapun karena dalam Pilkada semua pasangan pun mendapat serangan fitnah serupa. Postingan klarifikasi  hanya dilakukan oleh orang yang takut  atau oleh orang yang panik (ini murni menurut pribadi saya sendiri). Bahkan oleh beberapa orang klarifikasi tersebut dianggap terlalu baper alias bawa perasaan. Tetapi bagi beberapa pihak yang lain justru klarifikasi ini sangat positif karena semakin menguatkan pilihan terhadap pasangan Rindu. Wallahualam.

Sedangkan pasangan ketiga, Asyik yang didukung oleh partai Gerindra, PKS, PAN, PBB dan sebagian PPP. Profil pasangan Asyik dapat dilihat seperti dalam tabel berikut ini :


Secara personal pasangan Asyik termasuk pasangan senior yang lebih panjang perjalanan karir dan pengalamannya. Rekam jejak dan kualitas individu yang baik bisa dilihat dari biodata Kang Ajat dan Kang Syaikhu diatas. Dua individu yang cukup mumpuni. Apabila kedua hal ini dikemas dan mampu dipromosikan dengan baik masyarakat akan mengetahui bahwa pasangan ini layak memimpin Jawa Barat.

Selain itu dalam perjalanan kampanye pasangan Asyik banyak diwarnai oleh isu-isu sensitif. Entah isu tersebut sengaja digembar-gemborkan atau karena partai pendukung yang notabene merupakan partai oposisi sehingga mau tidak mau isu itu ada. Hal tersebut menyebabkan sebagian netizen dengan maha benar komentarnya  menjadi antipati.

Dari segi penguasaan media sosial, memang pasangan Asyik tidak se-terkenal pasangan Rindu. Akan tetapi di detik-detik menjelang Pilkada sejumlah ulama di Jawa Barat menyatakan dukungan demi dukungan lewat media sosial. Menurut saya hal ini menjadi suntikan positif bagi peningkatan suara pasangan Asyik. Andai saja para ulama sejak awal proses sudah ramai dan kompak menyatakan dukungannya ditambah seluruh elemen bersatu mendukung Asyik mungkin sejak awal pasangan ini bisa unggul.

Pasangan Asyik sempat mengejutkan banyak pihak karena pada sesi Debat Publik kedua sempat mengeluarkan kalimat yang mengundang respon masal dan memajang kaos #2019GantiPresiden. Hal ini dikecam oleh banyak pihak, tetapi juga didukung oleh pihak lain. Sedangkan menurut saya pribadi, seharusnya hal tersebut tidak dilakukan apalagi saat acara Debat Publik yang disiarkan secara Nasional. Pertama, hal tersebut adalah hal sensitif karena memang sedang panas-panasnya dibahas di berbagai media dan memecah belah netizen. Kedua, bisa jadi tim Asyik justru kehilangan suara karena dianggap terlalu ekstrim oleh masyarakat yang notabene tim netral atau tim bersebrangan. Meski sayapun mengerti bahwa mungkin tim Asyik ingin mempertegas bahwa mereka satu-satunya tim pendukung ganti presiden, tetapi bagi saya kurang bijak jika dipertontonkan saat acara debat. Wallahualam.

Meski senior dengan pengalaman yang cukup di bidang politik namun hasil kerja dan program kerja yang sudah berhasil di Bekasi (Kang Syaikhu) atau di bidang lain (Kang Ajat) kurang ditonjolkan baik dalam kampanye maupun dalam acara debat. Padahal program-progam pasangan Asyik ini sungguh asyik apabila dapat di presentasikan dengan lebih real dan rinci, antara lain :



Setelah plus minus antara dua pasang calon tadi (pandangan saya pribadi), analisa yang bisa saya berikan ini berkesimpulan bahwa sangat perlu mengemas dengan apik segala kelebihan personal, rekam jejak serta latar belakang paslon dalam proses branding di masyarakat. Meskipun yang dicalonkan sudah dikenal publik sebaiknya program kerja lebih dikedepankan selama proses kampanye sehingga masyarakat bisa memilih paslon berdasarkan program kerja yang memang dibutuhkan. Keunikan dan keinovatifan juga penting untuk menarik hati sebagian besar pemilih yang kini didominasi oleh kaum milenial, maka sebaiknya dalam prsentasi program dikemas se-"kekinian" mungkin.

Masyarakat Jawa Barat secara umum sudah mulai melek dengan berbagai informasi yang dengan mudah dapat di akses di media sosial maupun televisi sehingga branding yang bombastis namun tidak berlebihan tentu diperlukan. Meski mau tidak mau, suka tidak suka, isu-isu sensitif pasti akan muncul sebaiknya isu ini disikapi dengan bijak dan tidak terlalu dieksploitasi supaya tidak ada pihak yang me-label-i jualan "isu". Partai pengusung menjadi salah satu hal krusial tetapi tidak bisa menjadi penentu kemenangan, pilihan rakyat tetap diatas segalanya.

Last but not least, kuasai media sosial dan menangi hati netizen dengan membuat branding yang positif. Itu menjadi catatan khusus dan terpenting bagi tim pemenangan paslon :)


NB :
Pada postingan ini saya tidak membicarakan tentang mana pilihan saya atau preferensi saya terhadap politik. Saya murni melihat plus minus dari kaca mata pribadi saya dan tidak mewakili suara siapapun. Semoga untuk yang membaca ada manfaat yang bisa diambil. Semoga Allah menuntun kita semua untuk memilih pemimpin yang rahmatan lil alamin dan diridhoi Allah. AMIN.


Senin, 25 Juni 2018

El, Vespa dan Balance Bike

Kenapa harus Balance Bike ?

Sebenernya gak ada keharusan juga untuk memilih balance bike karena masih ada pilihan lain seperti sepeda roda tiga atau sepeda pedal ukuran mini, yang lebih familiar dilihat masyarakat umum. Tapi, kenapa akhirnya saya memutuskan untuk memilih balance bike untuk El ?

Balance bike adalah sepeda tanpa pedal atau utikan atau gowesan yang diperuntukkan untuk anak usia 18 bulan - 4 tahun. Dulu banget saya kira anak baru bisa main sepeda diatas umur 3 tahun loh, ternyata salah banget ya. Justru ngajarin keseimbangan pada anak itu bisa dari usia yang dini banget dan manfaatnya luar biasa. Dilansir dari website www.theasianparent.com manfaat balance bike antara lain :

1. Merangsang kemampuan pendengaran anak dan mengajarkan anak untuk  memilah suara yang harus didengar atau tidak
2. Melatih otot-otot besar pada kaki dan otot-otot kecil pada tangan
3. Melatih keseimbangan
4. Membangkitkan percaya diri
5. Melatih anak megatur gerak dan koordinasi
6. Mengajarkan anak mengendalikan rasa takut

Daaaaan beberapa dari daftar manfaat diatas gak bisa didapatkan dari sepeda roda tiga atau sepeda dengan pedal ukuran mini yang ditambah bantuan roda jadi roda 4. Selain itu, jika sedari awal anak menggunakan sepeda roda tiga maka anak harus kembali beradaptasi dan belajar keseimbangan saat menggunakan sepeda roda dua dengan pedal.

Buat saya sendiri, pilihan balance bike ini bukan step pertama mengajarkan el melatih kekuatan, koordinasi dan sebagainya. Sejak umur 15 bulan plus el sudah main vespa ukuran mini. Mainan murah, gampang didapet dengan segudang manfaat. Vespa ini jadi salah satu mainan terfavorit El. Setiap hari, entah itu pagi, siang, sore bahkan malem El selalu nyari vespa untuk diajak muter-muter kampung. Selalu, setiap hari, itu vespa pasti keluar kandang buat lihat bebek, lihat saluran air, lihat pipa, lihat masjid, dan semuanya. Bahkan dia bisa meluncur dari lantai 3 gedung RS -dulu saat El masih sering diajak ke RS- (dengan pengawasan) dengan happy-nya.





Nah karena sudah mahir banget main vespanya (menurut saya), jadi saya pikir El layak untuk naik ke fase selanjutnya. Fase selanjutnya pilihan saya jatuh kepadaaaaaaaa (terereng tereng) balance bike dengan segala manfaatnya. Bener aja seperti dugaan saya, El keliatan sangat sangat ecxited dan sangat happy.

Awal main balance bike (Sekitar 2 minggu yll) dia cuma berani muter-muter rodanya, lalu mencoba main dan cuma didalem rumah. Gapake lama waktu dia untuk adaptasi (sekitar setengah jam), dia berani main sepeda keluar, mutar-muter gak ada bosennya. Si vespa-pun akhirnya masuk museum karena sekarang El selalu nanyain sepeda dan si vespa 90% dilupakan (sesekali masih dimainin buat muter-muter dalem rumah). Dalam sehari dia bisa muter kampung main balance bike 3-4x. Walaupun masih sering jatoh-jatoh tapi gak pernah kapok, selalu main dan main lagi. Tiap el keliling kampung, El jadi sorotan.

Orang-orang yang ngelihat selalu nanya, umur berapa itu udah bisa main sepeda ? umur 22 bulan bu. Lah kok gak ada gowesannya ? dan yaaaaaah penjelasannya panjang deh karena emang buat banyak orang balance bike belom terlalu populer. Malah buat sebagian orang kelihatan aneh gitu karena ada sepeda gak ada pedal, ada juga yang kasian lihat anak kecil harus bawa sepeda yang gak pake digowes. Sayapun gatau juga kasihannya dimana -.- Tapi, yaudah lah, gak perlu menjelaskan banyak hal juga, toh anaknya happy-happy aja. Bye netizan. hehehe

Saking lagi happy nya dia main balance bike, itu sepeda kesayangan harus selalu disimpen ditempat yang terlihat oleh pandangan matanya. Bahkan sampai pas liburan pun, itu sepeda selalu dibawa kemana-mana. Kalau sepedanya gak kelihatan atau kalau sampe ketinggalan di suatu tempat, el bisa ngamuk guling-guling :(












Anw, merk balance bike itu banyak banget dengan berbagai level harga, kelebihan dan kekurangan,  tapi akhirnya pilihan saya jatuh pada london taxi. Kenapa ? Selain modelnya yang lumayan familiar, harganya pun cukup terjangkau. Jadi ceritanya El udah minta sepeda dari lama (iya dia udah bisa minta sepeda karena sering lihat orang dewasa main) tapi saat itu gak langsung dibeliin. Sengaja, sekedar mengajarkan el bahwa gak semua yang dia mau harus langsung ada, harus ada prosesnya. Sejak saat itu el mulai nabung (dia udah mulai ngerti juga nabung di celengan :p) tiap dia dikasih uang dari siapapun. Saat hasil tabungannya udah dirasa cukup baru deh kita beliin sepeda. Karena pake tabungannya sendiri, gak tega kalau beli yang harganya selangit. hehehe.

Kalau nanti el udah keren main sepedanya dan udah bisa pake pedal kita nabung lagi ya sayang.
Semangat ya El main sepedanya, semoga El selalu happy dan makin mahir :)

Rabu, 30 Mei 2018

Please, Let Me Back (?)

Barusan banget iseng-iseng buka twitter, lalu sign in , karena lupa password saking lamanya gak sign in, harus reset password via email 2, eh email 2 pun lupa password kemudian reset ke email 1... dan semua proses dijalani saking niatnya untuk iseng. Iseng aja niat ya, apalagi gak iseng coba tuh ?
Btw saya memang sengaja punya beberapa alamat email, supaya bisa gampang nyaringnya, mana sampah mana penting

Awal-awal sign in email 2 yang isinya notifikasi medsos, seru aja gitu buka-buka, oh ternyata dulu pernah keep kontak sama ini itu ini itu ...
Lama kelamaan buka-buka postingan jaman dulu, baca-baca pesan masuk dan akhirnya terjebak, nostalgia ~
Sebelum terjebak nostalgia saya menyadari bahwa dulu OMG saya alay banget ya, hampir gak percaya pernah posting hal-hal gak penting, posting kegalauan yang gak jelas, udah gitu pake bahasa-bahasa sok puitis semacam itu pula, seriously thats me ?
Mungkin pada zaman itu lagi masa-masanya kali mendadak pujangga atau mendadak galau berjamaah, positif thinking aja dulu sama diri sendiri :p

Ada gak sih orang yang gampang banget terjebak nostalgia kayak saya ?
I dont know why, gampang aja gitu tenggelam dalam chat-chat, posting-posting, dan notifikasi
Saking lagi penganggurannya, makanya baca notifikasi aja pake perasaan, makanya berakhir dengan baper

Melihat deretan semuanya terpampang nyata di layar (kebetulan buka di pc yang layarnya gede banget), saya makin sadar bahwa pertemuan, perpisahan, jodoh, semua sudah diatur sedemikian rupa,
Gak bisa disangka, gak bisa diduga, gak bisa diminta, cuma sebatas bisa diusahakan:)

Allah dengan sangat ajaib mengatur hidup saya,
Akhirnya saya sekarang sudah menikah, memiliki anak 1 yang sangat cute alhamdulilah semoga El selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT (amin)
Finally saya menjalani pernikahan yang sebelumnya gak pernah saya rencanakan dan gak pernah saya bayangkan sebelumnya
Yes, dulu pernah pacaran dengan suami saya sekarang
Tapi untuk kemudian sampai menikah itu gak pernah dibayangin sama sekali,karena sempet putus lama juga kan,
Waktu itu masih belum terpikir untuk menikah, dan akan menikah (dengan dia)

Yang bisa saya ingat dengan jelas adalah dulu pernah banget admire sama orang ini dan itu, sempet deket dan berharap serius dengan ini dan itu, tapi ternyata semua yang saya inginkan justru lewat gitu aja
Lewat gitu aja !
Yang saya harapkan tidak pernah berujung
Yang saya inginkan tidak pernah bertepi
Yang dulu dekat sekarang menjauh
Yang dulu jauh sekarang mendekat
Semua prosesnya berjalan dengan ajaib, dengan jalan yang sulit saya ungkapkan saking bingungnya ko bisa ya, ko bisa ya dan sebagainya 

Well,
Sangat patut disyukuri adalah selalu dikelilingi oleh orang-orang baik, alhamdulilah nikmat besar yang Allah berikan buat saya
Semua yang sudah terjadi dibelakang, tinggalah cerita
Saya hidup di masa sekarang dengan banyak hal yang ada di depan yang harus dijalani dan diraih
Semoga segalanya berjalan baik,
Semoga bisa jadi orang yang jauh lebih baik dari hari ke hari

Maafkan untuk semua yang pernah ada dalam cerita masa lalu saya ~

btw :
follow saya di @asprasasti (IG - Twitter)
lah malah promosi :p



Senin, 28 Mei 2018

Pengalaman Pertama Jadi Pejuang KRL Pagi

Naik KRL bukan hal yang baru bagi sebagian besar manusia di Jabodetabek. Tapi bagi saya, hal yang cukup mengagetkan. Terakhir naik KRL dulu banget sekitar 5/6 tahun yang lalu, itupun cuma sekali dan gak pernah terulang lagi. Disamping gak ada keperluan yang mengharuskan naik KRL, sayapun lebih prefer pake mobil pribadi karena lebih private dan bebas aja gak  terikat waktu dan tujuan. Tapi walaupun begitu, desas desus tentang dunia per KRL-an sudah sangat santer. Katanya, para pejuang terlahir dari penumpang-penumpang KRL pagi. Katanya, naik KRL gerbong khusus perempuan itu sadis. Katanya....

Semua itu masih saya bilang hoax karena gak percaya tingkat kehororannya sampai separah itu, hingga akhirnya saya membuktikan dan merasakan semuanya sendiri. Terhitung satu minggu lalu, saya sudah resmi menjadi pejuang KRL pagi, dibold ya PAGI. Menurut saya naik kereta pagi itu adalah perjuangan yang sesungguhnya, perjuangan haqiqi, tidak terbantahkan. Ditambah lagi perempuan berbadan mungil seperti saya, rasanya ...... OMAYGAT. Hari pertama naik KRL saya sempat berpikir bahwa saya mungkin tidak akan bertahan hidup sampai minggu depan -.-

But,
Alhamdulilah perkiraan saya salah sampai hari ini, hari Ke-8 saya masih bisa bernafas dengan baik dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Saya adalah tipe manusia obeserver. Saya suka mengobservasi perilaku orang-orang di tempat baru guna bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi. Tapi, ternyata untuk urusan KRL sangat banyak faktor yang harus saya observasi, maka sampai hari ini saya masih belum khatam untuk bisa belajar tips and trick selamat di KRL, tips and trick bisa dapet tempat duduk di KRL.

Penting banget gak sih ?
Penting banget terutama buat orang-orang yang akan naik KRL setiap hari. Karena kalau gagal mengobservasi, berarti badan kalian akan remuk redam setelah turun dari KRL. Selain menderita karena berdiri, menderita juga karena engap gak dapet udara buat napas juga karena terdorong dan terjempit didalem gerbong kereta.

Walaupun belum khatam dunia KRL tapi at least saya berhasil mengobservasi beberapa hal, diantaranya :

1. Usahakan dapet tempat duduk di stasiun tempat kalian naik
Yap. Saya menjadi saksi hidup bahwa rerata pra pejuang KRL yang senior, sangat gesit mencari tempat duduk. Dari 8 trip berangkat dan 8 trip pulang saya cuma berhasil kebagian 2x duduk hasil kerja sendiri, 2x karena belas kasihan orang lain, sisanya penyiksaan -.-
Caranya ? Saya sendiripun belum dapet formula yang tepat, terbukti dari sebanyak itu trip cuma dapet duduk 2x, poor me :(
Tapi dari dua yang berhasil itu adalah saya berdiri tepat di lokasi pintu dan berdiri di sebelah kiri bukan di kanan. Misal nih ada 3 orang yang nunggu berdiri, kamu harus yang paling kiri, ada dua orang, kamu tetep yang kiri. Kenapa ? Karena penumpang KRL yang turun itu mesti keluar ke arah kiri arah dia turun alias kanan dari arah kita berdiri. Jadi kalau kita berdiri di sebelah kanan otomatis gak bisa naik duluan karena lebih dulu memprioritaskan penumpang turun.
Note lainnya dalah jangan lupa saat turun kereta kamu inget-inget betul spot pintu ada di titik mana.  kamu perhatiin dengan seksama, misal deket tiang sebelah kanan atau kiri, atau sebrang kursi besi, dan laiinnya yang bisa dijadikan tanda. Supaya nanti ketika akan berangkat lagi kamu tau harus menungggu di titik mana supaya tepat didepan pintu KRL.

2. Jangan duduk di kursi prioritas kalau kamu tidak berhak
Terutama saat melakukan trip panjang yang sepi, tapi kalau trip yang udah penuh dan gak ada lagi yang dudukin boleh lah duduk dulu, sambil berdoa gak ada lagi orang yang berhak duduk disitu selain kamu :)
Awal saya naik kereta, saya duduk di kursi prioritas dan saat itu semua kosong. Saya pilih kursi itu alesannya sih simple karena males jalan ke tempat lain. Hasilnya saya harus menyerahkan kursi itu ke orang yang berhak gak lama setelah KRL ngelewatin beberapa stsiun, dan sisanya saya hrus desek-desekan akrena setelah itu KRL sudah penuh sesak manusia lain.

3. Kalau gak dapet tempat duduk carilah tiang dimana kamu bisa bersandar
Udah dateng telat atau dateng tepat waktu tapi kalah gesit rebutan kursi ? Segera kamu cari tiang, biasanya ada di paling pinggir deket pintu, kamu langsung cup tiang itu aja buat bersandar. Tujuannya apa? Supaya saat kereta penuh padat kamu gak terobang-ambing dan kedorong-dorong kesana kesini. Apalagi buat yang badannya mungil, gak perlu takut gabisa nafas dan gabisa menggapai pegangan atas kereta. Karena selain tiang bisa buat tempat bersandar dan berpegangan, tepat disampingnya adalah tempat duduk, jadi kamu gak ketemu sama badan orang, kamu langsung berhadapan dengan kepala orang-orang yang duduk, oksigen lebih tersedia.

4. Jangan lupa ada orang lain yang lebih membutuhkan kursi
Ini poin terpenting dari semua poin di atas menurut saya. Kamu harus peka sama sekitar, kalau emang tempat duduk masih cukup buat nambah satu orang lagi atau mungkin ada org yang lebih membutuhkan untuk duduk, jangan egois. Karena balasan baik itu hanya ada untuk orang yang berbuat baik.

Demikan sih hasil observasi saya selama jadi penghuni KRL. Not too important but worth to try. Jangan lupa sebelum naik KRL sarapan yang banyak biar kuat, pake baju yang comfy, gausah bawa banyak barang dan ribet, pluuussssssss berdoa. Berdoalah dapet tempat duduk, atau ada orang baik yang mau ngasih tempat duduknya buat kamu.

Selamat berjuang !





Kamis, 24 Mei 2018

Menjadi seorang Dokter Umum

Menjadi seorang dokter umum seperti saya sekarang itu berarti anda telah berhasil melewati proses pendidikan yang (cukup) lama dan berlika liku, terlebih jika bukan berasal dari keluarga kaya raya, atau anak profesor, pejabat dan sebagainya .

Karena, you know why ?
Menjadi dokter yang katanya berpenghasilan besar, kerja ringan, dan banyak label lainnya yang dikasih oleh masyarakat itu ada harganya.
Sama seperti kalian mau pergi ke luar kota dengan nyaman dan cepat, berarti gak mungkin naik angkot atau naik KRL, pasti pesawat adalah pilihan paling tepat. Harga tiket pesawat yang harus dibayar berapa kali lipat coba dari harga bayar angkot ? lebih mahal, itu pasti.
Jadi, maksud saya disini adalah semua labeling yang melekat pada diri dokter itu ada harga yang harus dibayar.

Walaupun saya gak bilang semua anggapan masyarakat tentang dokter, terutama dokter umum itu bener :)
Ada yang benar dan banyak juga yang keliru.

Contohnya adalah :

1. Dokter umum itu penghasilnnya besar
Terus terang itu gak sepenuhnya bener. Yang bener adalah dokter umum berpenghasilan standar aja, bergantung kerja dimana, bagian apa. Sama aja kayak kerjaan lain yang salary based on kerjaan nya seberat apa. Ada juga dokter umum yang dalam sebulan penghasilannya gak jauh-jauh dari UMR Jakarta, malah banyak loh yang dibawah itu. Dokter umum, yang gajinya jauh diatas dari UMR, ya banyak juga. Sekali lagi, tergantung kerja bagian apa, dan beban kerjanya bagaimana. So, kalau mau jadi orang kaya raya, please dokter bukan salah satu pilihan yang oke, jadilah pengusaha.

2. Dokter umum itu kerjaannya ringan
Banyak banget, saya ulang, banyak banget yang menganggap kerjaaan dokter itu ringan, cuma duduk nunggu pasien, tempel-tempel stetoskop dan selesai. Padahal, bukan cuma sekali dua kali dokter ngerasain minum aja susah saking banyaknya pasien gawat yang butuh pengawasan, bahkan urin pasien aja bener-bener kita hitung dengan detail berapa produksinya. Padahal, dalam setiap kali periksa pasien yang katanya cuma tempal tempel, ada kepusingan dibelakangnyan jika ternyata ada suatu 'kelaianan' yang bisa kita dengar baik itu di jantung, paru-paru ataupun di perut pasien. Sedangakan dari satu bunyi itu kemungkinan penyakitnya bisa banyak, so kita harus terus mikir kira-kira si pasien sakit apa, supaya terapi yang dikasih  bisa tepat dan pasien bisa sembuh.

Malah ada tuh pasien yang dateng-dateng langsung marah-marah, bilang 'dok lama banget, saya gak dipanggil-panggil daritadi, padahal dokternya cuma duduk doang' OMG, saya bingung deh pasien model gini harus saya apain. Mau saya usir keluar, saya bisa didemo manajemen RS, mau saya layani, gedek juga. Pak, Bu, yang ibu lihat itu adalah sekarang, se ka rang. Bapak Ibu kan gak lihat 2/3 menit yang lalu, pasien saya baru aja diangkut ke ambulance untuk dirujuk, baru ada pasien gawat. HELO !
 
Please, dokter umum yang bertugas di IGD, itu sudah diajarkan bertahun-tahun selama pendidikan untuk memilah dan meilih pasien mana yang gawat, mana yang darurat, mana yang gawat darurat, dan mana yang biasa aja. Jadi otomatis prioritas penanganan pasti ada di pasien yang gawat darurat, baru darurat, baru gawat, baru deh terakhir pasien yang biasa aja. Pasien yang biasa aja ini maksudnya adlaah pasien syang sebenarnya bisa datang ke poliklinik tetapi malah datang ke IGD. Jadi kalau ada pasien yang dateng duluan tapi diskip sebentar lalu dokter menangani pasien yang lain, itu artinya memang penanganannya tidak butuh penanganan segera dan masih bisa menunggu. Percayalah pada dokter anda, atau jika anda bingung bertanyalah dengan baik :)

3. Dokter umum harus bisa menguasai semua penyakit
Dokter umum adalah dokter yang sudah menjalani program pendidikan dokter umum, semua tau itu. Tapi bahwa harus semua dikuasai itu adalah big no. Karena di dunia kedokteran itu gak sesimpel satu barang, satu guna, satu penyelesaian. Satu organ bisa puluhan masalah, bisa ratusan penyebab dan cara memperbaikinya sudah pasti beda bergantung ada organ lain kah yang dilibatkan atau ada kondisi tertentu kah yang harus menjadi peringatan. Makanya ada banyak banget spesialistik bahkan sub spesialistik di kedokteran. Jadi tidak benar bahwa dokter umum harus menguasai semua, yang benar adalah dokter umum harus bisa menguasai penyakit yang sesuai dengan kompetensinya, serta harus bisa merujuk dengan tepat semua yang tidak sesuai kompetensinya.

Well,
Penjelasan yang lebih mirip seperti klarifikasi diatas kesimpulannya dalah semua profesi tentu ada resikonya, ada manis dan pahitnya, ada plus dan minusnya.

Sama seperti pekerjaan lain yang tentunya dalam pengembangan karir, ingin karirnya meningkat naik begitu juga saya, seorang dokter umum. Bukan berarti dokter umum sekarang atau orang yang sekarang menjadi dokter umum  dan tindak ingin melanjutkan pendidikan itu berarti tidak punya karir yang bagus. BUKAN.

Preferensi orang terhadap karir dan masa depannya pasti berbeda-beda. Sukses pada masing-masing orang pun berbeda versinya. Sukses dan punya karir bagus tidak melulu dilihat dari tingkat pendidikan dan pendapatan. Sekali lagi kembali pada masing-masing prefensi dan pandangan orang tersebut.

Sebagai dokter, yang umurnya masih seumur jagung seperti saya, Mungkin bisa saya katakan hampir 80% dokter umum seperti saya ini berniat atau minimal mempunyai keinginan untuk menempuh pendidikan selanjutnya ke arah spesialis atau sub sepesialis tertentu. Begitu pun saya. Nah, untuk mencapai itu tentu gak mudah. Banyak hal dan banyak langkah-langkah yang harus ditempuh.

Langkah apa yang akan saya tempuh ?
Nanti akan saya bahas di posty selanjurnya :)

Rabu, 23 Mei 2018

Akhirnya Memutuskan untuk Resign ):

Akhirnya lega juga semua kegalauan yang sudah saya alami berbulan-bulan, malah hampir tahun ya hitungannya. Bermula dari mulai mencari-cari terus mecoba daycare dan gagal, lalu saya memutuskan untuk membawa El lagi ke RS dengan segala resiko.
Dua bulan berjalan
El kembali sakit, dalam satu bulan itu sampe 3xsakit dengan jeda sekitar 1-2 minggu
sehingga bulatlah sudah keputusan saya untuk segera mengakhiri semua ini,
Sudah cukup sampai disini
Dengan  berat hati saya memutuskan untuk resign dari RS yang sudah sangat homey buat saya ini

):

RS yang sudah dengan sangat baik mengizinkan saya tetap bekerja membawa anak dan mbaknya
Karyawan RS yang sudah sangat ramah mau jadi temen, sahabat, sekaligus saudara El malah jadi pengasuh tambahan juga buat El disaat saya gak bisa main sama El karena sibuk pasien dan ini itu
Rekan karja yang sudah sangat pengertian mau menunggu saya menyusui El dulu saat harus bertemu untuk banyak urusan, bahkan sesekali harus ajak El keluar dulu saat saya tiba-tiba kedatangan pasien gawat
Atasan yang sudah sangat baik terus mendukung dan memback up saya dalam segala tugas-tugas saya di RS, pun beliau memaklumi kalau saya sesekali tidak bisa masuk karena harus mengurus El
Ah, rasanya terima kasih saja belum cukup untuk saya bisa membalas semuanya

):

Sayapun sempat merasakan kegundahan, sedih, bimbang, kemudian muncul pertanyaan, haruskah keputusan ini saya ambil ? tidak bisakah ada jalan lain lagi ?
Karena jujur basicly saya tipe wanita pekerja yang gak bisa kalau gak kerja, bingung kalau gak ngapa-ngapain diluar kerjaan rumah.
Saya gak bilang IRT itu gak kerja ya,
IRT adalah salah satu pekerjaan mulia dan cukup berat,
Tapi bagi saya yang selama ini sudah aktif di 'luar' seperti ada yang hilang jika tidak bisa menyalurkan hasrat saya untuk 'berkegiatan' di luar rumah, bertemu, melayani pasien, dan sebagainya yang sulit saya dapatkan jika hanya di rumah

Tapi kemudian, pertanyaan demi pertanyaan saya luntur, saat kembali mengingat El
Si anak yang sekarang sudah berhasil merebut semua pikiran dan perasaan saya
Ya, cuma El alasan saya untuk ini
Saya tidak bisa terus berkegiatan sementara harus 'mengorbankan' el
Kesehatan dan kebahagaiaan El adalah segalanya bagi saya

Bismillahirrahmanirrahim
Pengajuan surat resign saya membuat banyak orang kaget dan saya langsung dipanggil oleh atasan
Keputusan saya sudah bulat
Surat resign saya pun disetujui, dan saya resmi keluar dari RS

:)

Rabu, 21 Februari 2018

Balada Daycare (3)

Setelah berkali-kali maju mundur cantik untuk memasukkan el ke daycare, akhirnya saya teguhkan hati saya, oke el mau daycare aja. Nangis mah biasalah, namanya juga lagi adaptasi, yang penting el di lingkungan yg lebih sehat dan aman daripada RS. Di daycare el akan lebih baik karena (semoga) daycare yang saya pilih professional, bisa me jaga sekaligus memberikan stimulasi yang cukup bagi el yang tidak bisa didapatkan jika saya titip el di nenek. Gitu pikir saya.

Sampai pada kemarin, hari ke-3 El di daycare. Karena Alhamdulilah saya bisa pulang cepet hari itu, suami pun jadwal nya lowong jadi kita bisa bersama-sama jemput el lebih awal 1 jam dari jam seharusnya. Kirakira jam 15.40an saya sudah sampai di daycare.

Masuk ke daycare nya el, saya langsung disambut penanggung jawab kelas el yang seperti nya waktu saya datang sedang duduk di pojok ruangan (main hape?), el tidur bu karena nangis terus, katanya. Sambil ke arah tempat el tidur, saya perhatikan temen-temen daycare el yang lain masih lengkap belum ada yg di jemput dan mereka 'asik' main sendiri. Ada yg cuma duduk, ada yg ketok-ketok mainan pelastik ke lantai, ada yang merangkak kesana kemari, ada 2 bayi yang diem di bouncer, salah satunya sambil disuapi biskuit oleh salah satu pengasuh padahal tidak sedang jam nya makan snack. Plus ada satu pengasuh lagi yang sedang menemani el tidur dipojok ruangan lainnya.

Wait, ada yang aneh dari pemandangan sore ini.

Sejenak saya perhatikan semua anak-anak yang ada di ruangan. Mereka semua berbeda usia yang tidak terlalu jauh, namun ada satu persamaan dari kesemuanya yaitu tatapan mereka semua sama. Tatapan kosong. Saya sempat ajak salah satu nya berkomunikasi, no respon, tetap datar dan kosong.

Astagfirullahaldziiim 😢

Apa arti tatapan mereka ? Kenapa mereka semua begitu ? Sedih, kosong, hampa. Iya itu yang saya lihat dari semua mata mereka. Adakah yang Salah dengan daycare ini ? Atau ada hal lain yang membuat mereka begitu, tapi apa ? Dan apakah el nanti pun akan begitu ? 

Dengan cepat, saya langsung membawa El yang tadi nya tertidur lalu seketika terbangun setelah mendengar suara saya. Saya menerima pelukan el yang sangat erat, pelukan antara lega dan rindu, lalu pulang dengan penuh tanda tanya dan ...... kembali galau 🙈

Malam hari nya, saya ceritakan pada Abinya el tentang semua yang saya lihat dengan semua pertanyaan-pertanyaan saya terkait daycare. Suami yang tadi ikut menemani ke kelas El pun ternyata melihat dan memiliki pertanyaan yang sama dengan saya. Oke fix berarti penilaian tadi memang bukan hanya perasaan saya sendiri.

Maka akhirnya, malam itu juga kami putuskan untuk tidak lagi membawa el ke daycare itu atau daycare manapun. Case closed untuk pencarian daycare. 

Dengan mempertimbangkan beberapa hal, Salah satu nya usia el yang masih sangat kecil (18bulan genap bulan Februari ini). El masih sangat butuh sentuhan dan kasih sayang dari saya, Umminya. Sentuhan dan Kasih sayang yang full, tidak terpotong. Saya khawatir jiwa el akan kosong, minim perhatian, atau bahkan el merasa dijauhkan dari Umminya. El memang belum bisa berkomunilasi dengan baik, masih belum bisa mengutarakan perasaannya. Tapi cukup lah dengan melihat pemandangan daycare sore tadi, menjadi satu pelajaran berharga bagi saya pribadi.

Tempat terbaik bagi anak adalah bersama orang tuanya. Kalaupun harus tidak bersama, yakinkan tempat lain yang kemudian jadi tempat pengasuhan anak adalah tempat terbaik dari semua yang terbaik.

Saya tidak menjudge atau menuduh apapun pada daycare el. Karena sayapun sebelumnya percaya penuh pada daycare itu hingga akhirnya memutuskan untuk memasukkan el disana. Seperti yang sudah saya ceritakan di tulisan saya sebelumnya, kami sudah survey dan searching sana sini dan daycare ini yang menurut saya terbaik. Tetapi, memang ada satu yang aneh, dan entah itu apa. Wallahualam.

Finally ... El, ikut Ummi lagi ya sayang😘

Karena pilihan daycare pupus, maka pada kasus saya dan el pilihan lain yang mungkin diambil adalah Ummi resign lalu cari kerja yang lebih affordable supaya bisa bareng el terus. Doakan Ummi sayang, bismillah kita cari ya nak 🔅


Jumat, 09 Februari 2018

Traveling bersama Anak umur 1tahun+ (Toddler)




Beberapa hari lalu, kami sekeluarga (abi,ummi dan El) baru aja pulang traveling dari kota serambi Mekah, Aceh. Bukan sengaja mau Traveling sih.  Kebetulan ada sahabat ummi waktu kuliah dulu nikahan, dan umminya keukeuh sumekeuh pengen banget dateng ke Aceh langsung. Selain untuk menyerahkan trofi bergilir kelompok (sahabat lain yang sebelum nya menikah dan harus serahin trofi berhalangan hadir Karena Baru aja melahirkan), juga karena Ummi belum pernah jalan-jalan ke Aceh 🌤

Perjalanan panjang yang persiapannya serba instan pun dimulai. Hari keberangkatan masih harus kerja di RS coba 👻

Malam sebelum berangkat, kami masih galau gundah gulana mau bawa Stoller atau gak. Berhubung EL gak suka ditaro di Stoller tapi pas EL bobok bingung juga mau taro dimana, digendong berat, dibangunin kasian. Akhirnya malam itu dijam-jam kritis kami cari Stoller ke mall terdekat,dan gagal 😭 Stoller yang sesuai keinginan gak ada, ya baiklah. 

Akhirnya memantapkan diri berangkat gak bawa Stoller. Ummi memutuskan untuk bawa geos alias gendongan kaos yg baru aja ummi pesen di adik kelas waktu sekolah dulu. Belum pernah pake, gak tau pula kelebihan dan kekurangannya. Cuma yg jadi pertimbangan adalah kalau bawa baba sling atau sejenis ergo gitu agak ribet ya untuk lepas pake nya. Waktu el bayi saya bawanya ergo, dan ya gitu agak ribet. Padahal kan di Aceh bakalan naik turun pesawat dan mungkin akan naik turun Mobil, namanya juga jalan2. Sedangkan pake kain jarik gak mahir. Yaudah lah pilihan ummi jatuh pada geos yg tinggal slurrrp masuk, simpel. 

Perjalanan ke Aceh ditempuh selama 4 jam dengan 1 jam transit di Medan. Jam berangkatnya sengaja dipilih sore supaya mobilisasi gampang dan berharap el nya anteng karena deket jam tidurnya dia. Eh tapi kenyataan berkata lain 🙈 Kayaknya El sadar diri banget dia mau perjalanan jauh dan ini pengalaman baru (lagi) buat dia naik pesawat berhubung waktu awal naik pesawat kan masih bayi. Jadi dia bener-bener stay alert gak bisa dialihkan sampai akhirnya nangis karena kaget tetiba masuk pesawat dan pesawatnya digelapin pas mau take off. Mungkin el mikirnya dia dimana dan mau diapain gitu. Hahaha.

Alhamdulilahnya gak lama dia nangis, dan ada bayi lain yg nangis nya lebih lama dari el (Ummi lega, loh ? 🤐) Setelah diajak jalan2 di kabin pesawat sama Abi dan dibujukin mau nen, akhirnya dia bisa bobok ganteng sampe Aceh🤗
Fyi, Selama di pesawat geosnya mendukung banget, tetep ummi pake biar gak terlalu pegel sekaligus buat selimut EL, karena dingin bangeeeet AC pesawat di malam hari.

Pas mendarat jam 22.30, Udah kebayang EL bakalan cranky bgt nih malem pertama di aceh udah capek kan, Umminya aja udah setengah sadar 😂. Eh ternyata gak. Setelah kebangun pas landing, lama nunggu bagasi, El masih mau diajak ke rumah tante Cut (nama temen ummi) untuk makan malem yang super telat (jam 23.00). Selama perjalanan itu dia anteng dan malah ikut makan pisang, selesai makan langsung selonjoran di karpet tengah rumah tante Cut. Keknya el capek banget plus laper tak tertahankan, butuh kasur ya nak ? 😙

Setelah dari rumah tante Cut, kita lanjut ke hotel dan alhamdulilah hotelnya bikin EL nyaman. Dia gak rewel, gak yang aneh gitu masuk kamar hotel (pernah el mau masuk kamar hotel trus nangis gak jelas, horor 😰). Sebelum tidur malah Sempet bercanda Dan main2 sebentar udah gt el bobok sampe pagi dengan happy 😬

Selama di Aceh cukup banyak tempat2 yang kita datengin. Lumayan menguras tenaga. Apalagi el yang walaupun udah di kamar hotel bukannya istirahat, tapi malah mutar muter berkegiatan.

Setelah acara nikahan yang lama dan membuat el bosen (di tempat nikahan el agak rewel, kayaknya sih gak suka Karena terlalu ramai, tempatnya kurang asik buat dia lari-lari, plus tidur nya keganggu karena berisik). Sebelum jalan, kita sengaja kasih el istirahat sebentar di hotel. El udah ready, baru deh petualangan dimulai. Di tempat yang kita kunjungin dimana el bisa lari-lari ya kita lepas aja dia lari-larian supaya EL happy dan hasrat mainnya gak terpendam. Sedangkan kita orang dewasa agak ngalah dikit lah ya untuk ikutin kemana El bergerak 👊🏻

Untuk urusan makan, alhamdulilah EL gak terlalu susah Selama timingnya tepat.  Agak moody dan agak butuh perjuangan memang untuk bikin el makan, tapi masih mau lah. Walaupun beberapa kali jam makan EL kelewat Karena Umminya gak ngeh, berhubung di aceh walaupun udah sore berasa masih siang. Jadi di kira makannya masih ntar2 eh kelewat 😓

Note nya adalah selalu kita usahakan untuk ada cemilan kesukaan EL. Supaya kapan mulutnya mau makan, tersedia makanan. Walaupun makannya dikit, cemilan nya masuk, Ummi udah lega.

Selama 2 hari disana, jam tidur el agak berantakan, tapi mood el bisa terjaga kualitasnya. Kuncinya sih simple kita biarin dia main sesukanya dimanapun itu. Karena Kapan energi El yg super itu gak tersalurkan disitulah mood el berantakan. Dan kalau mood el udah jelek, mood Ummipun ikut jelek trus imbasnya adalah sepanjang hari uring2an 😹 Maka penting banget bikin el happy.

Sampe jalan pulang alhamdulilaaah banget semua terkondisi walaupun efek capek, EL akhirnya malah jadi pilek. Perubahan cuaca ngaruh juga, karena di rumah yang sering ujan sedangkan di Aceh super panas. Its oke Lah, kita langsung sigap aja nyiapin obat supaya istirahat malam EL gak terganggu dan pas pulang udah gak terlalu berat pileknya. Kebayang dong Pilek naik pesawat ? Bad banget, padahal tanpa pilek naik pesawat aja el udh nangis 😑

Selain cemilan, obat, Keknya kurang Stoller deh ini kita (teteeeeep ya Stoller 😂). EL kan maunya sama ummi terus tuh nah pas Bobo umminya encok juga gendongin EL. Alangkah indahnya kalau bawa Stoller, gitu sih yg saya pikirin. Walaupun gak bisa buat el pas dia alert minimal el bisa bobok dengan nyaman walaupun sambil jalan2 dan tidur nya gak perlu terganggu.

Oke, list Stoller masuk daftar belanja (lagi).
Nb : sebelum nya el punya 2 Stoller dan akhirnya ummi jual Karena gak kepake, eh sekarang nyesel ternyata butuh. Mamak2 lyfe 🤥

Well, sampe akan perjalanan pulang semua terkendali. Meski pesawat kami delayed 3 jam di Medan dan akhirnya kita jalan2 dulu sebentar ke museum art 3D nya Medan. Selama delayed? El aman sentosa.

Sesuai prediksi pas di pesawat el nangis (lagi). Kali ini bisa dimaklumi sih antara ngantuk, capek tapi gak nyaman. No big deal sebenernya buat saya, nangisnya el pun gak terlalu lama. Cukup diajak jalan2 sebentar di kabin pesawat lalu dibujuk nen, Alhamdulilah terkendali dan El bobok dengan pulaasss, sampe rumah pun masih bobok. 

Kalau traveling yg lalu el dapet 7,  traveling sekarang el jauh lebih oke dan bisa Ummi andalkan. Nilai el sekarang adalaaaaaah 8. Yeeeee, Selamat sayang 👏🏻  Besok2 kita traveling lagi yaaa 😽
Amiiinnnn

Balada Daycare (2)

Daycare lagi ?
Setelah kemarin off dari daycare (seharusnya masa adaptasi el di daycare dilanjut 5-7hari atau sampe el nyaman tapi Ummi putuskan untuk off dulu) akhirnya Ummi mulai hunting2 daycare lain, plus ngobrol sana sini lagi. Hasil hunting ? Nol, susah bgt nyari daycare lebih bagus dari daycare el kemarin. Minimal ada outdoor luas dengan sistem daycare yg sama. 

Hasil ngobrol ? Membuahkan. Alhamdulilah dipertemukan dengan konsulen baik hati yg juga Wonder Woman, dr Reta Siburian Sp.PD. Hasil bincang2 ditengah konsul pasien membuka pemikiran saya dari sudut pandang yang lain, bahwa mungkin Selama ini el memang terlalu ketergantungan dengan saya sehingga sulit untuk bisa beradaptasi dengan orang lain. Bahwa mungkin saya sendiri yang masih belum bisa  berdamai dengan diri saya untuk berbesar hati melibatkan orang lain dalam pengasuhan el sehingga el menjadi anak yg lebih taff dan mandiri.

Well, saya akui, dalam berbagai hal saya memang sangat memanjakan El. Saya sangat ingin menjadi orang utama dalam awal2 kehidupan El. Saya ingin semua hal yang penting bagi el,  saya lah yang berperan didalamnya. Sebegitu sayang dan posesif saya pada EL. Saya tidak keberatan jika el hanya ingin menempel pada saya walaupun memang sangat sangat melelahkan Karena saya pun ibu bekerja. Tapi bagaimana efek untuk el ? Baik atau tidak bagi perkembangan EL ? Apakah bijak keinginan2 saya ini bagi EL kedepannya ? Sama sekali tidak saya pikirkan.

Berkaca pada pengalaman dr Reta dengan dua anak perempuan yang sejak bayi sudah ikut dia berkelana di pedalaman saat bertugas, pun sejak kecil dilatih untuk bisa mandiri dan menerima orang lain untuk bisa lebih beradaptasi. Hingga sekarang, kedua putri kecilnya  menjadi anak-anak yang mandiri meski ibunya harus ada tugas kemana-mana. 

Saya sendiri ? Sulit sekali membayangkan jika suatu hari harus meninggalkan el. Apa el bisa ? Apa el mampu ? Perlahan Iya tapi mungkin sangat berat bagi el. MashaAllah 🙈  padahal bukankah pada akhirnya nanti tugas orang tua hanya mempersiapkan anaknya untuk bisa hidup mandiri ? Tapi di umur EL sekarang apakah tidak terlalu kecil ? Lalu bagaimana jika EL akhirnya lebih dekat dengan orang lain, dibandingkan saya ibunya ? Apakah dengan menitipkan EL di daycare saya masih bisa dibilang ibu yg baik ? Apakah saya sangat kejam dan egois ? 

Banyak pertanyaan-pertanyaan seputar itu berkecamuk dalam pemikiran saya sejak hari konsultasi itu. Tapi saya pun harus bisa logis dan melihat kenyataan yg ada. Bahwa banyak orang tua lain yang malah sudah menitipkan anaknya sejak bayi baik pada daycare maupun pada orang tuanya, atau malah pada ART. Salah ? Tentu tidak, tergantung pada masing2 permasalahan di keluarga itu. Tergantung pada keadaaan keluarga masing-masing. Bisa jadi salah bisa jadi tidak. Karena setiap keluarga memiliki masalah dan keunikannya masing-masing, begitu pula setiap anak dengan karakteristiknya masing-masing. 

Sedangkan kondisi saya sekarang ? 
Seorang dokter, ibu bekerja, yang memang masih harus bekerja karena suatu alasan. Dihadapkan pada pilihan EL yang ikut saya setiap hari (sudah berjalan 1tahun lebih) dan saya benturkan dengan kuman-kuman jahat di rumah sakit. Seakan-akan saya korbankan kesehatan EL, demi bisa dekat dengan saya (EL sudah 2x kena infeksi di RS dan membuat saya sangat merasa bersalah 😭😭😭). Atau EL saya tinggal dengan neneknya dengan resiko kurang terurus karena neneknya pun masih punya urusan sendiri, dan saya (secara langsung ataupun tidak langsung) kembali memberi beban pada orang tua saya dengan menitipkan anak saya, si super aktif. Atau pilihan lain EL saya masukkan di daycare (yang sudah saya seleksi) dengan orang asing tetapi lebih terjamin dalam segi pendidikan karakter dan kemandiriannya. Sedangkan menitipkan el pada ART/babysitter/ mbak  sama sekali tidak masuk dalam pilihan saya. 

Jika jadi saya, pilihan mana yang paling rasional menurut ibu ? 

Dengan menimbang beberapa hal diatas maka saya putuskan untuk berdamai dengan diri saya sendiri dulu. Belajar untuk mulai bisa menerima keadaan dan keterbatasan saya. Bahwa saya bukan wonder woman yang bisa menghandle semua sendiri. Bahwa saya tidak ingin EL selalu jadi korban atas keinginan saya. Lalu, saya putuskan EL untuk coba lagi di daycare. Tetap dengan kelas trial nya karena masih proses adaptasi. Sayapun tidak akan memaksa EL untuk langsung siap dan bisa berpisah dengan saya, pelan-pelan tapi pasti. 

Insyallah ini demi kebaikan El 🔅 

Maka hari ini, EL saya kembali masukkan di daycare, dengan tangisan EL yang super jengkel dan sedih tapi dengan perasaan saya yang jauh lebih tenang dari sebelumnya. Semoga ketenangan ini juga akan bisa menular bagi EL. Amiiin.

We will see sampai sore saat EL saya ambil kembali. And I'm starting to count the time. Bismillah ya Allah, lindungi, jaga dan damaikan hati EL disana.

Ummi really love EL so much and no doubt 🌈


Rabu, 24 Januari 2018

Balada Daycare (1)

Hah judulnya pake (1) segala ? Iyeee, karna Keknya bakalan panjang pembahasan daycare ini 😢

Finally nemu daycare yg kayaknya pas di hati, namanya Yayasan Pendidikan Annur di Jl Kelinci Raya Cikarang Baru. Yayasan Pendidikan Islam terpadu dari daycare sampe SDIT ada disana. Bikin pas di hati karena No gadget, No kurikulum, dan No aneh-aneh. Beda dengan daycare2 sebelum nya yang ada matematik lah, berhitung lah, kelas seni lah. O my god, I know el belum siap untuk itu 🙈

Awal pencarian dari mbak google lalu lanjut tanya-tanya via telfon. Sore hari nya saya minta Abi nya EL untuk kroscek tempat. Bener-bener gercep alias gerak cepet. Dari cerita abi nya ini lah menurut dia daycare annur ini yg terbaik dibandingkan daycare2 lain yang sudah kita datengin hari-hari sebelumnya. Bunda asuhnya (begitu pendamping disana disebut) terlihat sabar dan profesional. Anak hanya diajarkan untuk kecakapan hidup sehari-hari, makan sendiri, buang sampah, dan sebagainya. Dengar kabar ini, hati Mamak mulai berbunga 😊

Malam hari setelah itu terjadi diskusi panjang, mamak el galau dan maju mundur, lalu gak lupa mamak cari2 referensi tentang dampak anak masuk daycare. Dari hasil pencarian itu, banyak sih positif nya dan gak melulu merusak hubungan ibu dan anak. Bergantung banget pada bagaimana kualitas daycare juga pada orang tua saat anak gak di daycare.

Diskusi panjang serta kegalauan semalam suntuk menghasilkan simpulan, oke kita coba dulu aja sambil lihat respon El. Tibalah pada hari ini, hari dimana EL ikut trial class alias percobaan di daycare. Sedih karena saya gak bisa ikut dan nemenin EL didalam, khawatir proses Adaptasinya malah terganggu, katanya. Dari yang saya amati sekilas, ruangan daycare memang free Gadget, bersih, rapi, bunda asuhnya pun terlihat profesional. Disana ada beberapa anak sekitar umur 1 tahunan juga sedang tidur, kata bunda asuh memang sekarang jam anak-anak tidur. Baiklah.

Awal masuk kelas el langsung mau digendong sama bunda asuhnya. Karena banyak pula mainan disana, el kelihatannya sih mau2 coba tapi malu. Minusnya disana gak ada kulkas atau freezer untuk simpan ASIP, padahal el masih ASI jadi saya agak kerepotan juga untuk taro ASIP beku nya El 😢 mungkin anak-anak yang lain sudah gak minum Asi. Alhamdulilah saya bawa tas ASIP plus ice gel didalamnya, jadi yaaudah ASIP el tetep ditasnya.

Suara tangis El akhirnya pecah saat lihat saya ninggalin ruangan itu. 
Sedih banget ya rasanya ninggalin anak di tempat asing 😢 Kasian dan gak tegaaa banget bangeeet bangeeeeeet. Tapi, ini harus di coba. Ummi berdoa supaya hari ini El lancar, bisa nyaman disana dan bunda asuhnya el bisa jauh lebih sabar dari Ummi. Ummi harap el gak mikir Umminya ninggalin dia 😭 Karena itu gak akan pernah Ummi lakukan sayang 😢 walaupun gak boleh di dalam, Ummi temenin el diluar ya, sambil muter2. Supaya kalau el butuh Ummi, Ummi bisa langsung meluncur. (Hari ini Ummi cuti Khusus untuk trial class el)

Betah atau gak betah. Lanjut atau gak lanjut. Kita lihat dulu bagaimana respon El nanti sore saat di jemput di daycare. Apapun itu semoga yang terbaik buat el dan buat Ummi yang sesungguhnya belum Ikhlas 100% tapi berasa nemu jalan buntu ini 😢

.........
Sore hari jam 16.05
Ummi Baru aja sampai di daycare, sengaja dtg lebih awal Karena gak sabar ketemu el, sampe lobi buka hape, eh ada pesan dari bunda asuhnya EL :
" Bu, ini EL masih hari pertama jadi nangis terus. Bisa diambil sekarang ? "

Saya balas singkat 
"Iya Bu, saya sudah sampai di daycare"

Saya lalu masuk ruangan EL, dan lihat el nangis sesenggukkan, kayaknya memang sudah lama menangisnya saya bisa lihat dari air matanya yg kering dan mukanya yang sebetulnya sudah lelah menangis.

Setelah saya ambil lalu saya peluk, EL diam dipelukan saya langsung ajak umminya keluar. Lalu mau main sama Ummi di playground punya anak TK. Baiklah, EL Maafin ummi ya sayang, yuk main puas2in hasrat main El  😢

Hari ini mungkin hari yang sangat berat buat EL sepanjang dia hidup. Mesti gak gampang buat dia adaptasi karena terbiasa ikut saya kemanapun pergi. Dari laporan bunda asuhnya hari itu, El gak mau makan sama sekali, minum ASIP pun gak, seharian banyak nangis, diem hanya beberapa menit Karena baca buku, habis itu nangis lagi.

Sedih hati mamak 😢

Begini ya mungkin yang buibu lain sudah rasakan saat menitipkan anak di daycare. Apa lagi kemampuan adaptasi anak beda-beda, mungkin banyak anak-anak yang jauh lebih heboh dari El. Harus kuat dan harus tega, gitu pesen ibu-ibu yang lain pada saya.

Tapi rasanya saya memang belum bisa setega itu sama El. Karena memang secara umur El belum waktu nya untuk "Pisah" sama orang tuanya, dipaksa pula. Secara umur El belum waktu nya untuk "ikut rule" daycare yang semuanya di jadwal, dan main dalam satu ruangan saja. Karena el yang belum waktu nya, cukup fair kah saya jika saya tetap "memaksakan" el ? I'm not ready.

Sampai dirumah El makan super lahap, minum super lahap, makan buah juga sangat banyak. Ya Allah laper banget ya sayang ? Lagi-lagi Ummi mbrebes mili lihat El.

Melihat kondisi El begini, Ummi dan abi putuskan untuk off dulu lah dari keinginan daycare, sambil cari jalan keluar lain, yang semoga lebih baik.