Kamis, 14 Maret 2024

Ramadhan di PPDS

Saat mengetik ini di sela jaga malam berjaga di NICU 1 dengan bayi-bayi lucu post dan pre tindakan pembedahan. Terakhir jaga bayik-bayik sudah hampir lebih dari 6 bulan lalu ya kayaknya.

Dulu sesuka itu sama bayik-bayik, walau lumayan pressure saat jaga. 

Ada perasaan takut gak sanggup jagainnya karena gak mudah. 

Anak sendiri sudah rumit, bayi pula. 

Alhamdulillah sekarang setelah lama ternyata rasanya masih sama, senang sekali.

Bismillah selalu dalam penjagaan dan bimbingan Allah ya, supaya gak do harm.

Amiinnn.


Dan, 

Puasa Ramadhan tahun ini bismillah jadi Ramadhan terakhir selama PPDS ya. 

Tahun berikutnya (amin super kenceng! insyallah) sudah jadi Spesialis Anak.

Ramadhan tahun awal jadi PPDS masih ingat sekali harus datang sebelum sahur untuk bantu-bantu distribusi makanan sahur untuk PPDS yang sedang berjaga hari itu. 

Sahur hampir imshak karena baru bisa pulang setelah tugas selesai (hehe gak ding masih bisa banyak makan dan minum) 

Rasanya waktu itu bagaimana ? ya happy aja, enjoy dan dijalani...

Saat itu juga berpikir toh nanti kita juga akan di posisi yang sama, saat sedang Ramadhan saat jaga dan pastinya happy banget kalau ada yang bantu untuk sekedar distribusi makan :)

Ramadhan tahun kedua jadi PPDS agak lupa waktu itu stase apa, tapi ya rasanya masih sering sekali jaga IGD. Bisa sahur proper alhamdulilah, tapi seringkali yang penting bisa minum cukup. 

Ramadhan tahun ini alhamdulilah sudah jadi senior ...

Walaupun masih jaga tapi happy sekali one step closer

Berproses sedikit-sedikit ...

Tidak terasa, ternyata sudah berjalan 3 tahun ya


Selain itu, 

Masih bersyukur bisa menjalani puasa dengan kesehatan dan keluarga yang lengkap 

Terima kasih atas nikmat ini ya Allah

Tidak lupa, El juga sudah mulai ikut puasa 

Alhamdulilah di hari ketiga puasa dia sudah bisa full, karena teman-temannya di sekolah puasa dia gak mau kalah juga. 

Hari pertama karena di rumah nenek, gak ikut sahur katanya jadi ya puasanya bolong 

Hari kedua 2.5 jam mendekati maghrib udah merengek pusing dan demam hehehe

Alhamdulilah hari ketiga, tanpa diminta dan ditanya dia mau lanjut sampai magrib

Walau masih gak mudah bangunin dan minta ikut solat tarawih tapi pelan-pelan berproses ya El 

Insyallah dimudahkan belajar puasanya


Untuk semua yang sedang berproses juga diluar sana 

Terus berjalan, 

Terus berproses walau perlahan, 

Proses dan langkah setiap orang memang berbeda, biar saja 

Yakin usaha sampai 


Selamat berpuasa 

Semoga Ramadhan tahun ini membawa berkah bagi semua 

Amiiinn !




Minggu, 07 Januari 2024

Tahun Harapan 2024

Hehehe

Biasanya harapan dibuat di detik-detik pertama pergantian tahun 

Maaf ya, tahun ini agak berbeda

Malam itu sudah ada niat untuk sambil menulis 

Bahkan halaman ini sudah dibuka 

Tetapi nyatanya hingga siang di hari berikutnya terlalu lelah bahkan untuk membuka mata


Banyak hal terjadi di tahun lalu 2023

Alhamdulilah banyak hal baik yang datang 

Juga beberapa pergi 

Keluarga yang lengkap, orangtua yang masih sehat, serta anak yang bertumbuh dan berkembang 

Adalah beberapa hal baik yang sangat saya syukuri, dan saya harap akan terjadi juga di tahun ini serta tahun-tahun yang akan datang 

Kekecewaan, kesedihan juga tentu silih datang 

Tetapi:

Sometimes not giving up is the most heroic thing we can do

Iya kan ?

Kutipan ini saya ambil dari film terakhir yang saya tonton di hari-hari pergantian tahun kemarin, Aquaman


Seperti kalimat dan prinsip saya sebelumnya yang tidak berubah 

Bahwa semua hanya sementara dan akan berlalu

Yang tinggal, in the end of the day adalah kamu dan dirimu sendiri 

Maka menjadi penting untuk berdamai dan berteman dengan diri sendiri 

Menerima hal yang tidak bisa kita miliki 

Mengikhlaskan beberapa hal yang tidak bisa kita raih 

Juga berdamai dengan orang-orang yang tidak bisa terus tinggal sesuai harapan dan berubah sesuai yang kita inginkan 


Hal lain yang saya syukuri di tahun kemarin adalah bisa mengubah satu kesedihan menjadi satu hal baik 

Berangkat ke PIT Padang dengan kasus yang sungguh membekas, lalu akhirnya bisa menjadi pelajaran untuk kita bersama 

Insyallah surga untuk Kowresh, anak baik yang kasusnya saya bawakan ya nak 

Semoga dokter dan dokter lain diluar sana menerima hikmah yang cukup untuk bisa menolong anak-anak lain

Amiin. 


Tahun ini, 2024 adalah tahun harapan 

Santi, inget santi kan ?

Teman yang dulu selalu ada selama kuliah akhirnya bisa mengikuti jejak sekolah di PPDS FKUI

Alhamdulilah, ikut bahagia dan mendoakan yang terbaik untuk Santi 

Menjadi bukti, bahwa saat memutuskan untuk masuk PPDS bukan hanya perjuangan satu orang, tetapi juga perjuangan banyak orang dibelakangnya yang ikut berkorban

Sekali lagi menjadi bukti bahwa ada satu titik, ketika kita ikhlas mungkin itu adalah waktu yang tepat yang Allah mau untuk kita mendapatkan hal baik berikutnya 

Alhamdulilah semoga dilancarkan ya jalannya Santi, sayang ...


Tahun ini, 2024 menjadi tahun harapan 

Karena saat ini saya tengah menjalani fase senior di PPDS IKA

Fase senior kedua setelah selesai 9 pekan di ERIA, dengan 3 pekan di full menjadi kapten di IGD

Satu tanggung jawab yang menurut saya tidak kecil sama sekali

Banyak pelajaran yang saya dapatkan, insyallah menjadi bekal baik kedepan 

Alhamdulilah

Terimakasih kepada Prof dan Dokter, juga rekan tenaga kesehatan lain yang juga berjibaku dan bersinggungan selama stase ERIA

Semoga semua kebaikan diganti Allah SWT dengan kebaikan yang lebih


Jujur, kemarin, rasanya tidak mudah sama sekali untuk saya namun ternyata hidup ini penuh kejutan

Jadi jangan sedih setelah sebelumnya tidak mudah, tidak perlu berpikir dunia akan selesai 

Akan ada ketidak mudahan yang lain 

Iya kan ? hehehe


Saat ini, di fase kedua ...

Rasanya seperti sebentar lagi akan masuk dalam lautan luas dan sulit bernapas

Berusaha menggapai permukaan berkali-kali tetapi belum mampu

Hilang arah, merasa kurang dan belum bisa keep up 

Saya harap....

Semoga menjadi lebih baik hari-hari selanjutnya 

Setidaknya satu harapan saya, bahwa tidak melakukan harm kepada siapapun 

Harapan utamanya tentu diri yang kecil ini bisa membawa kebaikan untuk orang lain, sesedikit apapun itu

Insyallah

Begitu juga dilancarkan untuk perjalanan senior-senior berikutnya yang rasanya masih cukup panjang ya

Jika lancar proses ini akan dijalani selama 1 tahuh alias 12 bulan lebih

*inhale exhale*

Yuk kita jalani lagi hari demi hari 

Mari berusaha untuk melakukan hal baik hari demi hari 

Bismillah 


Tahun ini, 2024 menjadi tahun harapan 

Untuk semua hal baik yang sudah saya tuliskan pada notes pribadi saya 

Ternyata masih banyak ya yang ingin dicapai 

Dasar perempuan banyak mimpi !

Tapi semoga semua diijabah Allah entah dari doa siapapun diluar sana yang ikut mendoakan kebaikan 

Amiiin 


Bismillah 2024

Terima kasih banyak 2023, untuk bahagianya, untuk pengalamannya juga untuk air mata yang menetes semoga menjadi pelajaran ya dan yakin usaha sampai ...

Senin, 27 November 2023

Semuanya Sementara

"Ingat, semuanya hanya sementara"

Satu kalimat yang selalu ku putar ulang dan ku ingat ulang setiap kali lelah 

Satu kalimat yang terkadang bisa memberikan energi lebih untuk bangun dan melangkah 

Setiap kali, di pagi hari saat untuk bangun saja berat rasanya

Ingat, semuanya hanya sementara 

Seketika badan tersentak, ada kekuatan untuk memulai hari dan tidak terasa berjalan lagi ke rumah dengan kelelahan di sore atau malam harinya 


Semua ini sementara, 

Tidak perlu dibuat risau 

Tidak perlu berlarut-larut bersedih 

Tidak perlu lama-lama dibawa hati dan mengutuki diri 

Toh semua akan berakhir 


Hari ini tidak lah selamanya 

Ada besok yang mungkin lebih baik 

Atau bahkan lebih menantang 

Maka untuk itu, kamu harus tetap bertahan bukan ?


Setelah mengeluarkan tenaga dan detik-detik penuh tekanan 

Jika masih saja ada yang belum cukup, bukankah boleh saja ?

Kita bukan superman yang bisa melakukan semuanya dengan sempurna

Melewati malam jaga PICU kemudian bisa bernafas di pagi hari bukankah sudah patut disyukuri?

Tidak perlu lagi menyalahi dan merenungi diri 

Semua sementara ...


Kesedihan,

Kelelahan, 

Perasaan negatif, 

Rasa rendah diri, 

Semua akan selalu ada

Namun tidak akan bertahan selamanya 

Karena semua sementara 


Tutup mata, 

Terima semuanya, 

Jalani dengan lebih ringan 

Tidak perlu berharap pada manusia 

Bukankah itu memang selemah-lemahnya pengharapan ?


Semua niat baik akan ada balasan 

Jika tidak saat ini entah kapan 

Percayalah 

Pada akhirnya semua akan terbayar


Selamat malam jiwa yang lelah 
Beristirahat lah malam ini, masih ada esok untuk dijalani 
Semua sementara 



Sabtu, 19 Agustus 2023

Old old Friends

Semakin dewasa, lingkup pertemanan semakin mengerucut

Tidak banyak dan mungkin juga cara pertemanan nya hanya memang berbeda

Akan bisa dihitung, siapa-siapa yang stand by you by heart in the end of the day 

Akan bisa dilihat, ternyata teman kita gak seteman itu ya pada satu keadaan 

Tetapi teman lama yang masih stay, you can count them for lyfe 


Saat ambil pendidikan S1 dulu, berhubung anak perantauan, ya banyak sekali lah ikut kegiatan ini itu 

Suka berorganisasi, suka melihat cara orang lain berpikir

Awalnya sekedar untuk kill the time atau emang basic nya suka dan mau di beberapa post

Walau ada juga yang cuma sekedar gak enak atau bahkan terpaksa ikut karena ajakan oranglain

Tapi ada satu fakta bahwa kemungkinan besar ya ketemunya orang-orang itu lagi, dia-dia lagi 

Karena orang dengan minat dan passion yang sama, mungkin akan berkegiatan sama dan ikut event yang sama 


Jadi cukup sering berhubungan dengan beberapa teman yang memang itu-itu saja sejak dulu (dan alhamdulilah) sampai saat ini 

Dari segala prosesnya, jalan yang kita ambil tidak semua sama

Rata-rata beberapa teman menekuni dunia estetik

Ada juga yang memang sudah nyaman dan gak ada keinginan untuk sekolah jalur klinis (spesialis)

Ada yang sudah lulus dan jadi konsulen, tapi ada juga yang masih berproses sekolah 

Dari perbedaan jalan, ada satu kesamaan bahwa sejauh apapun dan selama apapun terpisah 

Saat ngobrol dan ketemu, ya 5 jam terasa singkat ...

Teman lama, yang itu-itu saja, memang they're your truly people


Kemarin (gak sekemarin itu), baru aja ketemuan dengan beberapa teman dan ya super fun 

Bisa nyambung ngobrol dari A-Z dari politik, budaya, agama, pendidikan bahkan sesekali ada curhatan super fun 

Walau background berbeda tetapi ternyata nilai yang dianut bertahun-tahun lalu itu masih sama 

Cara berfikir dan kejernihan pikiran mereka, masih sama 

Hanya saat ini jauh berkelas tentu saja 

Banyak proses di hidup yang sudah dijalani ternyata sebesar itu ya impactnya 

Ada rasa syukur terucap bisa mengenal mereka semua ini dengan berbagai keragaman


Ah, I miss my old friends already ...


The point dari cerita ini adalah bahwa teman yang sampai saat ini masih ada

Teman yang dari dulu hingga sekarang masih menghargai your value 

Teman yang selalu mencoba melihat kamu dengan cara yang baik, meski kamu merasa it's not really you dan mereka stay 

Hargai ...



Sabtu, 12 Agustus 2023

PPDS: Madya Akhir

Masih belum percaya, dulu yang aku doakan untuk disegerakan alhamdulilah sekarang sudah ada di tahap ini

Madya Akhir, adalah satu tahap dari banyak tahap di PPDS sebelum akhirnya naik menjadi Senior dan akan mendekati lulus

Fase yang paling nyaman sejauh ini (menurutku), walaupun sebelumnya aku pernah bilang bahwa tidak bisa dicompare karena memiliki problematika nya sendiri. Ya pendapat itu masih sama, tetapi saat ini lebih bisa menikmati. 

Nyaman karena rasanya beberapa stase yang berat sudah terlewati

Nyaman karena merasa sudah lebih mengerti bagaimana manajemen waktu 

Dan sudah lebih mengetahui apa-apa yang perlu "dispidolin" baik saat jaga, maupun saat merondekan pasien 


Menilik perjalanan selama PPDS kebelakang, ternyata sudah banyak ya yang dilewati 

Lagi-lagi ku ucapkan Alhamdulilah 

Masih terbayang rasanya dulu awal covid sekolah online

Kemudian, hari pertama kali tiba-tiba diminta berjaga 

Operan pasien dengan yang lebih senior yang bahkan saat itu belum mampu memahami dengan baik apa yang sebenarnya dihadapi, tetapi diminta untuk mengoperkan dengan paripurna

Ada hari-hari yang gak mudah, walau banyak juga hari-hari (lebih banyak hari) yang menyenangkan

Ada hari dimana harus bangun super pagi (walau sekarang juga masih) dan untuk memulai hari yang baru rasanya tidak ada keinginan, walau akhirnya tetap datang, lagi dan lagi, setiap hari ...

Ada hari dimana menjalani detik demi detik penuh dengan menghitung mundur waktu, ingin rasanya waktu berjalan cepat. Ya walau ada juga hari-hari yang rasanya gak mau terasa cepat berlalu (apatuh :p)

Ketika menjadi tim jaga yang hanya sebagai pelengkap sampai saat ini harus bertanggung jawab atas apapun yang dilakukan oleh tim jaga di hari itu 

Malam-malam panjang yang bahkan pagi terasa lama

Malam penuh tetesan air mata karena seharian menjalani waktu-waktu yang emosional atau malam yang bahkan untuk tidur rasanya kok ya berat karena terlalu excited menghadapi sebuah kasus 

Tetapi lagi dan lagi ku ucapkan alhamdulilah punya kesempatan untuk menjalani semua itu ...


Selalu ada dua sisi 

Ada bahagia dan ada sedih 

Ada harapan dan ada perjuangan

It was life ...


Dibandingkan nanti, tahap ini akan menjadi hanya sebuah tahap dan bukan apa-apa lagi 

Tetapi dibandingkan kemarin, tahap ini adalah satu tahap yang sangat disyukuri 

Ternyata, bisa ya sampai tahap ini

Ternyata, bisa ya melewati semua yang kemarin 

Ternyata, masih ada (read: banyak) kok hari-hari lain yang sangat pantas untuk diperjuangkan 

Tidak terpaku dan menangisi satu hari yang mungkin saja saat itu (memang sedang) kurang beruntung 

Aku semakin sadar dan tersadar bahwa 

Tidak ada yang bertahan lama

Semua hanya sementara

Hanya masalah waktu ...


Bismillah, yuk sedikit lagi 

Grup yang isinya (hanya) diriku sendiri dengan judul Aci Semangat Yuk ! akan jadi kenangan manis suatu saat nanti

Beberapa tahap lagi menuju garis finish (bismillah bgt)

Insyallah semua akan ada masanya 

Semua ini hanya sementara

Hanya masalah waktu ...


NB:

Saat menulis ini sambil di kamar jaga IGD lantai 1, IMET ke-sekian. 

Bismillah malam ini dan seterusnya aman sentosa

DPJP jaga dengan dr. Angga Wirahmadi, Sp.A favorit banyak PPDS 

Sabtu, 01 April 2023

Ambisi, itu apa ?

Belakangan ... 

Sempat ada di fase ingin hilang saja, ingin pergi, terlalu lelah bahkan untuk mengurus diri sendiri 

Sempat ada di fase memiliki pemikiran sepertinya rehat beberapa saat mungkin adalah jalan keluar 

Energi untuk melangkah saja rasanya kurang, apalagi harus bertemu banyak orang setiap hari, dan tampak baik-baik saja

Tapi, saat tiba-tiba tersadar bahwa aku kini adalah kondisi yang dulu ku semoga-kan 

Pikiran dan keinginan itu menjauh ... sedikit ....

Kemudian, muncul pertanyaan

Apa semua perasaan dan pikiran ini muncul karena ambisiku terlalu kecil ? 

Atau mungkin dibanding yang lain, bahkan tidak ada nilainya?

Aku adalah salah satu orang yang percaya bahwa orang yang memiliki energi begitu besar untuk melakukan banyak hal .... adalah orang yang memiliki ambisi besar ...

Dulu, 

Aku sempat percaya, aku salah satu orang yang memiliki ambisi besar itu 

Tapi nyatanya, mungkin bukan ...

Untukku, 

Berada di keadaan dan di titik ini, sudah menjadi satu hal besar dengan segala ketidakmudahan dan kekurangan yang ada, namun alhamdulilah hari-hari ini sudah menjadi bagian dari perjalanan ku sekarang

Kerena itu ...

Rasanya bahkan, untuk memiliki ambisi lebih besar lagi .... gak mudah 

Keinginanku setiap harinya sebatas how to survive the day, day by day ....

Mungkin berlebihan ... 

Tapi memiliki kepercayaan bahwa kita ternyata tidak cukup layak

Bahwa ternyata mungkin yang orang bilang benar, bahwa kita bukan orang yang cukup baik 

Gak menyenangkan ....

Selain untuk survive, ternyata membuktikan bahwa kita layak dan cukup baik juga menjadi beban tersendiri, dan sekali lagi ... itu kurang menyenangkan 

Maka, 

Aku memutuskan untuk tidak melakukannya ...

Tidak ingin membuktikan apapun 

Tidak juga ingin memperlihatkan aku cukup baik kepada siapapun 

Karena rasanya, untuk apa ?

"Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu." ( Ali Bin Abi Thalib)

Meski, masih ada juga pertanyaan yang muncul apakah pilihan ini cukup tepat ?

Entah lah ...

Apakah sebaiknya memang kembali menjadi ambisius saja sekalian ? seambisius itu setiap hari ...

Toh sama saja, sama-sama melelahkan bukan?

....

Sekali lagi, entah lah ..

Satu hal yang pasti, entah itu pilhan untuk menjadi ambisius (yang kecil kemungkinan aku pilih saat ini) atau tidak

Terus berbuat yang benar, terus berbuat dan memilih yang baik adalah prinsip yang hingga kini kupegang

All of the good will always back to you 

Meski tidak saat ini, meski tidak dalam bentuk yang mungkin dibayangkan 

Tapi pasti ... suatu saat ...

Entah kapan ...

Di titik ini, aku akhirnya memutuskan untuk terus maju 

Masih lekat di ingatan kalimat dari salah satu konsulenku 

"..apapun yang akan terjadi dan dialami nanti, ingat perasaan hari ini ya ... hari saat pengumuman penerimaan PPDS"

Terima kasih dok, atas satu kalimat yang terus menjadi pendorong untukku berjalan dan berdiri lagi setiap harinya 

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dokter.. amiin ...

Air mata yang bahkan sudah tidak bisa keluar, karena kering ? 

Kelelahan yang sampai di fase sudah tidak bisa mengeluh 

Waktu, tenaga, pikiran, perasaan, semua nyaa ....

Akan terbayar 

Insyallah ... semua ada waktunya ...

Sabtu, 28 Januari 2023

Bersyukur

Katanya, semua nikmat yang akan kita rasakan kemudian berasal dari bersyukur 

Katanya, bersyukur itu perlu ilmu .. gak cuma sekedar kata-kata yang mudah diucap 

Katanya, bersyukur itu bisa membuat kita lebih mudah menerima apapun itu, ya senang juga sedih 

Ya, bersyukur adalah kata yang saat ini sedang berusaha saya pahami 


Ternyata, 

Memang ga mudah ya 

Memang butuh ilmu 

Dan butuh waktu ...


Ternyata, 

Saya masih sedangkal itu untuk bisa mengucap dan memaknai 

Bahkan satu kata saja hingga saat ini belum sanggup 


Bersyukur akan mudah jika yang kita temui adalah kemudahan di tiap harinya 

Bersyukur akan mudah jika yang kita rasakan adalah kebahagiaan 


Tapi, 

Bersyukur saat sedang merasa dibawah 

Saat sedang sedih dan kurang bahagia 

Saat bahkan belum sanggup menerima kebelum berhasilan diri sendiri 

Sama sekali gak mudah 


Namun, kata Allah SWT

"Bersyukur maka akan Ku tambah ..."

Bukankah sudah jelas dan tidak perlu ada pembuktian apa pun kalau Allah saja sudah menuliskannya dalam Al Quran ?

Mengapa masih batu dan gundah ?


Tenang saja, 

Allah pasti melihat, apa yang sudah dilewati detik demi detik 

Allah pasti tau, apa yang sudah diusahakan detik demi detik 

Penilaian manusia mungkin bisa salah 

Tapi penilaian Allah bukannkah lebih penting?

Tentu ada alasan atas apapun yang terjadi 

Pasti ada alasan 

Entah apa


Walau belum akan tau saat ini, suatu hari akan sadar, bukan ?

Mungkin satu hal yang ditangisi hari ini akan jadi hal sangat disyukuri kemudian

Bisa saja kan?


Tenang saja,

Bukan gagal, tapi memang belum berhasil 

Ada banyak hari-hari didepan

Bukan bodoh, tapi diminta untuk belajar lagi agar lebih mengerti 


Jadi ...

Yuk semangat lagi 

Bersyukur dulu maka akan lebih mudah  


Tidak perlu ada yang disesali, 

Posisi yang saat ini disesali mungkin adalah masih mimpi untuk oranglain 


Yuk bersyukur, 

Alhamdulilahirabbilalamin ... 

Mudahkan, lapangkan dan jangan dipersulit ya Allah 

Minggu, 01 Januari 2023

Dear 2022,

Dear 2022, 

Terima kasih sudah banyak memberi kenangan ya 

Ada baik dan buruk

Ada senang juga sedih 

Ada murung, ada semangat 

Ada tawa dan tentu ada air mata


Dear 2022, 

Terima kasih untuk semua pelajarannya ya 

Bahwa banyak hal, hingga terjadi bahkan masih misteri untuk kita

Ada hal-hal diluar dugaan dan perhitungan kita, bisa terjadi 

Banyak hal memang terjadi begitu saja, diluar kuasa kita

Ya namanya juga manusia kan 

Wajar saja 

Bahwa terkadang semua usaha yang menurut kita sudah maksimal, belum tentu sama di mata Allah 

Maka saat Allah bilang "coba usaha lagi" 

Lalu kita, tinggal menjalaninya (lagi)

Beberapa hal yang kita suka dan anggap bisa, ternyata gak semudah itu 

Atau mungkin kita yang belum pandai mengukur diri ?


Dear 2022, 

Terima kasih untuk siapapun yang pernah datang dan pergi 

Ada teman baru, namun ada juga teman yang perlahan hilang 

Ada circle baru yang nyaman, tapi juga beberapa kali merindukan sahabat lama 

Ya begitu lah manusia 

Datang silih berganti 


Dear 2022, 

Banyak hal terjadi tetapi banyak juga harapan yang belum jadi nyata 

Tidak apa, karena tidak semua hal harus terjadi saat ini 

Tidak semua hal baik, harus datang sekarang, kan ?


Satu hal bahwa, 

Tidak ada satu daun pun yang gugur diluar Kuasa Allah Swt 

Semua yang datang dan pergi tentu atas seizin Allah Swt

Semua yang sudah dan belum tercapai juga atas pemberian Allah Swt 

Untuk apa kita risau?


Alhamdulilahirabbilalamin atas semua yang sudah, sedang dan akan terjadi  ...

Dear 2023,

Bismillah ya semoga semua usaha sampai 
Semoga semua harapan satu persatu semakin dekat
Semoga kemudahan selalu hadir dalam setiap langkah 

Amiin ...

Sabtu, 17 Desember 2022

Fair enough ?

Halo, sudah lama ya belum menulis. 

Saat menulis ini, saya sedang berada di posisi yang kurang menyenangkan dan mempertanyakan apa itu makna adil?

Adil dalam KBBI berarti:

  1. a  sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak
  2. a  berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran
  3. a  sepatutnya; tidak sewenang-wenang:

Sedangkan di kehidupan nyata, gemilang cahaya, menuju bintang (apasi) gak mudah ya menempatkan adil dalam arti sebenar-benarnya. 

Pada nyatanya, ada loh yang kayaknya kok kurang effort, kayaknya kok banyak mangkirnya, kayaknya kok ya gak bener-bener amat tapi lurus aja loh, selancar itu punya jalan tol...

Ada juga yang rasanya sudah korban ini itu, menangis dan berdarah-darah ada aja gitu kurang beruntungnya. 

Itu namanya sawang sinawang kalau kata orangtua...

Semua sudah ada takarannya masing-masing, jangan bersedih, begitu katanya ...


Menjalani kehidupan PPDS kita bukan hanya punya tanggung jawab di bidang pelayanan tetapi juga pendidikan. Memastikan semua pelayanan terkait pasien pada porsi PPDS berjalan dengan baik, terapi diberikan tepat waktu dan sebagainya ...

Begitu juga dalam hal pendidikan, ada porsi ilmiah rutin, tugas stase, belum lagi ujian yang datang silih berganti...

Ada yang sudah sebaik-baiknya melakukan pelayanan eh ternyata dalam hal pendidikan kurang beruntung 

Pun sebaliknya ..


Semua sudah ada porsinya masing-masing 

Sawang sinawang 

Yang kita lihat belum tentu itu yang sebenarnya terjadi 

Yang kita anggap selalu mudah belum tentu menjalani nya betul-betul dengan kemudahan


Tapi satu yang saya yakini, bahwa semua yang dimulai dengan niat baik dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya, kebaikan itu akan kembali...

Mungkin bukan saat ini, tapi nanti ...

Mungkin bukan dalam bentuk kegemilangan hakiki, bisa jadi dalam hal kesehatan atau mungkin ketenangan hati menjalani hari, itu juga patut disyukuri kan?


Semua yang terjadi, apapun itu, sudah ada perhitungannya, baik dan buruknya 

Mungkin bukan adil dalam versi KBBI atau juga bukan adil menurut definisi pribadi 

Tetapa ada yang Maha Adil dan Maha Melihat, bukankah itu cukup?


Sebuah kotemplasi,

Dari siswa di tahap Madya Tengah yang sedang ada di roller coaster dunia per-PPDS-an

Bismillah, yakin usaha sampai ...



Senin, 16 Mei 2022

PPDS: Tahap Madya

Sebelumnya mau mengucap alhamdulilahirabbilalamin telah bisa melewati tahap junior selama 4 stase dan saat ini sudah masuk ke tahap Madya. 

Waktu berlalu, hari berganti, cerita silih datang ...
Begitu juga dalam dunia PPDS. 

Mungkin tahapan per-PPDS-an akan berbeda antar Departemen maupun antar Center pendidikan
Nah untuk Pediatri UI, setelah lolos masuk ke tahap pengayaan, junior, madya kemudian senior dan akhirnya lepas modul.

Berbeda tanggung jawab dengan Junior, saat menjadi PPDS Madya lebih banyak belajar untuk membuat perencanaan pada pasien, bisa merondekan pasien dan lebih banyak waktu untuk berdiskusi dengan dokter penanggung jawab pasien (DPJP). 

Pada tahap madya kewajiban lainnya adalah ikut dalam pelayanan poli rawat jalan juga berjaga sebagai jawah (jaga bawah) di IGD diluar jam pelayanan poli. Memang pada divisi/stase tertentu terasa cukup berat, karena pasca jaga IGD, paginya berlanjut dengan follow up pasien yang tidak sedikit, ronde, belum lagi jika ada jadwal poli pada hari tersebut. Pasca pelayanan poli, masih harus kembali untuk memastikan hasil ronde berjalan baik, dan menjawab konsultasi dari divisi lain maupun dari Departemen yang lain. 

Memang dibutuhkan stamina yang baik dan management waktu yang dituntut untuk baik, agar dapat menyelesaikan satu hari full dan pulang ke rumah (insyallah) tidak prolong :)

Gak ada tips and trick, gak ada juga ritual khusus, cita-cita pendeknya cuma 1 yaitu dapat menjalani hari demi hari dengan baik, day by day, day by day...

Ada yang bilang untuk menjadi expert di suatu bidang kita harus berlatih dahulu selama 3000 jam 
Setelah 3000 jam menjalani hari yang sama, melakukan hal yang sama, menemui kesulitan, melewati kesalahan demi kesalahan barulah akan expert.

Gak ada proses yang singkat...

Saya sadar bahwa pada tiap tahap pendidikan akan memiliki tantangan dan problematikanya sendiri, jadi gak bisa di compare lebih nyaman/enak tahap apa. Namun, jika disuruh memilih saya memilih untuk tetap maju ke tahap-tahap selanjutnya, walaupun tau harus melewati hari-hari yang mungkin berdarah-darah :)

Untuk siapapun di luar sana yang ada di tahap yang sama, yuk semangat yuk 
Insyallah yakin usaha sampai ...






Senin, 18 Oktober 2021

PPDS: Tahap Junior

Banyak yang bilang pendidikan spesialis tahap awal (Junior) itu masa yang paling berat, masa transisi dari yang tadinya belum terjun ke pasien, belum ke lapangan, auto nyebur. 

Ya ada bener, ada gaknya. Tergantung gimana kita menjalani dań tergantung bagaimana kita menyikapi...

Salah udah pasti terjadi namanya juga baru nyemplung, tapi gimana menyikapi salah itu buat jadi pembelajaran dan kedepan ga terulang, itu yang penting 

Bodoh, wajar aja karena namanya juga lagi belajar. Di awal wajar banget masih bingung atau banyak belum taunya. Tapi gimana bodohnya ga berkepanjangan dan terus berusaha lebih baik itu yang penting

Kadang kalau lagi capek atau pas kurang tidur atau badmood nah ada banget tuh masa-masa ngerasa males mau berangkat pagi buta ke RS atau pengen banget tidur-tiduran di rumah lebih lama barang 10 meniiitttt aja. 

Wajar, sesekali gapapa.

take your time as much as you can, as much as you need

Setelah melewati dua stase Junior banyak sekali pembelajaran bukan cuma sekedar belajar lihatin pasien, hitung balans diuresis, atau tau cara-cara koding obat. 

Bukan ...

Lebih ke belajar menata diri dan menata hati lagi bahwa sebenarnya sekolah menjadi PPDS itu bukan sekedar butuh ilmu aja, tapi juga niat yang lurus, dan juga perlu mindset yang (harusnya) benar.

Agar supaya apa ...

Agar bisa menjalani hari-hari dengan lebih ringan 

Agar bisa menjalani hari-hari dengan lebih berbahagia 

Agar bisa dapat banyak ilmu dari banyak hal yang kita hadapi sehari-hari 

Ya dari lingkungan pasien, dari lingkungan di RS juga teman-teman sendiri, belum di rumah ya kan ...

Rendahkan ego 
Rendahkan suara

Untuk kamu diluar sana yang juga masih ada di tahap PPDS Junior, semangat terus ya!

Apapun yang terjadi di satu hari itu, itu cuma satu dari sekian banyak hal besar yang akan terjadi kemudian ...

Hal yang saat itu kamu anggap besar (read: besar-besarkan) akan jadi hal yang kecil setelah kamu bisa lewatin 

Inget terus bahwa kamu yang sekarang secara fisik sedang bersekolah tapi nyatanya bukan cuma kamu yang sedang berjuang sendiri, ada anak, ada suami atau istri juga ada orangtua dan keluarga besar yang juga ikut berkorban walaupun dalam bentuk yang lain di belakang kamu 

Jadi, bismillah... one step closer :)


*Tulisan ini dibuat dari orang yang sering salah, dari yang sering berbuat bodoh. Maka baru bisa berucap, bukan karena sudah baik atau benar...
Tulisan ini dibuat dari orang yang sudah pernah merasa punya hari yang kurang menyenangkan tapi akhirnya sadar bahwa itu bukan apa-apa
Yuk bisa yuk!

Sabtu, 22 Mei 2021

Pernikahan akan Diuji

Hai !

Pernah saya menulis tentang apa itu pernikahan dan kapan laki-laki juga perempuan diuji. Gak kerasa sekarang pernikahan saya sudah berjalan hampir hmmmmm 7 tahun (sekitar itu, jujur lupa :p). Sekarang saya mau share bagaimana menjalani pernikahan versi saya yang juga masih sambil sekolahlah, kerjalah dan tanpa ART sama sekali.

Menurut saya gak ada yang salah dengan nikah muda atau nikah di usia muda selama sudah siap. Walaupun well ga akan ada (mungkin) yang namanya siap 100% karena akan ada aja kurangnya atau gak siapnya.

Cerita dikit waktu awal nikah saya belum ada di fase "siap" itu baik secara mental maupun secara finansial. Menikah karena dorongan dan permintaan orangtua, kasarnya. Walau di waktu itu sudah ada di umur yg ga muda juga 23-an kalau gak salah wqwq, sudah selesai sekolah dan baru akan internship di luar pulau. Alasan keamanan dan supaya ada yg jagain kayaknya waktu itu yg bikin orangtua segitunya minta nikah.

Oke yaudah, saya menikah (ini orangtua mengerahkan segala daya dan upaya bujukin saya yang waktu itu masih belom mau nikah wqwq)

Tahun-tahun pertama menikah buat saya sama sekali ga mudah. Selain masih strugling sama diri sendiri juga harus strugling penyesuaian hidup berdua dengan "org lain". Percaya deh walau kita rasanya sudah kenal luar dalem sama pasangan pas nikah tetep aja kayak "loh kok begini loh kok begitu" semua yang jelek keluar semua, gitu satu sama lain. Mungkin suami saya juga banyak kagetnya ternyata saya begini dan begitu. Kalau di awal pacaran semuanya keliatan indah percaya deh pas nikah semua yang indah itu mungkin sisa-sisa ampasnya aja walau ada juga pasangan yang tetep bisa sweet, salut :)

Dua tahun pertama bener-bener ga stabil secara mental dan emosional buat saya. Hampir setiap hari berantem kali, hahahaha. Semua hal diberantemin. Ya ada juga masa-masa damai tapi banyak banget masa ga enaknya. Saya paham kenapa banyak pasangan muda yang akhirnya bercerai di tahun-tahun awal, iya sebegitunya. Masalah remeh temeh pun bisa jadi bahan berantem jadi salah satu harus banget ada yang penyeimbang. Alhamdulilah suami saya cukup sabar (gatau sabar gatau bodo amat, kayaknya lebih ke cuek si wqwq jadi kayak "bodo amat lo mo ngomong apa").

Masuk tahun ke tiga sampai ke lima sudah ada anak dan sudah muncul kebahagiaan baru, mainan baru, dan plus calon sumber problem baru. Di masa ini bukan cuma tentang pasangan dan keluarga sekarang bahan berantemnya ada juga tentang anak. Anak sakit, gamau makan dan anak ini itu bisa jadi bahan berantem. Tapi lucunya si anak ini juga yang jadi "lem" nya. Kalau lagi emosi sekali, karena capek lah, kurang tidur lah, dan macem-macem lihat anak bobok dengan nyamannya aja udah langsung adem di hati. Kadang pas bete sama bapake, eh lihat anaknya deket sama bapake jadi ilang betenya, gak jadi deh mau ribut, hehehe.
Makasi ya el sudah jadi pereda emosi dan penghapus laranya umi, i love you.

Di fase-fase ini berantem masih ada. Walau levelnya udah beda, karena udah mulai stabil secara mental, emosional dan finansial. Walaupun jujur masih belom ngerasa oke dan nyaman 100% karena kayak "wah sekarang jadi keluarga utuh beneran sudah ada ayah ibu anak, jadi harus ini itu ini itu" ada list keharusan-keharusan baru versi sendiri (yang kadang gak sejalan sama pasangan). Jadi wajar juga beberapa pasangan berpisah pada fase ini karena emang level nya sudah makin up, kalau yang diawal2 dulu (berantem 1-2 tahun belom beres atau ada salah satu pihak yang bikin salah fatal) akan bikin di fase kedua pernikahan ini lebih gak nyaman.
Nah pesen banget di 5 tahun pertama, banyakin sabar, banyakin ngobrol maunya apa, rencana masing-masing apa, karena akan banyak bentrokan ego. Suami mau A, istri mau B. Belum lagi kalau ada kendala sama anak lah, keluarga lah. So pasti, bubar jalan. Lagi-lagi pasangan giamana caranya harus bisa-bisanya jadi penyeimbang. Silih ganti aja saat satunya high satunya down, gantian.

Nah sekarang saya sudah ada di fase 7 tahun. dimana anak sudah mulai besar, bahkan sudah usia sekolah. Selain itu, alhamdulilah sudah ada pencapaian2 baik dari sisi suami atau istri. Buat laki-laki (di usia pernikahan segini) mungkin sudah banyak yang sampe fase stabil secara finansial dan bisa berdiri di kedua kakinya sendiri jadi waktu untuk kerjaan porsinya mungkin jauh lebih banyak. Buat saya lebih banyak nyaman di fase ini, bahkan kadang lebih ke flat karena sudah mulai gak ada lagi ribut besar.
Ya bisa dihitung jari banget lah kapan ributnya.

Selama gak macem-macem (bikin kesalahan fatal banget), selama gak neko-neko (gak nakal ngapa-ngapain) insyallah bisa melewati fase ini dengan baik. Cuma karena masing-masing sudah ada forming baru dan ada deal sama rencana sendiri2 buat pribadinya jadi komunikasi jadi sangat amat makin penting banget, dimana biasanya justru sudah sangat kurang. Entah karena chemistry harus komunikasinya udah ga ada (ngerasa ah di rumah juga ketemu, ah dia pasti ngerti) atau karena masing-masing sudah sibuk dengan urusan sendiri karena urusan anak udah ga banyak jadi bahan diskusi, pembahasan anak lebih ke penghibur dari celoteh2nya dia. 

Padahal once again, komunikasi adalah kunci dan faktor terpenting please :) 

Ya ...
Dalam 7 tahun pernikahan ini satu hal yang saya pahami bahwa pantas aja pernikahan dibilang beribadah seumur hidup karena memang banyak banget ujian dan masalahnya silih berganti. Akan banyak banget juga hal yang akan dilewati berdua dan harus mau ga mau kerja sama dan gotong royong berdua, kebayang kan kalau arah jalannya beda ? Ga akan bisa nyatu. Harus banget bisa ngatur ego, bisa jaga komunikasi dan bisa jaga chemistry satu sama lain. Dan jujur itu PR banget. Gak mudah sama sekali. Sayapun sampai detik ini belom khatam dan masih masih masih terus berusaha belajar.

Jadi kalau ada pertanyaan baiknya menikah dan punya anak itu kapan ? 
Menikah dan punya anak lah saat siap, saat sudah bisa matang menyusun rencana hidup mau ini dan itu. Saat sudah siap ada kehadiran orang baru lagi (anak), setelah strungling berdua bisa diredam.

Apakah mungkin mencapai cita-cita setelah menikah? 
Iya mungkin aja, tapi memang perlu banget banget komunikasi antar suami istri dan juga ke keluarga besar. Karena kalau sudah menikah bukan cuma ada dua kepala tapi banyak kepala (dari masing-masing keluarga) apalagi soal anak (kalau sudah ada anak), akan banyak banget bisikan gaib sana sini. Jadi komunikasi dan pengertian pasangan adalah kunci. Semakin bisa terkomunikasi, semakin mungkin juga semua cita-cita yang mau dicapai bisa terealisasi. 

Bisa ga jadi perempuan yang tetap bekerja dan tanpa ART?
Sejauh ini saya dan suami bisa banget tapi bukan gak ada bantuan sama sekali ya. Tetep butuh support system yang bisa back up terutama dari keluarga besar, entah orang tua, entah adik. Jadi saat jadwal suami istri bentrok atau ada hal yang gak bisa ditinggal atau bawa anak, anak bisa di handover dulu dan gak terlantar. So, kapanpun perlu bantuan segera shout for help!

Capek? iya capek,
kadang lelah banget? iya parah,
nangis sendiri? sering. 
Tapi ya semua ada harga yang harus dibayar, kalau maunya banyak ya harga yang harus dibayar juga banyak. Yang perlu disadari banget selain ada ego pasangan dan kepentingan pasangan juga anak di setiap pilihan kita, bahwa kita juga human, manusia. Gak perlu semua berjalan dan harus sempurna, karena gak ada yang sempurna. Turunin ego, turunin ekspektasi. Jangan menaruh semua kebahagiaan di orang lain, karena nanti kalau gak bisa accepting semua itu akan capek ke diri sendiri. Daaan jangan menuntut pasangan apapun itu bentuknya, percayalah nanti kita yang capek capek dan capek. Gak akan bisa orang seketika minta orang lain berubah dan melakukan ini itu dengan super baik, selain kesadaran dan kemauan dari orangnya sendiri. So langkah pertama, accepting, lalu kita yang merubah diri sendiri dulu:)

Yap itu lah sharing tentang pernikahan versi saya yang semoga ada manfaatnya. Buang yang jelek ya. 

Harapan saya semoga bisa makin sabar, makin bisa ngatur ego, makin kuat dan masih bisa terus beribadah di perahu yang sama barenga anak dan suami till jannah. 
Amiiin :)

Kamis, 11 Maret 2021

Menjadi PPDS FKUI

Halo !!!

Sesuai janji, saya mau share sedikit tentang Tips Khusus untuk menjadi PPDS di FKUI. Pada postingan sebelumnya saya sudah sempat cerita sedikit tentang Tips Umum untuk menjadi PPDS nah sekarang lebih spesifik di FK UI. Oke langsung aja ya, berikut tipsnya :


1. Kamu harus tau proses pendaftarannya

Kamu bisa update mengenai info pendaftaran PPDS FK UI di laman resminya Penerimaan PPDS FK UI Nah disitu akan ada informasi mengenai persyaratan dan kapan jadwal pendaftaran tiap periode. 

Jauh-jauh hari dari tenggat pendaftaran ditutup sebaiknya sudah mulai siapkan syarat-syaratnya, dicicil. Untuk beberapa syarat pelatihan wajib (berbeda masing-masing prodi) itu juga kamu perlu cek dari masing-masing pelatihan kapan dan dimana pelatihan tersebut terselenggara.

Jadi pastiin selalu update dari jauh-jauh hari ya !(dari satu periode ke periode berikutnya gak banyak berubah kok)

2. Siapkan ujian SIMAK 

Pertama sekali tes yang harus dilewatin adalah ujian SIMAK. Simak ini wajib untuk semua prodi atau departemen. Materinya ada matematika, logika, dan bahasa inggris. Banyak banget buku-buku latihan atau tempat-tempat khusus bimbingan belajar SIMAK. 

Kamu juga bisa mulai search di youtube atau instagram kalau mau ikut bimbingan belajarnya. Saran sekali untuk SIMAK ini kamu harus siapin waktu khusus untuk belajar ya!

Sebelum pandemi Covid-19 ujian SIMAK diadakan secara offline serentak di kampus UI Depok. Untuk yang rumahnya jauh bisa cari kostan atau mini hotel sehari atau dua hari sebelum ujian supaya lebih fresh waktu ujian. Nah selama pandemi Covid-19 ujian SIMAK diadakan secara online dengan syarat-syarat dan tata cara khusus yang nanti akan dibertahukan oleh panitia. 

Intinya mau offline atau online harus persiapkan sebaik mungkin kesehatan dan kesiapan mental juga materi ya :)

3. Siapkan ujian Prodi/Departemen

Untuk ujian Prodi ini akan sangat berbeda antara satu dan lain Prodi karena tergantung kebijakan masing-masing Prodi. Nah pastikan kamu juga update mengenai jadwal ujian Prodi ini ke sekretaris Prodi yang kontaknya tercantum di Web Penerimaan PPDS.

Kamu bisa tanyakan apakah ada ujian prodi dan bagaimana mekanismenya. Jika ada ujian Prodi baik secara online maupun offline, tertulis ataupun bukan kamu harus persiapkan betul materinya seputar prodi yang akan kamu tuju. Berbeda dengan Ujian SIMAK, untuk ujian Prodi kamu harus benar-benar pelajari sendiri materinya. Mungkin bisa dimulai dengan membuat catatan atau highlight materi-materi yang menurut kamu penting untuk dibaca dan diketahui.

4. Ujian Wawancara

Lagi-lagi ujian wawancara sama seperti Ujian Prodi akan berbeda mekanisme dan penjadwalannya dari masing-masing Prodi. Biasanya akan diinfokan oleh sekretaris Prodi yang mengurusnya kapan, dan bagaimana. 

Persiapkan semua kemungkinan pertanyaan dengan jawaban terbaik kamu ya. Menurut saya pribadi jawaban terbaik itu jawaban jujur dan tidak mengada-ada juga bisa jawaban-jawaban teknis. Karena biasanya penguji ingin mengetahui seberapa jauh kesiapan kamu baik secara fisik maupun mental untuk menjadi PPDS. 

Pertanyaan yang umum sekali ditanyakan : Kenapa memilih menjadi PPDS A/B, Bagamana persiapannya, apakah keluarga mendukung, dan sebagainya yang sifatnya pribadi juga tergantung jawaban kamu dari pertanyaan sebelumnya. So, sebelum menjawab pikirkan baik-baik ya jangan sampai menggali lubang sendiri. 

5. Berdoa dan Tawakal

Rata-rata deretan ujian PPDS di FKUI seperti no 2-4 h sisanya tinggal banyak berdoa dan tawakal. Karena seberapapun PD nya kamu, jika Allah tidak berkehendak gak akan terjadi. Tapi juga mesti ingat usaha gak mengkhianati hasil. Hehehe

Jadi harus balance ya. Banyak sekali faktor yang berkontribusi dalam penerimaan ini (menurut saya pribadi) dan ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan tentunya. Batasan kita hanya berusaha dan berdoa. 

Untuk siapapun kamu di luar sana yang berminat mau menjadi PPDS, siapkan diri sebaik mungkin. Insyallah jika ada rezekinya tidak ada yang mustahil 

Goodluck!