Jumat, 06 Juli 2018

Camping Bersama Anak Usia 20 bulan, Yes or No ?

Sejak menjadi orang tua minat saya pada dunia parenting meningkat pesat mulai dari rajin ikut seminar parenting sampai ikut komunitasnya. Salah satu komunitas yang saya ikuti adalah komunitas HebAT (Home education Based on Akhlaq & Talents). Komunitas ini lah yang pada beberapa bulan lalu mengadakan camping akbar di sebuah kawasan di Sentul. Sesungguhnya saya bukan tipe orang yang suka camping, naik gunung dan sebagainya. Yes, saya suka alam tapi untuk harus naik gunung atau camping bukan hobi saya. Tapi karena ingin memperkenalkan kepada El sensasi camping dan sekaligus ganti kegiatan yang lebih mendekatkan El ke alam saat ada acara camping bareng komunitas HebAT, saya langsung oke.

Mulai dari persiapan yang diperlukan untuk bawa El yang pada saat itu usia 20 bulan (usia yang sudah cukup untuk aktivitas alam terbuka) gak terlalu banyak. Saya yang newbie sebagai peserta camping merasa harus bikin list barang apa saja yang wajib dibawa. Menurut saya ini penting supaya nanti saat camping EL bisa nyaman. List saya antara lain :

1. Bed cover (khawatir el gak nyaman atau jaga-jaga saat malem dingin)
2. Selimut tambahan yang lebih tipis
3. Jaket
4. Kaos kaki
5. Payung
6. Baju ganti yang cukup
7. Diapers (el masih pakai popok sekali pakai)
8. Kantong pelastik kecil untuk buang-buang bekas popok dan lainnya
9. Set mandi
10. Minyak telon & lotion bayi
11. Cemilan kesukaan El
12. Tempat minum
13. Mainan dan buku favorit el
14. Obat standart misalnya turun panas, obat alergi, dan kit emergensi (ini untuk jaga-jaga aja walaupun dari panitia sebenernya udah sediain)
15. Senter kecil & Lampu emergensi full charge untuk penerangan di malam hari
16. Set camping (ini saya sewa semua karena memang gak ada riwayat camping sebelumnya)

(diambil via google)

Setelah matang dibagian list keperluan yang harus dibawa, juga harus dipersiapkan kondisi El yang harus prima. Beberapa hari sebelum berangkat EL sempet flu sedang, alhamdulilah gak sampai demam tinggi. Jadi saya sangat usahakan sakit EL ini gak berkepanjangan supaya pas berangkat nanti el sudah cukup sehat. Sesekali saya sounding bahwa EL mau camping dan nanti akan tidur dalam tenda, lihat gunung, awan, bintang dan semua saya ceritain singkat. El sih keliatan cuek-cuek aja, tapi saya yakin dia mendengar :)

Hari H pun tiba, alhamdulilah kondisi El saya nilai cukup prima. Sepanjang jalan dia happy, cemal-cemil, sempet tidur lama dan lancar lah perjalanan berangkat kita ini. Begitu sampai di lokasi camping El super-super senang. Dia sebutin semua yang dia lihat mulai awan, gunung, pohon, sungai, burung, semuanya. Alhamdulilah awal yang baik.

Karena untuk alat camping kita sudah sewa semua jadi gak ada adegan mendirikan tenda. Setelah sampai lokasi, check in, ambil alat-alat yang kita sewa (matras, sleeping bag, nesting, dan kompor) lalu menuju lokasi tenda, dan taraaa tenda kita sudah siap. Kita tinggal masuk untuk beres-beres. Awalnya saya bingung matras tidur dipasang dimana (maklum lah baru pertama kali camping mandiri) karena saya pikir kan saya udah bawa bedcover sebagai alas tidur. Akhirnya matras saya letakkan di bagian tenda depan supaya gak kotor kena kaki yang keluar masuk, sedangkan bedcover yang saya letakkin dalem tenda.


Ini tenda yang udah diberesin, walaupun masih keliatan semrawut :D

Siang itu berjalan sangat lancar. El happy main, muter-muter, cemal-cemil, sampe lupa sama ASI nya. Saya pun gak nyangka sih El sebegitunya karena biasanya dia selalu nempel sama Ummi buat ng-ASI. Sampai pada malam hari tanpa disangka dan diduga hujan lebat bangeeeet. Untungnya sore sebelum gelap El udah beres mandi, udah disuapin makan, dan sudah siap tidur. Sepertinya ini hari yang melelahkan buat dia habis ng-ASI dia langsung tidur pules. Tinggallah ummi abinya yang pusing ngejagain EL ditengah hujan lebat. Abinya yang awalnya sibuk bakar sosis dan bikin mi instan akhirnya pun kebingungan setelah saya buktikan bahwa tenda kita rembes, udah mulai-becek-becek tipis gitu. Awalnya dia gak percaya, cuek-cuek aja.

Jadilah malam itu menjadi malam perjuangan kita untuk bertahan dalam tenda. Malam yang panjang. Matras yang tadinya kita pasang di depan kita pindahin ke bawah alas tidur El lalu ditumpuk sleeping bag, pelastik gede yang kita robek dan apapun yang bisa nahan air supaya bedcover tetep kering. Sedangkan barang-barang lain saya pindah dan saya tumpuk sebisanya, jadi kalau pun basah-basah dikit gak masalah. Dibawah badan saat berbaring saya bisa rasain aliran air bener-bener nyata, sempet kepikiran jelek juga saat itu, takut kalau longsor atau tenda kebawa air atau rubuh. Tapi abinya terus meyakinkan hal itu gak terjadi, kita berdoa semoga semua aman sampe pagi.

Alhamdulilah akhirnya kita sukses bertahan dalam tenda sampai pagi dan alhamdulilah lagi kita semua kering, sehat sentosa. Bikin kaget banget, setelah melihat tetangga ternyata kiri kanan tenda  udah kosong cuma ada genangan air. Ternyata udah banyak peserta camping yang nyerah dan akhirnya mereka mengungsi tidur di aula, bahkan sebagian lagi didalem mobil.

El bagaimana ?
Gak usah ditanya, dia pagi ini bangun dengan sangat berbahagia. Cita-cita dia untuk nyebur di kolam outbond yang kotor terelisasi di hari kedua (dari pertama dtg dia udah pengen nyebur tapi gak dibolehin p). Gapapa lah yang penting El happy.

Oke, pelajaran yang bisa saya ambil dari kegiatan camping sebagai pemula ini adalah :
1. Jangan lupa bawa alas tambahan dari rumah entah itu karpet atau pelastik ukuran jumbo/ apapun yang anti air buat alas jaga-jaga khawatir hujan
2. Jangan lupa bawa lakban supaya kalau tenda bocor bisa ditambel lakban
3. Letakkan matrass tidur dialas tempat kalian akan tidur bukan malah jadi keset
4. Bawa alas untuk diletakin didepan tenda kalau memang mau ada acara masak-masak atau leyeh-leyeh depan tenda
5. Keep kerja sama antara pasangan, ini penting sih karena saat camping memang perlu banget team bulding yang baik

Sekian tips and trick nya, jadi camping bersama anak usia 20 bulan ? YES !







Fakta Tentang ASI Yang Perlu Diketahui Orang Tua

Dua tahun pertama dalam hidup anak adalah masa krusial dimana seluruh perkembangan baik perkembangan otak, kognitif, bicara, dan lain-lain berkembang sangat cepat. Makanan yang baik dan tepat tentunya sangat diperlukan karena menentukan seperti apa anak pada tahun-tahun berikutnya.

Pemberian makanan yang baik dimulai sejak pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Eksklusif artinya bayi tidak mendapat tambahan asupan lain apapun selain ASI. Selain karena usus bayi yang belum mampu mencerna makanan atau minuman lain, ASI adalah makanan sekaligus minuman yang paling cocok untuk bayi. Kandungan gizi dalam ASI sesuai dengan yang dibutuhkan pada bayi baru lahir-6 bulan dan sangat mudah dicerna oleh usus bayi. Kandungan ASI jauh lebih lengkap dari susu formula, namun bukan berarti susu formula itu jelek. Hanya saja pemberian susu formula sebaiknya dengan indikasi medis dari dokter, artinya ada suatu keadaan dari bayi yang memang dia harus mendapatkan susu formula dini misalnya pada bayi prematur dengan berat badan lahir rendah.  Dibawah ini bisa dilihat perbandingan kandungan ASI dan susu Formula.

Gambar mengenai perbedaan kandungan susu formula dan ASI (diambil via google)

Dari gambar diatas, terlihat jelas bahwa banyak zat yang dimiliki ASI tetapi tidak ada di susu formula. Sedangkan semua zat yang ada dalam susu formula semua sudah dimiliki oleh ASI. Zat-zat yang tidak dimiliki oleh susu formula  antara lain : antibodi yang berguna untuk imunitas anak, hormon yang mengatur banyak fungsi dalam tubuh anak, anti virus sebagai pertahanan tubuh anak terhadap virus (kuman terbanyak penyebab infeksi dan diare pada anak), anti alergi sebagai zat yang mencegah munculnya reaksi alergi pada tubuh anak, anti parasit yaitu zat anti kuman dari golongan parasit, serta enzym yang berperan dalam semua fungsi sel dan growth factor atau faktor pertumbuhan yang berfungsi dalam pertumbuhan tubuh anak.

Secara lengkap manfaat ASI dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :
sumber : beranisehat.com

Ada banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai ASI. Mitos bahwa ASI encer itu jelek, ASI gak ada kalau badan ibunya kecil, Anak rewel artinya ASI kurang dan harus dikasih formula, ASI basi bikin mencret, Ibu Menyusui tidak boleh makan pedas, Bayi ASI kurang gizi sama sekali GAK BENER alias cuma mitos.
Faktanya adalah :

1. Secara kandungan ASI dibagi menjadi 2 komponen yaitu foremilk yang lebih encer (banyak mengadung banyak laktosa) dan hindmilk yang lebih kental karena banyak mengandung lemak. Baik foremilk maupun hindmilk sama-sama dibutuhkan bayi dan memiliki kelebihan masing-masing. Foremilk adalah asi yang pertama keluar yang bermanfaat untuk memenuhi rasa haus bayi, sedangkan hindmilk adalah asi terakhir yang bermanfaat untuk membuat bayi kenyang lebih lama. Nah hind milk ini akan bisa dinikmati bayi jika cara menyusu kita sudah benar, yaitu anak menyusu sampai benar-benar puas di satu payudara baru kemudian bergantian dengan payudara yang lain.


2. Produksi ASI sudah dimulai sejak masa kehamilan. Bukan tiba-tiba ada atau bukan tiba-tiba dibuat saat bayi lahir. Maka proses  kehamilan yang baik serta pemenuhan gizi pada ibu hamil sangat penting. Produksi ASI sama sekali tidak dipengaruhi oleh berat badan ibu, ukuran tubuh ibu maupun ukuran payudara ibu. Semakin ibu sering menyusu maka akan semakin banyak produksi ASI ibu. Jika pada hari-hari awal kelahiran bayi ASI belum keluar atau sedikit, jangan bersedih itu hal yang normal dan biasa, terus saja menyusu. Hisapan bayi menjadi inisiasi produksi ASI keluar.
Gambar tentang ilustrasi produksi asi yang diinisasi oleh hisapan bayi (diambil via google)

3. Bayi baru lahir memang lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar karena masih memerlukan proses adaptasi. Semua bayi akan anteng pada waktunya dan akan berbeda antara bayi yang satu dengan bayi yang lain, tergantung apakah si bayi sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan atau belum. Jadi bayi yang rewel bisa sangat banyak penyebabnya, bisa karena terlalu berisik, kaget, tidak nyaman, popok basah, atau lain sebagainya. Tidak melulu karena ASI kurang dan bukan merupakan indikasi pemberian susu formula dini. Lagipula, produksi ASI yang tidak banyak pada awal kehidupan bayi adalah hal yang normal karena ukuran lambung bayi pun masih kecil. Jadi jumlah ASI yang dibutuhkan memang tidak banyak


4. Tidak ada sama sekali istilah ASI basi yang membuat bayi mencret. ASI sangat mudah dicerna oleh usus bayi sehingga bayi ASI cenderung lebih sering pipis dan pup. Pup pada bayi ASI biasanya pun lebih encer dan lebih berbau  karena ASI yang diminum pun encer dan mengandung banyak enzim. Jadi sama sekali tidak masalah selama jumlah pipis dan pup bayi masih dalam batas normal dan keadan bayi masih oke. Bayi yang masih oke ini maksudnya tidurnya cukup, masih mau menyusu, tidak demam dan kondisi secara umum terlihat aktif.

Gambar frekuensi pipis dan pup pada bayi (diambil via google)

5. ASI saja mampu memenuhi kebutuhan bayi hingga 6 bulan. Bila bayi sudah mendapatkan asupan makanan lain sebelum 6 bulan, kebutuhan bayi terhadap ASI akan berkurang karena dia sudah terlanjut "kenyang". Hal ini membuat zat gizi bayi malah berkurang, karena makanan lain selain ASI sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, pemberian asupan lain yang terus-menerus membuat produksi ASI ibu semakin berkurang karena bayi lebih jarang menyusu.


Diambil via google
6. ASI memiliki salah satu fungsi perilndungan tubuh atau imunitas pada bayi, fungsi ini terutama terdapat didalam kolostrum. Kolostrum keluar hanya pada awal-awal hari kehidupan bayi, itu kenapa ada yang namanya IMD (Inisiasi Menyusu Dini). IMD ini dilakukan selain untuk menguatkan bonding antara bayi dan ibu, juga salah satu langkah agar bayi bisa mendapatkan kolostrum. Kolostrum berwarna kekuningan dan seringkali malah disalahartikan oleh banyak pihak. Padahal cairan kuning ini salah satu cairan emas yang harus didapatkan oleh bayi.

7. Selain memenuhi nutrisi bayi manfaat lain dari ASI yaitu mengurangi resiko diare, mengurangi resiko gangguan telinga, alergi, memberikan perlindungan pada bayi dari bebagai penyebab penyakit, dan mengurangi obesitas pada bayi. Untuk ibu, menyusui memberikan manfaat positif yaitu mempercepat pemulihan pasca melahirkan dan mengurangi resiko kanker.

Kenapa saat menyusui pada awalnya nyeri ? karena saat menyusui tubuh kita menghasilkan suatu hormon yang salah satu fungsinya adalah untuk mengurangi perdarahan dan mempercepat pemulihan rahim setelah melahirkan. Jadi meski sedikit kurang nyaman, terus menyusui ya bunda.

7. Ibu menyusui sangat dianjurkan makan apapun, terutama makanan sehat. Sedangkan rasa makanan manis, pedas, asin sama sekali tidak berefek pada ASI. Pada beberapa bayi yang sensitif mereka bisa merasakan sensasi yang berbeda bergantung apa yang dimakan ibu nya tetapi tidak sampai menyebabkan penyakit seperti diare. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa ASI sudah terbentuk sejak masa kehamilan. Maka apa-apa yang dimakan ibu menyusui selama menyusui tidak mengubah kandungan ASI secara dramatis.

Demikian fakta-fakta mengenai ASI dan seputar menyusui. Semangat selalu untuk mengASI-hi ya Bunda. ASI adalah salah satu bukti kebesaran Tuhan yang diberikan pada kita, maka sudah pasti kandungannya jauh lebih baik dan lebih cocok untuk anak-anak kita. Jika ada masalah selama proses menyusui sebaiknya dikonsultasikan pada dokter atau tenaga kesehatan yang benar-benar mengerti tentang ASI. Jangan sampai karena informasi yang salah maupun informasi yang kurang, bayi kita menjadi korban. Salam hangat untuk seluruh pejuang ASI di seluruh dunia !