Jumat, 18 Desember 2020

Tips Menjadi PPDS

Beberapa kali saya berjanji terhadap diri sendiri untuk bisa membantu apapun yang dibutuhkan teman-teman yang ingin berjuang menjadi PPDS. Entah itu sekedar memberikan dorongan semangat dan doa. Karena ya, saya cukup paham bagaimana rasanya berjuang "sendiri". Meski kita sudah sama-sama dewasa dan akan punya strugling masing-masing dalam setiap proses yang kita pilih, tapi gak ada salahnya kan meringankan orang lain?

 Tips ini murni dari diri sendiri yang saya pikir works untuk dijalani, bisa jadi masukan untuk teman-teman yang ingin menjadi PPDS di Universitas tertentu. Oke, Here we goooooo ....

1. NIAT 

Niat ini nomer satu dan terpenting, saya baru bisa menemukan niat saya sesungguhnya di titik justru saya sudah akan menyerah. Salah satu syarat untuk menemukan niat kita yang sebenar-benarnya adalah dengan jujur sama diri sendiri.

Apakah yang sebenarnya kita cari, apakah harus dengan menjadi PPDS ?

Apakah harus PPDS A?

Bagaimana hidup kita kedepan jika tidak menjadi Spesialis A?

Apakah ada pilihan lain?

Jawab pertanyaan ini sebelum benar-benar yakin dan melangkah lebih jauh.

2. KOMITMEN 

Ketika berjuang untuk menjadi PPDS sesungguhnya bukan hanya membutuhkan pengorbanan diri sendiri, tetapi juga keluarga, anak, orang tua ataupun suami/istri. Banyak waktu yang akan kita habiskan untuk "diri sendiri", banyak pengeluaran yang pasti kita butuhkan untuk semua persiapan, pendaftaran, akomodasi dan biaya lain yang tidak terduga.

Juga setelah diterima (AMIN) akan banyak sekali support yang dibutuhkan dari keluarga mulai dari waktu, tenaga, uang, pikiran, juga perasaan. Pikirkan segala jenis kemungkinan dan apakah akan bisa sekuat itu komitmennya ?

So ya, pastikan jalan menuju PPDS ini adalah jalan yang sudah diridhoi oleh suami/istri dan orang tua, karena akan membutuhkan komitmen bersama. 

3. PERSIAPKAN WAKTU 

Dulu saya berpikir "ah yaudah lah daftar aja dulu" tenyata itu kurang tepat sama sekali. Butuh waktu untuk banyak persiapan yang seharusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari. Pastikan kita punya waktu untuk melakukan research mengenai apa-apa saja yang dibutuhkan, bagaimana proses ujian yang akan dilewati, apakah mungkin ada les atau bimbingan terlebih dulu dan sebagainya. Untuk persiapan ini sebaiknya dilakukan 3-4 bulan minimal untuk best result.

Tapi kalau kamu sangat yakin "seyakin itu" dan "sepintar itu" go ahead gak ada salahnya langsung coba ikut tes.

Ini gak berlaku buat "pure blood" ya, bebas aja mau daftar kalau pure blood sih.

4. MAGANG

Beberapa bagian memang menawarkan untuk magang atau asistensi, sebenenarnya tidak menjamin lulus atau ada jalan tol walau sudah magang bertahun-tahun. Tapi, percaya deh gak akan ada ruginya membina hubungan baik apalagi dengan konsulen ataupun lingkungan dimana kita ingin hidup kemudian. Sama sekali gak ada salahnya.

Jadi, maganglah jika bisa dan mungkin walau sekedar 6 bulan. Its good for you. 

5. BERDOA

Banyak hal yang tidak bisa diprediksi dengan hitungan logika dan akal manusia, ada faktor "X", ada faktor "luck". Dua faktor ini yang sejak dulu gak tau gimana "not me" tapi memang tidak ada tempat terbaik untuk kembali selain kepada Allah lah segala urusan di kembalikan. Saran terbaik adalah banyak-banyak berdoa, banyak-banyak mencari jawaban dari sang Maha Mengetahui. Sesungguhnya banyak hal yang kita pikir baik itu gak sebenar-benarnya baik, dan banyak hal yang kita pikir buruk, itu gak buruk sama sekali. Pasti ada alasan dibalik semua yang kita hadapi, entah itu baik atau buruk. Hanya Allah yang tau.

So, dekati Yang Maha Mengetahui :)

Itu semua tips umum yang bisa saya kasih, untuk tips khusus nanti insyallah saya share ya. Perjuangkan apapun yang kita pikir itu akan jadi masa depan kita, no more excuse. Siapapun bisa, siapapun mampu, hanya mau atau tidak mau untuk berproses. Wajar sesekali belum berhasil, wajar sesekali menangis, lelah, capek, insecure dan banyak perasaan lain.

Saya juga begitu. 

Itu manusiawi, bukan?

Tapi hanya kita juga lah yang menentukan, akan mau berjalan lagi lebih jauh atau berhenti. Semua ada di keputusan kita :)

I hope the best for your choices ...


4 komentar:

  1. Assalamualaikum, selamat sore, dok. Perkenalkan dok, Saya Balya, saya dokter yang saat ini bertugas di Kalimantan Timur. Terimakasih atas sharingnya, dok. Sangat menarik membaca pengalaman yang dokter tuliskan tentang mempersiapkan ujian PPDS.

    Saya juga tertarik dok untuk mengambil PPDS Anak di FKUI, namun alumni dari kampus saya belum ada yang melanjutkan PPDS Anak di FKUI sehingga saya masih kekurangan informasi mengenai persiapan yang dibutuhkan untuk menghadapi ujian masuknya. Jika dokter berkenan, bolehkan saya meminya alamat email dokter untuk saya tanya-tanya lebih lanjut terkait seleksi masuk PPDS Anak di FKUI, dok?

    Terimakasih banyak sebelumnya, dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsaalam, halo salam kenal. Boleh via email di dr.asprasasti@ymail.com ya

      Hapus
  2. Selamat pagi dok, maaf mau tanya utk masuk PPDS Anak FKUI, utk belajarnya dari mana aja ya dok? 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo selamat pagi mohon maaf baru membalas, kalau sekarang sudah ada tuh lembaga-lembaga les untuk persiapan simak. Boleh dibuka-buka, ada di instagram. Salah satunya papirus, siapa tau butuh teman dan bahan untuk latihan soal.

      Hapus