Sudah dua bulan berjalan harus bolak balik memberikan pelayanan di RSUD Cilograng, bukan nama yang familiar.
RSUD yang saat ini berganti nama menjadi Uwais Al Qorni, berada di Lebak Banten yang berbatasan dengan Sukabumi Jawa Barat,
Jalan terdekat dari Jakarta menuju tempat ini dari arah Sukabumi
Jalannya berkelok-kelok, naik turun, cukup menantang lambung terutama saat perut masih kosong atau justru terlalu penuh
Banyak orang bertanya, kenapa mau jauh-jauh menempuh perjalanan 3.5-4 jam perjalanan (dengan pulang ya 8 jam perjalanan)?
Jujur, banyak sekali pertimbangannya saat itu
Saat mengiyakan telefon dari salah satu dokter PNS Banten yang baru dikenal melalui whatsap, malam itu
Antara dihadapkan dengan keinginan mengabdi dan mengaplikasikan ilmu di 'daerah' tetapi juga situasi yang tidak mendukung untuk harus jauh berbeda pulau dengan suami dan anak, juga menjadi salah satu pertimbangan
Banyak hal yang dipikirkan mulai dari kemampuan diri sendiri, kesanggupan secara fisik dan finansial, juga kesediaan waktu dan tenaga
Akhirnya, dengan ijin suami, anak dan tentunya orangtua....
Saya menjawab 'iya' untuk menempuh jarak sejauh itu untuk bisa berpraktik
Tentu, banyak sekali kendala yang dihadapi setiap harinya,
Meski sudah dipikirkan jauh-jauh hari, banyak hal ternyata berjalan tidak sesuai rencana kita, manusia...
Namun setiap kali hendak mundur karena ragu akan kemampuan diri ini (lagi-lagi) dan berat untuk meninggalkan anak selama itu, rupanya hanya jalan menuju RSUD ini yang terbuka lebar untuk saya (saat itu)
Entah mengapa, jalan-jalan lain yang saya pikir lebih baik, yang saya harap-harapkan sepertinya belum terbuka dan belum untuk saya
Maka bismillahirrahmanirrahim, semoga Allah mampukan dan mudahkan perjalanan ini ...
Semoga kehadiran diri saya yang kecil ini, serta ilmu yang sedikit ini bisa memberikan manfaat untuk anak-anak sekitar, di daerah pinggiran, yang sebelumnya tidak saya bayangkan....
Amiiinnnnn
Setelah berinteraksi dan mencoba melihat lebih dalam dengan pasien anak dan orangtua nya serta dengan beberapa orang yang saya temui ....
Ternyata, saya sadar bahwa banyak hal yang memang masih menjadi PR kami (dokter), masyarakat, dan tentu pemerintah sendiri dalam hal kesehatan anak
Mulai dari akses yang ternyata memiliki pengaruh dan dampak yang sangat besar bagi keberlangsungan pelayanan kesehatan
Pendidikan di rumah dalam hal ini orangtua juga pendidikan dan pengetahuan umum masyarakat sekitar juga punya peran yang cukup besar
Membesarkan anak ternyata tidak hanya butuh perasaan kasih dan sayang, tetapi ada kerelaan hati, keteguhan, pengorbanan, dan banyak hal lagi untuk mewujudkan anak-anak yang sehat, generasi yang baik
Potret lain yang saya lihat adalah bagaimana budaya dan kepercayaan yang dipegang turut andil dalam kesehatan anak dan dalam proses membesarkan anak
Jika ingin membentuk anak yang sehat, banyak pihak harus dilibatkan
Mulai dari kesejahteraan orangtuanya, pengetahuan yang baik dari society di sekitar, pendampingan dari tenaga terlatih, juga akses yang baik untuk dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik
Sungguh benar,
It need a village to raise a child
Mimpi saya kedepan, semoga suatu saat nanti anak-anak di daerah pinggirian juga memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan dan kesempatan dengan anak di kota besar
Karena sesungguhnya, masa depan anak bukan hanya tanggung jawab mereka dan orangtuanya saja, tetapi juga tanggung jawab kita bersama ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar