If You Wanna Marry,
Ada baiknya shalat istikhoroh ataupun minta pandangan orang tua dulu untuk memantapkan hati, karena pernikahan bukan sesimpel upacara, ijab lalu selesai ...
Entah bagaimana prosesnya orang tua memiliki keistimewaan untuk ngedeteksi baik/gak nya pasangan kita walaupun cuma ketemu beberapa menit tanpa kenal bertahun-tahun
Gatau itu keistimewaannya dapet darimana, yang jelas Allah udah ngasih radar yang begitu sempurna, lewat orang tua ...
Hubungan tanpa restu dari orang tua, gak ada manfaatnya sama sekali, sekarang ataupun nanti :)
If You Wanna Marry,
Kamu harus udah bener-bener siap untuk menjalani semua tantangan dalam berumah tangga
Percayalah, meski kita udah yakin mengenal pasangan 100% akan tetep beda setelah menikah
Akan bertambah banyak hal-hal yang gak disukai
Akan bertambah banyak yang kamu tau tentang kekurangan dan kelebihan pasangan
Hal yang paling kecil saat pacaran (mungkin) akan selalu jadi alasan untuk bertengkar setelah menikah
So, kalau gak siap-siap amat pasti berat banget untuk jalanin semuanya
If You Wanna Marry,
Boleh lah minta pandangan temen-temen terdekat atau keluarga deket untuk melihat kira-kira di pandangan orang lain, gimana sih pasanganmu
Kalau ternyata semua oke, bisa jadi salah satu bahan pertimbanganmu untuk memutuskan
Karena, sudah saatnya tidak melihat sesuatu dari satu sisi
Ada banyak sisi untuk melihat dan orang lain (yang kamu percaya) bisa membantu untuk menilai
If You Wanna Marry,
Jangan sesekali menikahi seseorang karena satu/dua alasan yang sama sekali gak prinsip misalnya tampang ganteng atau orang kaya
Karena nanti dua hal itu gak akan berguna,
Kamu butuh orang yang (minimal) ngerti dan kenal agama-nya, karena tanpa pengetahuan agama yang baik banyak hal dalam rumah tangga akan hancur
Kamu butuh orang yang (minimal) ngerti dan kenal agama-nya, karena tanpa pengetahuan agama yang baik banyak hal dalam rumah tangga akan hancur
Kamu butuh orang yang bisa diajak diskusi dan bicara karena akan sangat berantakan pernikahan tanpa komunikasi yang baik
Sedangkan kriteria-kriteria yang lain pada akhirnya akan jadi pelengkap dan (mungkin) akan muncul setelah pernikahan berlangsung bertahun-tahun
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al Baqarah : 216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar