Selasa, 29 April 2014

Gonjang-Ganjing UKDI

Siapa yang bilang jadi dokter itu selalu enak, bakalan banyak uang, gampang, hidupnya bahagia terus, anti susah,  siapa yang bilang ? BANYAK -.-
MUNGKIN, memang ada yang (kebetulan) dokter, selalu hidup enak, kaya raya dan sebagainya, tapi ya gak bisa juga di generalisasi kan ?
Karena dokter hanya profesi
Sedangkan yang menjalani profesi itu tetap manusia...
Yang berasal dari latar belakang berbeda
Yang memiliki berbagai macam motif
Yang memiliki tujuan dan cita-cita yangt tidak sama
Yang juga MEMILIKI KEKURANGAN ...

Karena,
Rizki sudah ada yang mengatur, jadi apapun itu profesinya ya sama aja, cuma jalann untuk dapetin rizkinya yang berbeda

Karena,
Kebahagiaan itu bergantung sama pribadinya sendiri
Bagi yang melihat bahagia itu dekat maka akan dekat
Sedangkan bagi yang melihat sebaliknya ya gak akan ngerasa bahagia

Karena,
Semuanya kembali lagi pada masing-masing orang
Hidup akan enak, kalau yang jalanin bilang enak
Hidup gak akan enak, kalau terus-terusan mikir gak enak

Karena,
Bukan profesi dokternya yang merubah segala-galanya
Tapi, bagaimana pribadi masing-masing dalam profesi dokternya itu bisa mengubah segalanya :)

Bahwa menjadi dokter,
Bukan sebatas jas putih, mobil, stetoskop, jaga malam, penelitian, jasa medis, dan apapun itu yang terlihat dari luar,

Menjadi dokter adalah belajar bagaimana menghormati dan menghargai hidup dan kehidupan
Menjadi dokter adalah bagaimana untuk selalu do no harm !
Menjadi dokter adalah menghargai pilihan dan pendapat pasiennya
Menjadi dokter adalah selalu berusaha berbuat yang terbaik dalam bidang keilmuannya
Menjadi dokter adalah berusaha untuk mengambil resiko terkecil dari banyak resiko yang ada
Menjadi dokter adalah komitmen untuk selalu memberi pelayanan, bagaimanapun keadaannya
Menjadi dokter adalah tentang tanggung jawab atas nyawa manusia

Bagi sebagian menjadi dokter adalah mimpi dan cita-cita
Sedangkan bagi sebagian yang lain menjadi dokter adalah sebuah tuntutan
Dimana, dokter dituntut untuk selalu bisa berkata benar
Untuk selalu bisa menjawab pertanyaan
Untuk selalu bisa "seakan-akan" sempurna
Padahal, kembali lagi ... dokter adalah profesi yang menjalaninya tetap manusia biasa ...

Menjadi dokter mungkin mudah bagi sebagian orang, tapi bagi sebagian yang lain penuh perjuangan
Mulai dari biaya pendidikan,waktu yang panjang, tenaga juga pikiran
Setelah belajar 3.5 tahun
Koass 2 tahun
Masih harus UKDI yang untuk periode sekarang belum jelas bagaimana kelanjutannya dan kapan akan dilaksanakannya ... entah harus menunggu berapa lama lagi
Post UKDI, masih ada internship selama 1 tahun yang gajinya di beberapa daerah kadang dibayar per-3 bulan
Perjalanan yang cukup panjang kan ? :)
Dan tentu perjalanan yang panjang itu gak gratis, semua ada harganya ...

Tidak bermaksud untuk mengeluh atau mengadu
Tidak bermaksud untuk membuat profesi dokter berbeda dari profesi lain
Tidak juga bermaksud untuk membuat opini bahwa menjadi dokter itu istimewa, susah, atau opini negatif apapun yang muncul

Saya mengerti bahwa, pendidikan yang lama, harga yang tidak sedikit adalah konsekuensi logis  profesi dokter mengingat dari tanggung jawabnya yang super wow itu ...

Tetapi yang menjadi poin disini adalah :
Bahwa calon dokter yang ada sekarang, yang sudah melalui pendidikan panjang masih harus menunggu kepastian tentang uji kompetensinya, agar bisa lulus ... dan itu sangat meresahkan ...
Bahwa, dokter yang dituntut untuk ini itu adalah golongan yang kadang kurang mendapat perhatian dan kurang mendapat apresiasi
Bahwa, seringkali dokter justru menjadi profesi yang selalu ada di pihak yang salah

Saya hanya berharap,
Dalam waktu dekat, UKDI mendapat kejeleasan, dan undang-udang yang mengatur tentang UKDI dapat disusun ... agar mahasiswa kedokteran angkatan seterusnya tidak lagi mengalami kebimbangan dan kebingungan seperti angkatan sekarang ini,
Semoga apapun keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik bagi semua pihak
Semoga sistem pendidikan dokter menjadi semakin baik dari waktu ke waktu
Semoga sistem pendidikan dokter cukup untuk mendidik dokter yang dapat menjawab harapan dan tuntutan yang ada
Semoga dokter-dokter di seluruh dunia selalu dapat menjadi agen kesehatan, agen perubahan, yang senantiasa menjalankan praktek kedokterannya dengan baik
Semoga dokter-dokter di seluruh dunia selalu mendapat keberkahan, kemudahan di setiap urusan, dan disukseskan dalam praktek kedokterannya

AMIN :)



Kamis, 03 April 2014

Uji Kompetensi Dokter Indonesia

How's that UKDI ?


Sebelum tau UKDI itu apa, dan macem-macemnya gimana kita bahas dulu tentang Pendidikan Dokter di Indonesia.  Menurut UU No 20 Th. 2013 tentang Pendidikan Dokter. Pendidikan dokter adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau kedokteran gigi. 

Pedidikan dokter ini memiliki beberapa tujuan yang mulia, antara lain :
1. Menghasilkan Dokter dan Dokter Gigi yang berbudi luhur, bermartabat, bermutu, berkompeten, berbudaya menolong, beretika, berdedikasi tinggi, profesional, berorientasi pada keselamatan pasien, bertanggung jawab, bermoral, humanistis, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan berjiwa sosial tinggi;
2. Memenuhi kebutuhan Dokter dan Dokter Gigi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara berkeadilan; dan
3.Meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran dan kedokteran gigi

Semua tujuan ini yang kemudian menjadi landasan pendidikan seorang dokter. Itu kenapa, pendidikan dokter di dunia ini rata-rata memakan waktu yang lama. Karena dokter tidak hanya bertanggung jawab atas nyawanya sendiri, tidak hanya bertanggung jawab atas keilmuannya, dan tidak hanya mementingkan kehidupan pribadinya, tetapi juga atas nyawa orang lain, atas moral dan etika, serta mementingkan kepentingan orang banyak terutama pasien.

Belum lagi, di beberapa daerah dokter masih  dianggap sebagai profesi yang WAH. Seorang dokter dianggap orang dengan pendidikan yang sangat tinggi, bisa diandalakan, dan seharusnya memiliki sikap dan moral yang tinggi juga. Maka, tidak jarang di beberapa daerah ada dokter dianggap bermasalah karena melakukan hal-hal yang dianggap kurang pantas, misalnya sekedar garuk-garuk kepala, atau bersendawa, atau hal lain yang manusiawi dan sah-sah saja dilakukan orang lain tetapi menjadi aneh dilakukan seorang dokter, KENAPA ? Balik lagi, karena dia adalah dokter :) That's it.

Dalam pasal yang sama juga diatur bagaimana syarat untuk melaksakana pendidikan dokter, bagaimana cara penerimaan mahasiswa baru, syarat dan kuotanya, serta bagaimana proses pelaksaaan pendidikan dokter di masing-masing Fakultas seluruh Indonesia. Pengaturannya sangat holistik dan terperinci, ya memang harus begitu karena untuk memastikan semua lulusan dokter memiliki output yang sama berarti input dan proses juga harus memiliki standar yang sama. 

Pada Pasal 36 disebutkan untuk menyelesaikan program profesi dokter atau dokter gigi, Mahasiswa harus lulus uji kompetensi yang bersifat nasional sebelum mengangkat sumpah sebagai Dokter atau Dokter Gigi. Dilanjutkan dengan pasal 37 : Mahasiswa yang telah lulus program profesi dokter atau profesi dokter gigi wajib mengangkat sumpah sebagai pertanggungjawaban moral kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas keprofesiannya.

Well, Saya termasuk golongan orang-orang yang setuju dengan diadakannya uji kompetensi atau yang biasa kita kenal dengan Uji Kompetensi Dokter Indonesia. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa, mulai dari input, kemudian proses akan menentukan bagaimana outputnya dan proses penyeleksiannya itu ada pada UKDI ini. Dengan sistem UKDI yang baru yang sudah mulai ditetapkan yaitu sistem exit exam, dimana jika ada salah satu tes yang gagal maka tidak bisa melanjutkan proses dan harus mengulang, ditambah standar kelulusan yang cukup tinggi 6.6, juga proses yang dibagi menjadi dua tes yaitu CBT (Computer Based Test) dan OSCE diharapkan pelaksanaannya akan menjadi jauh lebih baik dan lebih jelas. Seperti, jadwal dilaksanakan try out, jadwal dilaksanakan pendaftaran, ujian, pengumumann, penyerahan berkas dan lain sebagainya. Karena sering kali, kami mahasiswa dibingungkan dengan pengumuman yang mendadak, tidak sesuai jadwal atau malah jadwalnya sangat abu- abu.

Hal yang abu-abu ini yang tidak jarang menjadi masalah baik bagi mahasiswa maupun Fakultas.  Maka, bagaimanapun standarnya dinaikkan saya sangat berharap UKDI tahun 2014 ini dapat berjalan dengan sukses, bisa meluluskan dengan baik dan bijaksana, dan yang paling penting saya dan teman-teman first taker FK UII bisa lulus maksimal juga teman-teman sejawat lain di seluruh INDONESIA. AMIN :)