Kamis, 31 Mei 2012

Keluarga Biasa

Pengalaman sepanjang satu bulan stase Syaraf terseru tuh ya kemarin, waktu nasi kotak dokter pembimbing saya, dr.Ahmad Tanji Sp.S tertinggal di poli. Niatnya sih mau basa-basi biasa untuk mau nganter ke rumah beliau, eh ternyata jawaban beliau iya, begini isi smsnya :

"Ass dok, ini konsumsinya masih ada di poli, mau saya antar atau gimana dok ?"
"Oiya, betul kelupaan to? Kamu mau antar ke rumah ? Sudah tau rumah saya? Ada kendaraan?" jawab dokter 
"Saya ada kendaraan sih dok, nanti bisa saya antarkan. Saya sama dila soalnya dila yang tau jalan dok, hehehe. Gimana dok ?"
"Ya boleh"
"Iya dok, ini saya langsung kesana sekarang..."

Kalau cuma baca sih, sms itu sepertinya biasa. Tapi nyatanya gak biasa. Saya sama dila heboh sendiri di parkiran, kenapa harus minta diantarkan ke rumah, kenapa gak beli aja atau minta dimasakin istri beliau karena mengingat harga nasi kotak mungkin tidak ada harganya bagi beliau tapi kenapa harus begitu keadaannya, atau kenapa beliau harus bilang iya padahal rumah beliau cukup jauh jaraknya dari RS dan lalu lintas di Purbalingga cukup keras untuk perempuan seperti kami, terbukti angka kecelakan lalu lintas disini cukup tinggi, hwawaaaaa!! Kehebohan itu terus berlanjut sepanjang jalan, hingga akhirnya kami tiba di rumah bercat putih yang cukup besar di pinggir jalan yang ramai. Di paling depan terdapat plang nama praktek dokter yang tertulis nama beliau, ya ini rumahnya.

Setelah kami masuk, disamping rumah utama masih ada tempat yang disisakan untuk tempat kios kaos-kaos sablon yang ditunggui oleh pegawai beliau dan kami dipersilahkan untuk menunggu. Tidak sampai 5 menit, pintu utama dibuka dan keluarlah sosok laki-laki setengah baya, kebapakan, mengenakan baju putih, wajahnya sangat ramah, itu adalah dokter saya.

"Eh, udah sampai, ayo masuk-masuk. Duduk yaaaa .." ucap beliau ramah.

Kami masuk dengan malu-malu dan dipersilahkan duduk di ruang tamu yang kesannya serba putih itu. Kami semakin bingung dan tidak enakan, karena selama dijalan kami sudah merancang rencana jika kami dipersilahkan masuk akan bagaimana, dan jika tidak akan bagaimana. Ternyata kami dipersilahkan masuk, yap plan A berjalan satu step :)

Disana saya mellihat sisi lain dari dokter pembimbing saya. Biasanya di RS, meskipun terlihat sangat baik tetapi jiwa kebapakkannya tidak sekuat sekarang. Sekarang, dihadapan saya ada bapak beserta ibu dan anak terkecilnya yang bercerita tentang semuanya. Tentang anak-anak mereka satu per satu, tentang kebiasaan bapak, tentang kepandaian putri bungsunya, tentang teman-teman dan beberapa dibumbui nasehat. Sekarang saya mengerti mengapa dokter meminta saya untuk mengantarkan nasi kotak itu. Sama sekali bukan karena nasi kotaknya, apalagi setelah tau kebiasaan baak yang tidak banyak makan. Tapi silaturahmi yang hanyat ini . Di luar rencana, kami sudah merencanakan untuk pulang pada 1 jam pertama, tapi ternyata kami bertahan hingga 1 jam ketiga. Artinya kami sudah mengobrol kesana kemari bersama keluarga dokter yang semakin terlihat bijaksana itu selama 3 jam. Tidak terlihat sama sekali bahwa beliau adalah dokter spesialis laris manis, yang setiap hari dikejar-kejar pasiennya sampai ada ibu yang menangis pagi-pagi karena ingin diperksa oleh beliau. Pernah juga ada bapak-bapak yang marah karena tidak bisa bertemu beliau karena sudah diluar jam, dan sebagainya.

Aaahhh, kunjungan silaturahmi dadakan ini membuat saya semakin mengagumi dokter spesialis saraf satu ini. Tidak hanya di RS beliau menjadi panutan, di keluarganya pun begitu. Cari cara beliau menghadapi keluarganya terlihat sekali bahwa beliau adalah bapak yang bijaksana dan menjadi dambaan keluarga. Obrolan kami serba seru, disana sini pasti ada gelak tawa, tidak hanya Bapak Tanji, ibu Tanji juga sangat ramah dan menerima kami seperti anaknya sendiri karena ternyata umur anak pertama dan keduanya tidak jauh berbeda dengan kami.

Semoga silaturahmi ini tidak terputus ya pak, bu, meski hari minggu ini adalah akhir dari stase saraf saya sebelum saya memasuki stase-stase yang lain. Terima kasih atas bimbingannya selama ini, semoga bapak, ibu sekeluarga selalu mendapat ridho Allah SWT, amiiiin :D

Minggu, 27 Mei 2012

di Purbalingga juga Ada !

Bioskop atau tempat nonton ada banyak di Jogja, di Purbalingga gak ada :(
Tempat Karoke juga banyak pilihan di Jogja, di Purbalingga gak ada pilihan. Cuma ada 1 dan itupun seadanya :(
Angkringan gak keitung jumlahnya di Jogja, di Purbalingga hmmmmmm enggak tau deh ada dimana lagi selain didepan gang kostan :(
Mall?? gak usah ditanya yaaaa, jadi kalau emang kangen-kangen banget sama semua yang berbau Hedon, kita bisa main ke kota tetangga sebelah, yaitu Purwokerto yang gak jauh dari Purbalingga. Yaaaa sekitar 15-30 menit lah :D

Etapi jangan salah, di Purbalingga tuh ada es duren yang nyummy banget!! ada mendoan yang bikin nagih :9 ada baju-baju murah, sepatu murah, ada akuarium raksasa, ada taman reptil, ada Owabong yang mirip-mirip Waterboom, ada Goa Lawa dan banyak lagi yang lainnya yang bisa dikunjungi :D


Selain ada tempat-tempat dan makanan seru tadi, di Purbalingga saya banyak menemui kasus langka loh. Gak patut dibanggakan sih emang, tapi gak nyangka aja, disini bisa nemuin kasus yang menurut Jurnal Internasional aja dibilang sangat langka, 1:35.000 lah, 1:20.000 dan sebagainya. Ini nih kasus langka yang sudah sempat saya temuin :
1. Fahr Sindrom
Fahr sindrom adalah penyakit langka yang sebabnya masih belum diketahui. Yang jelas penderita Fahr Sindrom ini mengalami kalsifikasi atau pengerasan pada bagian otaknya sehingga gejala yang dialami penderitanya seperti gangguan koordinasi, sering sakit kepala, pusing, pingsan dan lain-lain. Dan, yang bikin miris adalah pengidap penyakit Fahr Sindrom adalah seorang anak perempuan yang masih berumur 9-10 tahun. Anak manis dan cantik. Walaupun terapi yang holistik untuk penyakit ini masih belum dikatahui yang jelas harapan orang tua, anak itu, saya dan dokter yang memeriksa sama, semoga dia akan tetap baik-baik saja hingga kapanpun. Semoga anak cantik ini bisa hidup normal tanpa satu halangan apapun.Amin :) Tetap semangat ya adek, mbak selalu mendoakan kamu....
2. Guillain Bare Sindrom
Gejala GBS ini emang sedikit nyeremin banget, jadi semua anggota geraknya akan mengalami kelemahan sampai kelumpuhan, dimulai dengan hilang rasa, sulit bergerak dan sebagainya. Selama 4 minggu saya ada di poli Syaraf ada sekitar 2 orang yang didiagnosis GBS dan kebanyakan adalah laki-laki dewasa berumur sekitar 30-40 tahun. Pertama kali saya memeriksa pasien dengan GBS, sempat takut dan tidak percaya karena hampir semua pemeriksaan patologis (yang tidak ada pada orang normal) positif. Tapi entah, Allah selalu punya alasan pada setiap keputusannya, termasuk memberikan cobaan dalam bentuk penyakit. saya percaya, pasti ada hikmah dan semua penyakit ada obatnya :')
3. Hidrosefalus Post Trauma
Hidrosefalus adalah pembesaran kepala karena volume cairan kepala meningkat. Tapi pada orang dewasa biasanya tidak disertai dengan penambahan ukuran, tetapi pendesakan otak kearah dalam. Emang sih, ini bukan kasus langka tapi kasus ini sangat berkesan bagi saya pribadi. Penderitanya lagi-lagi adalah anak perempuan berumur 20 tahunan. Anak itu mengalami tremor (bergetar) pada seluruh bagian tubuhnya, matanya sedikit melotot keluar dan dia tidak dapat berjalan dengan baik sehingga harus menggunakan kursi roda. Menurut cerita keluarga, anak tersebut sudah menjalani 4x operasi, tetapi belum mengalami kesembuhan yang berarti. Gejala tersebut mulai dirasakan sejak anak itu jatuh di kamar mandi, yaitu sekitar 2 tahun yang lali. Itu berarti selama 2 tahun, gadis malang itu kehilangan haknya untuk bermain, belajar, bertemu teman-teman, bercanda dengan keluarga dan sebagainya. Bahkan untuk berbicara saja sulit. Saya tidak bisa membayangkan sebarapa sabar gadis kecil itu, seberapa sabar keluarga nya ;") dan saya berpikir kenapa Allah harus memberikan keadaan seperti itu pada gadis kecil tersebut ? dan jawabannya segera bisa saya dapat. Gadis kecil itu adalah gadis yang kuat, dari keluarga yang juga kuat dan penyabar. Saya juga mengerti bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan yang tidak dapat dilalui oleh hambanya. ya begitu :') Adik, semoga kamu tabah dan selalu diberi kesehatan sampai nanti kesembuhanmu ya ..... Selalu berusaha dan berdoa, itu yang saya bilang pada adik malang itu. Allah menyayangi kamu, sayang :")


Yap itulah pengalaman saya bersama kasus-kasus yang membuat saya terbengong-bengong. Tapi insyallah semua akan berjalan pada proses dan porsinya masing-masing, itu kada dokter pembimbing saya. Biarkan semua mengalir, berikan yang terbaik dan jangan pernah berhenti belajar. Berhenti belajar sama dengan dokter yang buruk. Dokter yang buruk sama dengan pelayanan yang buruk. Innalillahiwainnailaihirajiun :')

Dua Orang Kembar

Untuk pertama kalinya di poli, tiba-tiba saya dilumat rasa rindu yang begitu dalam saat melihat wajah itu. Tiba-tiba saya ingin waktu berhenti saat itu juga. Wajah itu adalah wajah yang sepertinya tidak asing dan membuat saya meneteskan air mata. Wajah yang membuat saya mengingat memori-memori yang sudah lama tersimpan. Wajah yang membuat saya ingat bahwa ada seseorang yang sudah lama saya rindu, sesekali bahkan saya berusaha membayangkannya. Ya, wajah itu mengingatkan saya kepada sosok itu. Sosok laki-laki tua, bermata biru, tampak keriput disana-sini, dan memiliki rambut serta alis yang sudah ditutupi uban. Dia adalah kakek saya, yang saya panggil Aki. Laki-laki tua berumur 73 tahun, pensiunan polisi, yang akhirnya meninggal dengan singkat karena stroke perdarahan.

Sama seperti aki, laki-laki tua yang menjadi pasien di poli syaraf datang untuk mengobati stroke yang sudah lama dideritanya.  Bapak tua itu juga mempunyai mata biru, tua, tapi gagah sekali, ya mirip lah dengan aki :") Melihat beliau dengan setelan baju batik panjang berwarna keemasan semakin menambah kemiripannya dengan Aki. Aki juga sering mengenakan baju batik berwarna keemasan dengan setelah celana bahan. Dalam-dalam saya memandangi wajahnya, melihat tiap lekuk keriput di wajahnya lalu menyelusup dalam senyumannya yang tulus. Aaaaaaaahhh, mereka berdua memang dua orang kembar yang saya temui di waktu dan tempat yang berbeda :")

Bahagia, sedih, rindu, haru, entah apa semua jadi satu. Mungkin agak sedikit lebay, tapi itulah yang terjadi. Saya terdiam melihat bapak tua itu dengan lekat-lekat. Tidak peduli mungkin bapak itu merasa terganggu atau risih atau apapun. Kalau bisa, pada saat itu juga, saya ingin berbincang dengan beliau dan menanyakan apa kabarnya, bagaimana keadaannya sekarang dan sebagainaya. Seperti pertanyaan-pertanyaan yang saya simpan untuk aki yang sudah pergi sejak 6 tahun lalu. Semakin lekat, air mata saya semakin tidak dapat terbendung. Dan tanpa saya sadari, dila ternyata memperhatikan saya sedari tadi. Dengan lembut dia menghibur dan menenangkan saya, hingga bapak tua tadi keluar dari ruang pemeriksaan :')

Tau kenapa saya begitu rindu dengan sosok kakek tua yang sangat saya sayangi itu ? Karena beliau adalah orang tua pertama diluar orang tua saya yang saya kenal. Karena beliau adalah orang tua pertama yang selalu membela saya saat saya dimarahi orang tua saya sendiri, meskipun saat itu saya memang salah. Beliau adalah orang tua pertama yang setia menunggui saya sekolah, main, dan sebagainya. Hingga akhir hayatnya, tidak pernah sekalipun laki-laki tua itu membuat saya jengkel atau marah. Beliau adalah tempat saya memanjakan diri, meski tidak pernah memberi saya materi apapun, bukan itu cara dia memanjakan saya. Cara beliau memanjakan saya adalah dengan kebaikan hatinya, dengan memberi contoh-contoh teladan, dengan menceritakan cerita-cerita yang membuat saya berpikir dan berpikirh Aaaah, bersamanya membuat saya nyaman bermain seharian, membuat saya betah untuk berlama-lama di dalam rumah. Ya, beliau sangat bersahaja terhadap semua orang. Sosok yang sangat lembut dan tegas. Sering saya mendengar banyak orang menceritakan kebaikannya bahkan hingga beliau meninggal. Beliau adalah kakek tua yang paling paling paling paling paling saya sayangi di dunia ini :") Semoga aki tentram dan damai di sisi terbaik Allah ya ?:)

Rabu, 23 Mei 2012

Gado-Gado :9

Gado-gado adalah satu jenis makanan yang terdiri dari berbagai macam sayuran disiram dengan bumbu kacang yang berasal dari Jawa Barat. Gado-gado banyak dinikmati oleh berbagai kalangan, apalagi remaja putri yang niat banget diet. Maklum kandungan lemak dan kolesterolnya rendah sekali karena isinya hanya sayur-sayuran. Tapi maaf, saya tidak berniat untuk menceritakan gado-gadonya lebih lanjut. Saya hanya ingin menggambarkan keadaan RS yang mirip gado-gado, berbagai macam orang dengan latar belakang dan keadaan yang berbeda-beda tapi semua jadi satu bumbu yaitu bumbu kacang, eh bumbu harapan maksudnya (maaf sedikit jayus alias gak lucu alias krik krik :p)

Dari mulai cerita sedih romantis, krik-krik moment, ceria, lucu, ngakak, sampe yang genting mendesak ada di RS. Yang sedih romantis udah banyak ya yang sudah saya ceritakan. Sekarang saya akan menceritakan sisanya.

Pada awalnya saya heran kenapa pasien dengan gangguan jiwa banyak mengunjungi poli syaraf, tapi belakangan saya mengerti bahwa gangguan jiwa bagi sebagian orang adalah hal yang tabu, sedangkan bagi sebagian orang yang lain dianggap biasa, ya gangguan biasa, gangguan saraf (padahal bukan syaraf; syaraf dengan saraf di masyarakat adalah dua hal yang berbeda). Pasien gangguan jiwa ini unik, dengan berbagai tipe dan berbagai derajat. Awalnya saya kira gadis manis pendiam yang sedang saya layani adalah gadis pendiam dan penurut. Terbukti, dia menuruti semua yang saya katakan walaupun kadang hanya dengan anggukan kepala. Sambil duduk menunggu nomer antrian gadis itu diam dan terlihat memperhatikan sekitarnya dengan seksama. Setelah masuk ke ruang pemeriksaan, kondisinya berubah seketika, menjadi sedikit centil dan senyam senyum sendiri.

"Ini ada keluhan apa ?" sapa dokter spesialis syaraf yang menjadi dokter pembimbing saya kepada gadis yang sedang senyam senyum didepannya.
"Ah gak, semua sudah diatasi kok, cuma tingga kepala aja .....hehehhee" Jawabnya dengan serius dan tetap senyam senyum.
"Ini dok, sering ngelamun (bengong) sendiri kalau sudah di rumah, atau kadang dimana saja diem sendiri" kata laki-laki pengantar menjelasnkan dengan sabar kepada dokter nya.
"Oh, iyaa.....asmanipun sinten mbak ?" tanya dokter dengan ramah.
"Oh itu kemarin, saya pusing, terus sudah diatasi oleh kedua orang tua, sekarang pulsa saya habis ..." jawab gadis itu malu-malu
"Hah pulsa habis?" Tegas dokter
"hehehehhehe anu...anu hehehehhee" jawab gadis itu dengan sumringah
"Ini dok, emang gak masuk akal" Terang si pengantar

Lalu, dokter spesialis penyabar ini langsung menuliskan resep dan saya dan dila hanya senyam senyum saling berpandangan melihat sikap dan kelakuan gadis ini. sambil malu-malu dia melirik ke arah dokter yang kebetulan masih muda dan cukup ganteng itu. Lalu, kadang dia bangun dan berjalan ke arah belakang si dokter sambil senyam senyum dan malu-malu. Lucu sekali, seperti gadis kecil yang baru menemukan mainan yang dia suka. Lalu setelah dokter menyerahkan resep dan memberikan edukasi yang cukup pada pasien, gading itu langsung menarik tangan si dokter dan dengan seketika menciumnya. Lalu sambil malu-malu gadis itu keluar dan wajahnya terlihat lebih segar memerah dari sebelumnya.

Tidak beberapa saat, saya, dila dan dokter pembimbing saya terdiam lalu tertawa bersamaan :D

Banyak sekali kasus kasus serupa yang memberikan angin segar di dalam ruang pemeriksaan. Bahkan baru-baru ini ada bapak yang terlihat normal dan bersemangat tapi ternyata mengidap psikosis. Dia bercerita bahwa tubuh manusia terdiri dari elemen air, api dan tanah (sama dengan yang ada di film Avatar "The Legend Of Ang"). Lalu dengan bersemangat, bapak itu menceritakan bahwa indera manusia memiliki kekuatan tersendiri untuk merefleksikan penyakit yang ada di dalam tubuh. walaupun perkataannya sedikit ngawur dan mengada-ada tetapi bapak muda itu sangat percaya diri dan yakin dengan keyakinannya. Dia berkata bahwa nyeri tangan yang dia alami (secara medis hanya nyeri otot biasa) adalah gejala spesifik bagi suatu penyakit serius yang harus ditangani dengan cepat. Dengan menggebu bapak itu melanjutkan bahwa dia tidak pernah sakit sebelumnya, tidak juga berolahraga. Jika ingin berkeringat, ia cukup masuk mobil dan menutup semua pintu ventilasi, lalu berdiam diri didalam sana, hingga berkeringat. Jika kekurangan panas, dia lalu keluar rumah pada siang hari dan berjalan di atas aspal tanpa alas kaki sampai tubuhnya cukup panas. Dan jika dia kekurangan elemen tanah, dia lalu berguling diatas tanah hingga tubunya berlumuran lumpur. Begitu seterusnya.

Selama bapak itu "BERORASI" sang istri yang juga perawat di RS itu hanya senyam-senyum sendiri melihat dokter yang kaget dan kebingungan mendengan penjelasan suaminya. Dia terlihat malu tetapi sesekali meluruskan penjelasan suaminya itu.

Untungnya dokter yang ada didepan bapak dengan emosi membara itu adalah dokter yang sabar dan baik hati. walaupun terapinya tidak dipercaya dan dianggap tidak mampu mengobati, dokter hanya tersenyum manis sambil memberi edukasi seadanya. Sembari menyerahkan resep, si bapak masih terus "berorasi" dan berlalu begitu saja...

Lagi-lagi kami terdiam, saling berpandangan satu sama lain, dan tidak lama tawa meledak diantara kami :D

Begitulah pasien-pasien pembawa kegembiraan di poli syaraf. Masih banyak lagi loh kasus-kasus yang menggelitik seru. Tunggu ya :)

Jumat, 11 Mei 2012

Kematian hanya milik Allah SWT

Manusia memang hanya berencana, pada akhirnya Allah SWT yang menentukan segalanya. Mati, hidup, jodoh, rezeki semua sudah di atur dalam Lauhul Mahfudz. Begitu yang terjadi pada bapak tua yang didiagnosis stroke hemoragik yang sudah luas, beberapa bahkan ada yang mengalami iskemik. Stroke multiple ini memang memiliki pognosis yang buruk. Meski begitu, usaha tidak pernah salah kan ? Apapun hasilnya.

Pagi kemarin, tepat pada saat saya memasuki pintu bangsal, bapak tua itu dipanggil oleh Allah SWT, dihadapan beberapa perawat, penjenguk pasien lain, dan tangisan istri serta anak-anaknya. Memang sejak beberapa hari lalu perawat di bangsal selalu bilang bahwa sudah tercium aroma kematian dari ruangan bapak itu, karena si kanan kiri bapak itu selalu ditemani oleh orang-orang yang mengaji dan membimbing bapak tersebut untuk melafalkan "Lailahaillallah Muhammadarrasulullah"

Yang saya rasakan, tentu sedih, syok dan kehilangan. Sudah beberapa hari ini saya selalu visite ke bed bapak tersebut dan tidak henti-hentinya memberi semangat pada istri si bapak. Beberapa kali saya akui, ada ketakutan untuk melakukan pemeriksaan karena saya takut salah berucap dan akhirnya mematahkan semangat atau malah memberikan harapan palsu yang lebih. Tapi, saya percaya bahwa bagi Allah tidak ada satu halpun yang mustahil, maka saya terus memberikan dukungan.

Satu hari sebelum hari meninggalnya bapak tersebut, saya melakukan visite seperti biasa dan alhamdulilah hasil pemeriksaannya menunjukkan perkembangan meskipun tidak begitu berarti. Maka pagi itu saya mulai mengedukasi si ibu untuk membantu penyembuhan bapak. Sore harinya perawat melaporkan bahwa suhu bapak terus naik, hingga malam. Kondisinya semakin memburuk, hingga pagi harinya, nafasnya tersengal, reflek pupil negatif, seluruh keluarga menangis dengan pilu sambil mengalafalkan pengantar kepergiaan bapak tersebut. Proses genting itu tidak berlangsung lama, beberapa menit kemudian, nafas si bapak berhenti, dan hasil EKG negatif. Dan pagi kemarin telah menjadi hari terakhirnya di kamar bangsal yang isinya rata-rata penderita stroke berusia lanjut.

Satu hal yang saya sesali adalah pada pagi itu saya tidak dapat melakukan apapun. Diam. Kaget. Syok. Sedih, semuanya campur aduk jadi satu. Bahkan saat melakukan pemeriksaan pada pasien lain di kamar yang sama, saya tidak sanggup melihat ke bed bapak tua itu. Hingga jasadnya dibawa oleh ambulans ke pemakamannya. Saya menyesal. sungguh menyesal. Hari itu saya merasa menjadi orang paling bodoh :(

Saya berjanji, penyesalan ini tidak akan terulang. saya tidak ingin melihat kematian untuk kedua, ketiga dan seterusnya dengan posisi yang sama. Paling tidak saya bisa melakukan apapun, meski kecil. Bukan cuma diam dan menahan air mata. Saya harus lebih kuat dan bisa menguatkan orang-orang di sekitar saya.
HARUS !

Meski kematian adalah kepastian yang hak, tapi saya harus mengerti bahwa tidak ada satu kematianpun yang berjalan begitu saja tanpa air mata. Paling tidak saya harus berusaha walaupun akhirnya kalah. Daripada kalah sebelum berusaha. Semua orang memiliki mimpi yang sama saat pertama kali masuk RS yaitu ingin SEMBUH dan SEHAT ! Itu yang harus saya perjuangkan.

Rabu, 09 Mei 2012

Sisi Kemanusiaan

Mau belajar tentang kasih sayang dan ketulusan ? Belajarlah pada ibu-ibu tua yang setiap hari menunggui suaminya yang sedang terkena stroke yang sudah luas, untuk membuka mata saja sudah tidak mampu lagi. Bahkan ibu tua itu selalu bertanya kepada saya setiap saya melakukan visite pagi dan malam,

"Bu, bagaimana bu? Masih ada harapan ?"

Sejenak saya terdiam dan berpikir harus menjawab apa, dan dengan tenang saya selalu dan selalu menjawab
"Insyaallah bu, harapan selalu ada. Ibu terus doakan bapak ya..."

Dalam hati sebenarnya sedikit perih dengan jawaban klise itu. Tapi menjadi dokter adalah memperlajari ilmu kemanusiaan. Bagaimana kita bisa berempati, bagaimana memanusiakan manusia, dan bagaimana memberikan pasien juga keluarganya semangat untuk tetap hidup. Soal, hidup dan mati  tentu sudah ada yang mengatur dan kita hanya bisa berikhtiar.

Atau, coba bertanya kepada anak yang selalu mengaji di samping bapaknya yang sudah sangat renta dan saat ini sudah koma. Terkadang tidak jarang saya melihat si anak menangis dan dengan penuh kasih, dia membersihkan kotoran dan air seni bapaknya, yang seharusnya dibersihkan oleh perawat. Anak perempuan ini cantik dan sayang sekali dengan bapaknya yang sekarang sudah bernafas lewat selang oksigen. Tidak pernah ada tanda apapun dari bapaknya. Sampai saat ini. Miris, tapi itulah hidup :)

Mau belajar tentang kesetiaan ? Belajarlah pada ibu-ibu yang dengan sabar mengantar suaminya berobat ke poli Syaraf bertahun-tahun untuk menjalani pengobatan Parkinson. Penderita parkinson memiliki kekurangan motorik, yaitu mengalami bradikinesia atau sulit berjalan, tremor saat tidak melakukan gerakan pada tangan bahkan tremornya ini bisa sangat keras dan menghentak-hentak, serta mengalami kekakuan dan penurunan postur. Wajah penderita Parkinson sangat khas, tanpa ekspresi, makanya sering disebut dengan "Mask-like"
Ibu dengan suami Parkinson, kesemuanya sabar sekali. Menuntun suaminya kemana-mana, mengantar suaminya ini itu, bahkan mungkin sekali membantu suaminya dalam hal-hal pribadi. Namun, saya tidak pernah sekalipun menemui mata penuh paksaan atau mata-mata yang sudah lelah. Yang saya temui justru sebaliknya, mata-mata penuh harapan, kasih dan cinta. Indah sekali :)

Mau belajar tentang perasaan cinta yang mendalam ? Belajarlah pada ibu tua penderita neurotik karena dipisahkan dengan suaminya oleh ajal. Ibu itu selalu membawa satu album foto berwarna merah yang sudah lusuh setiap berobat ke Poli. satu album yang berisi sejuta kenangan indah bersama suaminya. Bahkan si ibu tidak pernah sungkan memperlihatkan satu per satu foto dia dan suaminya kepada saya, mulai dari mereka masih muda, menikah, tua, sampai suaminya menemui ajal. Semua terekam dalam gambar-gambar bisu itu. Dan dengan bangga si ibu selalu bercerita tentang suaminya,

"Suami saya ganteng ya bu waktu masih muda......Bapak selalu mencium kening saya setiap malam, dan di waktu pagi dia selalu bilang I Love You Mama.......Tapi sekarang di rumah sudah tidak ada lagi kalimat itu, yang ada hanya Allah, Malaikat can Cinta suami saya yang sampai sekarang masih saya rasakan bu ....."

Ah ibu yang berperasaan halus ini selalu bisa membuat saya tersentuh. Sudah dua kali ibu ini datang dan selalu saja bisa memberikan cerita-cerita yang membuat saya lemas. Cinta bapak dan ibu yang dipisahkan ajal ini begitu manis. Manis sekali :)

Pernah suatu hari ibu itu menangis di depan saya dan si ibu terlihat masih begitu syok. Si ibu menceritakan bagaimana suaminya memperlakukan dia dengan begitu lembut sewaktu masih hidup. Tahun ini adalah genap 50 tahun pernikahan mereka. Walaupun sudah 50 tahun menikah, sepasang suami istri ini belum dikaruniai anak, namun kehidupan rumah tangga mereka selalu bahagia. Dan, sekarang si ibu harus merayakan 50 tahun pernikahan mereka di depan pusara suami yang setiap hari selalu dia kunjungi, tidak pernah absen. Dia tidak mau suaminya merasa kesepian, seperti hatinya sekarang. Dia tidak mau suaminya sendirian, seperti dia sekarang.

Di samping cerita-cerita tersebut, saya menemui banyak sekali sisi kemanusiaan yang mengesankan. Antara pasangan, antar anak dan orang tua, bahkan antara saudara. Semuanya saling mengasihi dalam kekurangan dan keadaan yang begitu pelik. Kasih sayang dan cinta memang selalu indah hingga akhir :)

Minggu, 06 Mei 2012

Selalu Salah :)

Kenapa Koass harus selalu salah ? Ya namanya juga KOrps Anak Serba Salah, makanya gak heran kalau semua yang dilakuin, semua yang dijawab, selalu SALAH. Justru dari salah-salah itu itulah seorang Koass belajar dan mendapat pengalaman. Pengalaman dan pembelajaran by doing is the best way, isn't it ? :p Kalau di puji dan di senyumin terus tiap hari tanpa keringet dingin, takut, malu, BT, kesel, itu belum jadi Koass. Karena posisi Scrotal Syndrom adalah posisi terbaik untuk koass kalau gak mau dibilang pembangkang atau anak koass kualitas KW bawah. Scrotal Syndrom adalah posisi dimana kedua tangan dilipat didepan setinggi pinggang (bawahnya dikit), kepala menunduk, badan sedikit membungkuk, sambil bilang "Maaf dok, Iya dok, Terima Kasih dok" Begitu terus, terus dan terus setiap hari. Belum lagi kalau dapet dokter pembimbing yang agak sedikit killer, yang kalo setiap ketemu wajahnya gak pernah manis, yang kalau ngomong bikin perawat bidannya kaget, daaaan yang selalu ngelontarin pertanyaan yang gak pernah bisa kita jawab dengan kapasitas kita. Tapi justru itu lah tantangan sebenarnya,. Gimana caranya kita bisa bikin dokter itu sedikit baik, paling enggak beliau angguk-angguk melihat performa kita. Selain ketemu pasien yang bermacam-macam watak. Mulai dari pasien yang penurut sampai pasien yang bawelnya bikin pusing. 
SERU !

Mungkin bagi sebagian orang, dokter koass adalah dokter yang nol besar, sedangkan bagi sebagian orang yang lain koass adalah masa dimana kita bisa petantang petenteng. Ketahuilah, semua itu salah besar. Kami para koass gak nol-nol amat ko, kami sudah punya bekal ilmu teori yang  sudah saling mendesak satu sama lain dalam tempurung kepala yang gak begitu besar ini. Kami juga bahkan mengerti harus apa dan bagaimana seharusnya. Kami juga setiap hari, bahkan setiap punya waktu kosong selalu mencari teori-teori pendukung baru atau minimal mencari tau tentang pertanyaan-pertanyaan dokter yang belum bisa dijawab mengenai banyak hal bahkan hal-hal yang diluar kompetensi kita sendiri. Cuma, memang perlu diakui, kami hanya belum mengetahui bagaimana cara memulainya. Tapi tentu itu akan kami kuasai dalam waktu dekat ini karena sekarang lah semua ilmu  praktek telah dimulai. Ya awal-awal pekenalan dulu sih, tapi lama-lama itu bukan cuma jadi pengetahuan tapi semoga bisa membekas menjadi suatu kebiasaan yang baik.

Dan kalu dibilang Koas petantang petenteng, gak juga ko, eh gak banget malah. You must know, that...Kami sering sekali merasa malu karena tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dokter pembimbing di muka umum. Sering juga kami merasakan keringat dingin karena tidak tau cara ini itu didepan keluarga pasien Bahkan tidak jarang, kami juga dibentak dan sedikit dimarahi didepan teman seprofesi. Harga diri level tiaarap, saudara :s Tapi, percayalah bahwa kami selalu berusaha untuk menjadi jauh lebih baik dari hari ke hari. Koass ini memang baru berjalan satu minggu. Ini adalah minggi pertama untuk kami, ya kalau bayi umur satu minggu mungkin baru bisa melihat dan mengenali lingkungan sekitarnya, itu lah yang sekarang sedang kami lakukan.


Sekarang kami memang belum menjadi apa-apa, tapi percayalah proses panjang yang akan kami lewati dalam 2 tahun ini mampu menempa kami menjadi dokter masa depan yang lebih baik. AMIN !

Sabtu, 05 Mei 2012

Korps Anak Serba Salah A.K.A Koass

Koass adalah tahap pendidikan klinik yang harus dilalui oleh mahasiswa kedokteran yang telah menyelesaikan tahap pendidikan kampus atau S.Ked. Beda banget dengan sarjana lain, sarjana kedokteran masih minim sekali ilmu praktek, karena belum pernah mengaplikasikan ilmu klinis secara langsung kepada pasien. Sejauh ini kunjungan pasien, hanya berkisar kunjungan pengamatan dan edukasi. Untuk itu, diadakannya pendidikan klinis di RS atau pendidikan Dokter Muda (DM) atau banyak orang kenal sebagai Dokter Koass.

Banyak dokter-dokter atau teman sejawat yang sudah lebih senior mengatakan bahwa Koass adalah masa-masa "penganiayaan terindah" sepanjang sejarah pendidikan dokter. Disamping kita masih belum punya tanggung jawab sendiri karena masih memiliki dokter pembimbing, masa koass adalah waktu pertama kalinya mahasiswa berinteraksi langsung dengan pasien, bidan, perawat dan teman seprofesi lain setelah hibernasi di kampus selama 3.5 tahun. Daaannn, rasanya adalah WOW ! :D

Dalam pemberangkatan mahasiswa untuk menjalani pendidikan klinik, tidak semua mendapat giliran yang sama. Contohnya angakatan ku sendiri, FK UII 2008. Setelah menempuh ujian medik yang sudah terintegrasi, yaitu OSCE yang cukup panjang dan melelahkan, anak yang mendapat giliran pertama untuk berangkah Koass hanya sekitar 60 orang. Kemudian, anak-anak tersebut harus langsung melewati prosesi Janji Dokter Muda untuk dilepas sebagai seorang DM. Lalu, dari 60 orang tersebut ditempatkan di 2 RS terpisah, RSUD Ngawi dan RSUD Dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Semuanya terjadi begitu cepat, mendadak dan aaaahhh tanpa jeda sedikitpun. Bahkan, aku sendiri harus menunggu dalam hitungan jam antara pengumuman Janji Dokter Muda sampai persiapannya.Tapi alhamdulilah, semua terlewati dengan lancar. dan sekarang, detik ini, aku sudah berada di kamar ceria kami, di kosan yang letaknya tidak jauh dari RSUD Goeteng :)

Aku tinggal bersama dua temanku, Ninda Devita yang saat ini mendapat stase Obsgyn yang sangat super duper sibuk, Dewi Anggraeni dengan stase anak yang tanpa tindakan tapi banjir pasien. Aku sendiri, saat ini sedang menjalani stase Syaraf yang aku rasa berjalan dengan cukup ceria daaaannnnnnn ya lancarlah dibandingkan teman-teman yang sempat bermasalah. Setiap harinya poli Syaraf melayani 60-70 pasien dengan penyakit yang cukup beragam. Bahkan beberapa seharusnya ditangani oleh dokter spesialis stase lain, namun mungkin dalam praktek pembagian stase ini cukup sulit untuk dimengerti oleh pasien, maka tidak jarang pasien stase lain malah datang ke poli kami, kemudian dikonsulkan. Sedangkan pasien-pasien yang rawat inap ditempatkan di beberapa bangsal. Aku sendiri dan teman satu staseku, Rakhmatia Fadhila Isnaeni, hanya boleh melakukan pemeriksaan pada bangsal kelas III yaitu bangsal Lavender dan Kenanga.Yang membuat koass ini lebih menyenangkan adalah kami mendapat dokter pembimbing yang begitu menyenangkan, yaitu dr. Mecca Waluyo Prabowo Sp.S dan dr. Amhad Tanji Sp.S. Keduanya great ! dan begitu menginspirasi. Cara mereka memeriksa pasien, cara mereka memperlakukan teman seprofesi, cara mereka memperlakukan kami  yang belum jadi apa-apa, sangat menyenangkan :)

Keceriaan kedua kami adalah mendapatkan kasus-kasus yang beragam tadi, Dari kasus yang beragam tersebut, kasus terbanyak ditempati oleh Stroke ! Yap. Hampir 80% pasien rawat inap adalah pengidap stroke yang kebanyakan berumur lanjut, dan pasien rawat jalan kebanyakan adalah pasien post stroke dan epipelpsi. Kasus-kasus lain yang membuatku cukup penasaran adalah Fahr Syndrom, Carpal Tunnel Syndrom, Meningioma dan lain-lain. Aku punya banyak cerita terkait pasien-pasien loh. Banyak juga pelajaran yang bisa aku ambil dari mereka semua, gurur-guruku. Oke, nanti aku akan cerita sebanyak-banyaknya. Aku harus cepat bergegas, karena setiap jam 7 aku harus sudah visite pasien di bangsal. 


SEMANGAT PAGI! :)