PEMILWA atau Pemilihan Wakil Mahasiswa adalah ajang seperti Pemilihan Umum Negara kita, memilih calon-calon pemimpin yang akan menjadi tonggak perjuangan mahasiswa di kampus. Pemilwa merupakan titik dari estafet panjang kehidupan mahasiswa, berjaya atau tidak tergantung dari prosesnya termasuk proses pada Pemilwa nya itu sendiri. Karena pemimpin adalah kelahiran bukan cetakan, maka pemimpin yang maju di depan diupayakan adalah orang-orang yang memang terlahir sebagai pemimpin bukan cetakan beebrapa hari atau bukan juga orang-orang yang dengan modal sedikit ingin jadi esens pemimpin.
Sulit memang mencari pemimpin ideal, karena gaya kepemimpinan tidak dapat ditebak dari keseharian, walaupun mungkin bisa mnejadi sedikit gambaran kedepan seperti apa. Kriteria pemimpin idealpun sedikit kabur, karena pemimpin tergantung kepada orang yang dipimpin dan keadaan yang membutuhkan sosok pemimpin. Yang jelas, setiap calon pemimpin WAJIB memiliki semua sifat-sifat dasar pemimpin yaitu Tabligh, Amanah, Sidiq, Fathonah yang persis ada pada diri Rasulllah SAW. Berat memang tetapi bukan sesuatu hal yang mustahil pastinya.
Pemilwa kali ini sedikit berbeda dari Pemilwa sebelumnya, karena calon pemimpinnya lebih beragam dengan masuknya calon-calon angkatan 2009. Sebelumnya, calon yang maju ya harus berasal dari angkatan yang sedang memasainya. Dengan dimasukkannya angkatan 2009 menjadi calon petinggi di Lembaga Kemahasiswaan ini memberikan angin segar bagi pembaharuan dengan pemikiran yang masih "fresh".
Disamping itu, perubahan ini memberikan peluang bagi calon-calon pemimpin muda untuk bisa belajar dinamika pemerintahan walaupun ruang lingkupnya masih kecil terbatas di fakultas dan universitas. Ternyata peluang ini memang dipergunakan dengan baik oleh angkatan 2009, terbukti dengan masuknya banyak calon untuk menjadi petinggi Fakultas. Di Fakultas Kedokteran sendiri, dari 11 orang wakil 8 orang diantaranya berasal dari angkatan 2009.
Angka ini menjadi tragis dan dramatis pada akhirnya, kenapa ? karena angka ini malah mengindikasikan bahwa dari angkatan 2008 sendiri cenderung cuek atau malah apatis terhadap pemerintahan fakultas. Ya walaupun mungkin tidak begitu faktanya, karena menjadi pemimpin itu takdir dan mau memegang kedudukan adalah pilihan. Namun, apapun sebenarnya latar belakang dari semua ini, semoga pemerintahan kedepan mampu menjalankan mandat maing-masing yang ada di pundaknya dan dapat memberikan perubahan besar. Tidak hanya semangat di awal dan loyo diakhir seperti kebanyak kepengurusan. Tidak hanya bercuap-cuap nyaring saat kampanye dan diam saat kepengurusan. Tidak hanya jago mencari suara tetapi jago juga mendapatkan hati dengan menunjukkan kinerja terbaik. Semoga FK kedepan jauh lebih cemerlang di tangan pemimpin baru ini, amiiin :)
Dan kita sebagai calon "RAKYAT" harus dapat berkontribusi maksimal dengan memaksimalkan hak suara yang ada. Tidak hanya memililih tetapi juga benar-benar menyuarakan pemimpin yang kira-kira kompeten dan dapat dipercaya. Satu suara sangat berpengaruh bagi FK satu tahun kedepan kawan ! Satu suara dapat merusak atau bahkan membangun. Satu suara dapat berefek bagi lebih dari 5ratus mahasiswa di FK. Satu suara menjadi sangat penting bila suara itu memang benar-benar menentukan antara dua pilihan. Memilih adalah satu-satunya pilihan sekarang, jika memang ada niat baik untuk memajukan FK UII. Kamu juga berpikir begitu kan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar