Naik KRL bukan hal yang baru bagi sebagian besar manusia di Jabodetabek. Tapi bagi saya, hal yang cukup mengagetkan. Terakhir naik KRL dulu banget sekitar 5/6 tahun yang lalu, itupun cuma sekali dan gak pernah terulang lagi. Disamping gak ada keperluan yang mengharuskan naik KRL, sayapun lebih prefer pake mobil pribadi karena lebih private dan bebas aja gak terikat waktu dan tujuan. Tapi walaupun begitu, desas desus tentang dunia per KRL-an sudah sangat santer. Katanya, para pejuang terlahir dari penumpang-penumpang KRL pagi. Katanya, naik KRL gerbong khusus perempuan itu sadis. Katanya....
Semua itu masih saya bilang hoax karena gak percaya tingkat kehororannya sampai separah itu, hingga akhirnya saya membuktikan dan merasakan semuanya sendiri. Terhitung satu minggu lalu, saya sudah resmi menjadi pejuang KRL pagi, dibold ya PAGI. Menurut saya naik kereta pagi itu adalah perjuangan yang sesungguhnya, perjuangan haqiqi, tidak terbantahkan. Ditambah lagi perempuan berbadan mungil seperti saya, rasanya ...... OMAYGAT. Hari pertama naik KRL saya sempat berpikir bahwa saya mungkin tidak akan bertahan hidup sampai minggu depan -.-
But,
Alhamdulilah perkiraan saya salah sampai hari ini, hari Ke-8 saya masih bisa bernafas dengan baik dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Saya adalah tipe manusia obeserver. Saya suka mengobservasi perilaku orang-orang di tempat baru guna bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi. Tapi, ternyata untuk urusan KRL sangat banyak faktor yang harus saya observasi, maka sampai hari ini saya masih belum khatam untuk bisa belajar tips and trick selamat di KRL, tips and trick bisa dapet tempat duduk di KRL.
Penting banget gak sih ?
Penting banget terutama buat orang-orang yang akan naik KRL setiap hari. Karena kalau gagal mengobservasi, berarti badan kalian akan remuk redam setelah turun dari KRL. Selain menderita karena berdiri, menderita juga karena engap gak dapet udara buat napas juga karena terdorong dan terjempit didalem gerbong kereta.
Walaupun belum khatam dunia KRL tapi at least saya berhasil mengobservasi beberapa hal, diantaranya :
1. Usahakan dapet tempat duduk di stasiun tempat kalian naik
Yap. Saya menjadi saksi hidup bahwa rerata pra pejuang KRL yang senior, sangat gesit mencari tempat duduk. Dari 8 trip berangkat dan 8 trip pulang saya cuma berhasil kebagian 2x duduk hasil kerja sendiri, 2x karena belas kasihan orang lain, sisanya penyiksaan -.-
Caranya ? Saya sendiripun belum dapet formula yang tepat, terbukti dari sebanyak itu trip cuma dapet duduk 2x, poor me :(
Tapi dari dua yang berhasil itu adalah saya berdiri tepat di lokasi pintu dan berdiri di sebelah kiri bukan di kanan. Misal nih ada 3 orang yang nunggu berdiri, kamu harus yang paling kiri, ada dua orang, kamu tetep yang kiri. Kenapa ? Karena penumpang KRL yang turun itu mesti keluar ke arah kiri arah dia turun alias kanan dari arah kita berdiri. Jadi kalau kita berdiri di sebelah kanan otomatis gak bisa naik duluan karena lebih dulu memprioritaskan penumpang turun.
Note lainnya dalah jangan lupa saat turun kereta kamu inget-inget betul spot pintu ada di titik mana. kamu perhatiin dengan seksama, misal deket tiang sebelah kanan atau kiri, atau sebrang kursi besi, dan laiinnya yang bisa dijadikan tanda. Supaya nanti ketika akan berangkat lagi kamu tau harus menungggu di titik mana supaya tepat didepan pintu KRL.
2. Jangan duduk di kursi prioritas kalau kamu tidak berhak
Terutama saat melakukan trip panjang yang sepi, tapi kalau trip yang udah penuh dan gak ada lagi yang dudukin boleh lah duduk dulu, sambil berdoa gak ada lagi orang yang berhak duduk disitu selain kamu :)
Awal saya naik kereta, saya duduk di kursi prioritas dan saat itu semua kosong. Saya pilih kursi itu alesannya sih simple karena males jalan ke tempat lain. Hasilnya saya harus menyerahkan kursi itu ke orang yang berhak gak lama setelah KRL ngelewatin beberapa stsiun, dan sisanya saya hrus desek-desekan akrena setelah itu KRL sudah penuh sesak manusia lain.
3. Kalau gak dapet tempat duduk carilah tiang dimana kamu bisa bersandar
Udah dateng telat atau dateng tepat waktu tapi kalah gesit rebutan kursi ? Segera kamu cari tiang, biasanya ada di paling pinggir deket pintu, kamu langsung cup tiang itu aja buat bersandar. Tujuannya apa? Supaya saat kereta penuh padat kamu gak terobang-ambing dan kedorong-dorong kesana kesini. Apalagi buat yang badannya mungil, gak perlu takut gabisa nafas dan gabisa menggapai pegangan atas kereta. Karena selain tiang bisa buat tempat bersandar dan berpegangan, tepat disampingnya adalah tempat duduk, jadi kamu gak ketemu sama badan orang, kamu langsung berhadapan dengan kepala orang-orang yang duduk, oksigen lebih tersedia.
4. Jangan lupa ada orang lain yang lebih membutuhkan kursi
Ini poin terpenting dari semua poin di atas menurut saya. Kamu harus peka sama sekitar, kalau emang tempat duduk masih cukup buat nambah satu orang lagi atau mungkin ada org yang lebih membutuhkan untuk duduk, jangan egois. Karena balasan baik itu hanya ada untuk orang yang berbuat baik.
Demikan sih hasil observasi saya selama jadi penghuni KRL. Not too important but worth to try. Jangan lupa sebelum naik KRL sarapan yang banyak biar kuat, pake baju yang comfy, gausah bawa banyak barang dan ribet, pluuussssssss berdoa. Berdoalah dapet tempat duduk, atau ada orang baik yang mau ngasih tempat duduknya buat kamu.
Selamat berjuang !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar