Selasa, 24 Juni 2025

Sebuah Pesan dari Dokter Spesialis Anak "Pinggiran"

Sudah dua bulan berjalan harus bolak balik memberikan pelayanan di RSUD Cilograng, bukan nama yang familiar. 

RSUD yang saat ini berganti nama menjadi Uwais Al Qorni, berada di Lebak Banten yang berbatasan dengan Sukabumi Jawa Barat,

Jalan terdekat dari Jakarta menuju tempat ini dari arah Sukabumi 

Jalannya berkelok-kelok, naik turun, cukup menantang lambung terutama saat perut masih kosong atau justru terlalu penuh 

Banyak orang bertanya, kenapa mau jauh-jauh menempuh perjalanan 3.5-4 jam perjalanan (dengan pulang ya 8 jam perjalanan)?

Jujur, banyak sekali pertimbangannya saat itu 

Saat mengiyakan telefon dari salah satu dokter PNS Banten yang baru dikenal melalui whatsap, malam itu 

Antara dihadapkan dengan keinginan mengabdi dan mengaplikasikan ilmu di 'daerah' tetapi juga situasi yang tidak mendukung untuk harus jauh berbeda pulau dengan suami dan anak, juga menjadi salah satu pertimbangan 

Banyak hal yang dipikirkan mulai dari kemampuan diri sendiri, kesanggupan secara fisik dan finansial, juga kesediaan waktu dan tenaga

Akhirnya, dengan ijin suami, anak dan tentunya orangtua....

Saya menjawab 'iya' untuk menempuh jarak sejauh itu untuk bisa berpraktik 

Tentu, banyak sekali kendala yang dihadapi setiap harinya, 

Meski sudah dipikirkan jauh-jauh hari, banyak hal ternyata berjalan tidak sesuai rencana kita, manusia...

Namun setiap kali hendak mundur karena ragu akan kemampuan diri ini (lagi-lagi) dan berat untuk meninggalkan anak selama itu, rupanya hanya jalan menuju RSUD ini yang terbuka lebar untuk saya (saat itu)

Entah mengapa, jalan-jalan lain yang saya pikir lebih baik, yang saya harap-harapkan sepertinya belum terbuka dan belum untuk saya 

Maka bismillahirrahmanirrahim, semoga Allah mampukan dan mudahkan perjalanan ini ...

Semoga kehadiran diri saya yang kecil ini, serta ilmu yang sedikit ini bisa memberikan manfaat untuk anak-anak sekitar, di daerah pinggiran, yang sebelumnya tidak saya bayangkan....

Amiiinnnnn

Setelah berinteraksi dan mencoba melihat lebih dalam dengan pasien anak dan orangtua nya serta dengan beberapa orang yang saya temui ....

Ternyata, saya sadar bahwa banyak hal yang memang masih menjadi PR kami (dokter), masyarakat, dan tentu pemerintah sendiri dalam hal kesehatan anak

Mulai dari akses yang ternyata memiliki pengaruh dan dampak yang sangat besar bagi keberlangsungan pelayanan kesehatan

Pendidikan di rumah dalam hal ini orangtua juga pendidikan dan pengetahuan umum masyarakat sekitar juga punya peran yang cukup besar

Membesarkan anak ternyata tidak hanya butuh perasaan kasih dan sayang, tetapi ada kerelaan hati, keteguhan, pengorbanan, dan banyak hal lagi untuk mewujudkan anak-anak yang sehat, generasi yang baik

Potret lain yang saya lihat adalah bagaimana budaya dan kepercayaan yang dipegang turut andil dalam kesehatan anak dan dalam proses membesarkan anak 

Jika ingin membentuk anak yang sehat, banyak pihak harus dilibatkan 

Mulai dari kesejahteraan orangtuanya, pengetahuan yang baik dari society di sekitar, pendampingan dari tenaga terlatih, juga akses yang baik untuk dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik 

Sungguh benar, 

It need a village to raise a child 

Mimpi saya kedepan, semoga suatu saat nanti anak-anak di daerah pinggirian juga memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan dan kesempatan dengan anak di kota besar

Karena sesungguhnya, masa depan anak bukan hanya tanggung jawab mereka dan orangtuanya saja, tetapi juga tanggung jawab kita bersama ...


Selasa, 27 Mei 2025

Antara Pekerja dan Pengajar

Setelah menjalani hari-hari slow living dalam beberapa bulan terakhir, entah sudah berapa CV yang 'dilempar' ke segala arah, membabi buta

Tibalah saatnya untuk mulai melangkah lagi, meski satu dua langkah dahulu ...

Semampunya, sekuatnya, seadanya ...


Sebagai istri, ibu dan anak yang mungkin bila meminjam label saat ini adalah masuk dalam sandwich generation, sungguh banyak hal yang dipertimbangkan saat memilih tempat bekerja

Tentu saja yang ideal adalah tempat kerja yang cukup baik secara jarak, lingkungan dan mendukung karir kedepan 

Tetapi, tidak semua orang punya previlege mendapatkan 'tawaran' seperti itu 

Seperti juga saat hendak masuk pendidikan spesialis, tanpa background apapun, bukan siapa-siapa, dan berasal dari keluarga 'sangat' biasa saja 

Previlege tidak ada sedari awal, tapi sangat berusaha diciptakan sendiri 


Sempat ada keinginan untuk 'membuktikan' diri hingga akhirnya lelah dan menyerah sendiri, begitu saja 

Sampai akhirnya tidak punya cita-cita apapun lagi, selain bisa bertahan dan lewat 

Sepertinya fase itu berulang lagi saat ini 

Dihadapkan dengan berbagai keinginan dan kebutuhan, tetapi juga ada ketidakmampuan disana sini 

Tentu tidak mudah ...

Tetapi, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya

Jauh sebelum hari ini, saya sudah putuskan untuk mengikhlaskan semua urusan mengenai karir dan pekerjaan ini terhadap keputusan Allah SWT, apapun itu ....

Bukan, bukan karena sudah menyerah (lagi)

Malu rasanya, masih banyak menuntut setelah semua yang sudah dimiliki saat ini, terlalu banyak nikmat yang Allah SWT berikan, bahkan jauh dari ekspektasi saya sendiri 

Malu rasanya masih menuntut 'hanya' untuk kepuasan diri sendiri, yang sudah bertahun-tahun ini banyak mengorbankan 'hidup' orang-orang terkasih untuk cita-cita saya ini 

Maka tentu, tidak ada pilihan lain selain ikhlas dan legowo


Flashback sedikit,

Saat menjalani pendidikan dokter, ada satu orang konsulen yang begitu mengilhami saya untuk menjadi seorang spesialis dan 'dosen terbang'

Beliau masih berpraktik tetapi juga tampak happy dengan menjadi pengajar di beberapa universitas, sangat mengagumkan 

Saat itu, menjadi pengajar adalah salah satu cita-cita saya dalam hidup selain menjadi waitress cafe (sebuah fun fact :p)

Keduanya mungkin belum dapat terwujud saat ini, tidak mengapa 

Bukankah meski tidak menjadi 'pengajar' tetap bisa menjadi guru untuk anak sendiri, untuk sekeliling di tempat kerja di manapun itu 

Mari menebarkan banyak-banyak kebaikan, meski sedikit

Meski hanya itu yang kita miliki

Meski saat ini pun masih fakir ilmu, tidak menjadi halangan untuk satu-dua kata kita sedekahkan dalam kebaikan bukan ?

Jadi tidak ada yang tidak bisa, tetap menjadi pengajar, semampunya dulu, seadanya ...


Pekerja adalah titel yang saat ini saya sandang 

Dan saya sangat bersyukur menjadi seorang perkerja 

Ada mimpi suami, anak dan orangtua yang insyallah saya jadikan cita-cita jangka pendek (lain) 

"Menghidupi cita-cita orang tersayang" (semoga Allah mudahkan dan mampukan)

Titel ini, bukan saya yang memberikan tetapi berdasarkan pengakuan dari beberapa orang tentu saja

"Wah jiwa dokter pekerja sekali ya", ini terucap langsung di suatu wawancara dari seorang dokter senior 

Saya mengangguk pelan, dalam hati tentu mengamini "semoga saya bisa menjadi pekerja yang cukup baik dan bermanfaat untuk banyak orang ya dok..."

Amiiiin 


Rabu, 23 April 2025

Post PPDS Syndrome

Postingan ini adalah postingan yang sudah diimpikan bahkan selama PPDS
Waktu PPDS, longterm goalnya adalah lulus sedangkan shortterm nya ya bisa bertahan di setiap harinya
Bisa lewat dengan aman dan pulang ke rumah, tentu saja 
Alhamdulilahirabbilalamin 
Sekarang longterm goal itu sudah terwujud 

Sudah 1 bulan lebih menjalani hari-hari "slow living"
Selama 4 tahun terakhir, setiap kali bisa bangun pagi di rumah itu bersyukur sekali 
Alhamdulilah 1 bulan ini bisa selalu bisa bangun pagi di rumah, siapin anak sekolah, anter jemput, nonton netflix, bisa ngobrol lama sama suami, masak, ngopi, sampe bener-bener gak tau lagi mau ngapain 
Kadang saking bingungnya, ya beres apapun yang bisa di beres-beres hehehe
Happy banget (cry mo nangis ...)

Tapi tentu, tidak boleh berlama-lama bukan 
Harus bangun lagi dari "goler-goler" ini kemudian merangkai lagi satu-satu mimpi yang masih banyak itu antriannya 

"Halo, mimpi yang lain masih nunggu ini!" hehehehe

Banyak mimpi-mimpi kecil hingga besar yang masih ada di kepala 
Bismillah kita susun dan rangkai lagi kehidupan post PPDS ini pelan-pelan ya ...

Empat tahun belakangan sudah cukup sibuknya sama diri sendiri, sama perasaan sendiri, sama hidup sendiri, sama problem sendiri ...
Ada suami, anak, dan (alhamdulillah syukur luar biasa) masih ada orangtua yang sudah sabar selama itu juga untuk bisa berbahagia bersama 
Dan .... saat ini saya sungguh sadar....
Ternyata "waktu" adalah nikmat yang begitu besar yang Allah SWT berikan pada kita, yang seringkali tidak kita syukuri
Nikmat sehat dan keluarga tidak ternilai 
Terima kasih ya Allah atas semuanya ...

Ternyata, 
Kehidupan slow living itu ada dan menyenangkan 
Tenyata, 
Bisa banget gak selalu stress setiap hari dan "now now now" setiap hari
Ternyata, 
Boleh untuk istirahat dan tidur lama gak perlu dag dig dug lagi 
Dan ternyata, 
Gak mudah ya cari kerja (jeng jeng jeng)

Dulu saya pikir setelah menjadi spesialis, seketika mak jreng semua tawaran menggiurkan bermunculan (ya tentu saja ada untuk orang-orang istimewa, tapi saya kaum biasa saja)
Hehehe ternyata hidup di realita gak se mak jreng itu 
Memilih tempat kerja pun tidak semata-mata mendapat bayaran fantastis
Ada banyak sekali pertimbangannya 
Allah SWT memang sudah mengatur kita sesuai waktunya masing-masing 
Ada yang lancar sekali sekolahnya tetapi untuk bekerja perlu waktu 
Ada yang tidak mudah selama sekolah tetapi tawaran kerja yang baik entah kenapa selalu ada, mudah sekali 
Tidak perlu risau, kita semua ada di garis waktu masing-masing 
Setiap orang ada massanya, setiap massa ada orangnya, begitu katanya ...
Dan saya percaya, 
Saya serahkan semua urusan ini hanya kepada Mu ya Allah 
Rasanya malu untuk mengeluh setelah semua berkah yang sudah diberikan 
Mari kita jalani "Post PPDS Syndrome" ini dengan penuh syukur, dan penuh kepercayaan terhadap rencana Allah SWT 

Semangat terus para pencari kerja (iya kita hehehe)

Bismillah yah

Kamis, 27 Februari 2025

FINAL SESH

Hai, agak bingung mau cerita darimana karena wow sudah banyak ya yang terlewat dalam beberapa bulan terakhir
Menjalani hari-hari terakhir as PPDS Senior, cukup banyak lika-likunya 
Sebagai info, pada fase PPDS Senior akhir, ada beberapa ilmiah yang harus diselesaikan untuk dapat selanjutnya mengikuti Ujian Evaluasi Nasional (EN) Terpusat

Sebetulnya sejak pertengahan PPDS Senior sudah mulai terbayang deadline harus maju tesis bawah, kemudian presentasi tesis atas dan sajian kasus longitudinal (SKL). 
Namun, pada prosesnya selain kemauan diri sendiri sangat penting memiliki teman yang dapat saling mengingatkan dan maju bersama untuk serentetan ilmiah ini
Karena sungguh diperlukan niat, kemauan dan juga support dari lingkungan sekitar 
Beruntung saya memiliki beberapa teman luar biasa yang turut andil dalam semua proses tersebut
Alhamdulilahirabbilamin (1)

Setelah pontang panting, beberapa kali revisi dan perbaikan
Karena satu dan lain hal, alhamdulilahirabbilalamin (2) ujian tesis bawah dan tesis atas bisa dijalani intra modul, agak lupa mungkin November 2024 ya.
Meski biasanya tesis atas adalah rerata menjadi ilmiah terakhir, karena lebih dahulu maju presentasi SKL, hal berbeda kali ini
Namun tidak apa semua sah-sah saja 
Yang terpenting berusaha diselesaikan dan dikerjakan dengan baik bukan ? 
Sungguh, semua terjadi atas izin Allah SWT dan tentunya bimbingan dari pembimbing materi dan pembimbing metodologi yang sangat memudahkan prosesnya

Bagaimana ilmiah lainnya ?
Pada Januari 2025 alhamdulilahirabilalamin (3) dengan beberapa proses yang juga tidak mudah akhirnya bisa maju presentasi SKL yang menjadi penutup ilmiah di dunia per PPDS-an ini 
Dengan ini maka genap pula syarat untuk dapat menjadi kandidat EN 
Bisa menjadi satu dari 16 orang kadidat EN adalah salah satu hadiah awal tahun yang indah untuk saya pribadi. 
Mengingat banyak hal telah terjadi dan proses pendidikan yang dilalui tidak mudah, bisa lulus adalah tentu mimpi besar selanjutnya. 

Kami ber-16 menjalani proses belajar yang cukup singkat mengingat berdekatannya jadwal EN dengan terpenuhinya syarat untuk menjadi kandidat EN
Belajar intensif di RS dibimbing oleh guru-guru kami, kemudian ditambah dengan karantina yang cukup lama selama 13 hari. 
Karantina pertama di Jakarta, karantina kedua dilanjutkan di kota lokasi ujian EN dilaksanakan, Malang. 
Jujur, ini pertama kali bisa ke Malang setelah sebelumnya sempat menjadi wish list salah satu kota yang ingin dikunjungi. Eh dikunjunginya untuk ujian. Hehehe. 
Lagi-lagi, Alhamdulilahirabbilalamin (4) ...

Rangkaian Ujian EN atau Ujian Kompetensi (UKOM) pertama berupa ujian multiple choice di Jakarta pada awal Februari 2025. Kemudian dilanjutkan dengan ujian OSCE dan Ujian Kasus Longcase pada 14-15 Februari 2025 di Malang.

Tentu saat di Malang tidak terpikir untuk banyak eksplor wisata kuliner apalagi lokasi wisata yang lain. Juga tidak sempat terpikir untuk mengabari beberapa teman yang sebetulnya banyak sedang menempuh pendidikan di Malang. Memang kondisinya saat itu tidak memungkinkan. 
Tidak apa, bismillah ada kesempatan lain lagi ya untuk bisa main-main ke Malang. 
Aminnn.

Beberapa hari disana saya pribadi harus bangun pukul 03.00 dini hari setiap paginya mengingat beberapa materi belum selesai dibaca dan tidak cukup terkejar saat belajar bersama dan baru bisa tidur kembali tengah malam. 
Teman lain? banyak teman yang bahkan belajar lebih sepertinya, dengan energi yang lebih baik. 
Bagaimanapun caranya, kemi tetap bersama berusaha belajar sesuai dengan pace masing-masing namun juga tetap saling mengisi kekurangan satu-sama lain.
Sisa hari-harinya ?
Ya tentu, sepanjang hari review materi, latihan tindakan, pun masih ada bimbingan bersama beberapa guru kami. Sungguh menguras tenaga (bagi saya pribadi, huhuu aging is real).
Berbeda dengan banyak teman lain yang tampaknya sudah cukup siap, saya sendiri cukup takut menjalani ujian ini. Banyak hal yang ditakuti karena merasa tidak cukup belajar dan merasa kurang ini itu, sungguh.
Namun, berkali-kali saya coba yakinkan diri, semua ini akan berakhir dan harus dijalani. Harus dapat dijalani dengan maksimal (Ini final sesh ci !!! gumam dalam hati setiap kali lelah). 

Mungkin karena kurang istirahat dan cukup berat persiapan ini bagi saya, di hari ujian yang ditunggu-tunggu malah sudah mulai drop.  
Beruntung ada Mba Dinda as our chaperon yang bisa menjadi "dukun" dadakan kala itu yang tanpa dia mungkin saya hanya bisa tidur di kamar sepanjang waktu.
Sekali lagi, alhamdulilahirabilalamin (5) meski kurang fit masih dapat menjalani ujian OSCE dan Longcase dengan baik, 
I wish, as good as I can.

Akhirnya, pada 24 Februari 2025 bertempat di gedung pertemuan Universitas Brawijaya Malang, dilakukan penutupan UKOM dan pengumuman kelulusan perserta UKOM, dan hasilnya ......

Alhamdulilahirabbilalamin (6 sd ratus ribu hingga juta-juta kali), atas doa orangtua anak dan suami saya bisa lulus ujian dan menjadi salah satu dari 3 peserta terbaik dalam ujian UKOM ini:





Jujur, sama sekali tidak terpikirkan sebelumnya bisa berada dalam posisi ini, karena sungguh satu-satunya target adalah bisa lulus, dengan nilai berapapun. Tetapi rupanya Allah kasih lebih dari yang diharapkan. Sungguh kaget dan penuh haru.

Terima kasih ya Allah atas hadiah manis ini di akhir pendidikan 4 tahun yang penuh dengan up and down.
Entah hal baik apa yang pernah saya lakukan, sampai saya layak untuk ada di tempat ini. Namun, saya yakin semua ini terjadi tidak karena usaha saya pribadi tetapi juga ada dukungan dan doa dari banyak pihak. 

Alhamdulilahirabbilalamin (ratus juta juta kali) 

Finally, dr. Astri Sulastri Prasasti, Sp.A

I dedicate this title to my parents, husband and my son as well as the teachers, friends, and all of my patients who were always there in the process...

Selamat untuk geng EN Februari 2025 atas kelulusannya, we are great team !





Kamis, 28 November 2024

Koma

Hai, bingung mau kasih judul apa 

Rasanya banyak hal sudah cukup jelas mana hitam dan mana putih 

Apa yang kita rasa juga dengan sadar kita pahami bahwa semua ini hanya soal rasa

Rasa yang hanya rasa

Tapi jujur, terkadang sulit untuk dipilah

Mana-mana yang boleh stay, mana yang harus out

Cukup sulit, setidaknya untuk ku...


Kalau dipikir-pikir, di waktu dulu sudah jelas juga semua yang sudah titik, ya titik 

Tapi entah, 

Entah apa dan bagaimana, si kepala ini masih sering berhalusinasi 

Andai bisa begini dan begitu, andai ini adalah koma

Ya jelas halusinasi, harapan kosong yang sudah jelas tidak akan terjadi 


Mungkin memang cuma sementara dan akan berlalu saja

Seperti perasaan di waktu yang sudah-sudah 

Muncul hanya karena 'kosong'

Maka mulai berandai-andai 


Tapi tenang saja, 

Semua masih ada di koridornya 

Tidak lebih tidak kurang 

Aku pun yakin, ini hanya aku yang merasa masih koma

Karena, 

Untuk semua, sudah jelas ini titik yang besar



Kamis, 29 Agustus 2024

Let it Hurt, until It can't Hurt Anymore

Judul postingan ini tampak masokis ya

Tidak bermaksud, hanya entah mengapa saat ini merasa relate dengan maksud tulisan itu 

Bahwa ada hal-hal yang memang sebaiknya dirasakan saja, dijalani saja ...

Meski sakit dan tidak nyaman 

Mungkin itu cara Allah membuat kita lebih kuat (?) 

Mungkin itu cara Allah membuat kita lebih tegar (?) dan lebih siap menghadapi banyak hal lain 

Mungkin itu cara Allah untuk menyampaikan hikmah-Nya untuk diri yang terkadang lupa kendali

Atau Mungkin Allah hendak memberikan hadiah setelahnya yang jauh lebih indah 

Waalllahualam ...


Benar, bahwa ....

Ada di titik ini sungguh merupakan salah satu yang saya inginkan dan aminkan beberapa tahun lalu 

Benar, bahwa ...

Saya yang nol dan bukan siapa-siapa ini, yang berasal dari antah berantah ini merupakan suatu hal besar bisa ada di titik saat ini

Bisa bersekolah sesuai dengan keminatan di tempat yang diimpikan 

Bisa bersama dengan keluarga kecil yang menemani 

Masih dilengkapi juga dengan orangtua yang sehat

Jika bukan karena Allah SWT dan doa dari orangtua serta ridho dari suami, entah karena apa ...


Kembali mengingat2 satu ucapan konsulen kesayangan saat pertama kali diterima dan hendak memulai proses pendidikan

"Rasain baik2, perasaan seneng diterima hari ini ya. Apapun nanti yang terjadi, inget perasaan hari ini supaya bisa bertahan"

Terima kasih banyak dokter pernah mengatakan itu 

Sampai hari ini, setiap kali sedih, tiap kali perlu pecutan untuk bangkit

Saya ingat terus kata-kata itu dok

Insyallah saya hanya perlu bertahan sedikit lagi dok :)


Memang namanya proses pendidikan ada up and down 

Ada yang menyenangkan kadang juga sedih

Ada hal baik yang datang, meski beberapa kali tersandung 

Sekali lagi ..

Itu semua cara Allah untuk mengajarkan dan menyampaikan hikmah dan rezekinya kan ?

Kita semua belajar, dari proses ini ...

Meski kadang tertatih dan orang di luar, tidak akan pernah tau sakit dan perjuangan apa yang sudah dikeluarkan 

Bukankah dunia ini sudah terbiasa untuk melihat hasil ?


Jujur, 

Atas beberapa hal, beberapa orang, dan beberapa perkataan yang pernah didengar

Seringkali membuat saya tidak percaya diri 

Sering membuat saya berpikir, bahwa saya ini memang "tidak sebaik itu" dan bahkan "tidak pantas"

Membuat saya mengasihani diri sendiri, yang nampak sangat menyedihkan 

Tapi kemudian saya mengingat2 lagi

Saya hitung kembali,

Ternyata keberkahan dan kebaikan Allah jauh lebih banyak dari itu 

Maka untuk apa ?


Saya putuskan untuk memperbaiki diri 

Bangkit lagi, belajar lagi ...

Terlalu malu untuk mengeluh

Mari perbaiki niat dulu, jangan-jangan sudah mulai salah arah 

Atas kesakitannya 

Mungkin akan masih terus ingat, tetapi saya mencoba terus untuk memaafkan semuanya 

Insyallah semuanya ...


Ya Allah, mohon kuatkan hati ini menerima apapun yang terjadi 

Mendengar hal-hal yang kurang nyaman 

Bahkan menyakitkan 

Mohon bimbing selalu untuk tetap datang, melakukan hal baik yang bisa dilakukan 

Mohon jaga dan luruskan niat ini ya Allah 

Mudahkan ya Allah


Apabila boleh, berdoa sekali lagi 

Bahagiakan,  kabulkan semua pengharapan dan tinggikan derajat guru-guru hamba, dimanapun berada

Begitupun orangtua, suami, anak dan keluarga yang terus mendoakan hal baik 

Juga untuk orang-orang di luar sana yang masih mengusahakan apa yang menjadi impiannya


Amin :)


Kamis, 14 Maret 2024

Ramadhan di PPDS

Saat mengetik ini di sela jaga malam berjaga di NICU 1 dengan bayi-bayi lucu post dan pre tindakan pembedahan. Terakhir jaga bayik-bayik sudah hampir lebih dari 6 bulan lalu ya kayaknya.

Dulu sesuka itu sama bayik-bayik, walau lumayan pressure saat jaga. 

Ada perasaan takut gak sanggup jagainnya karena gak mudah. 

Anak sendiri sudah rumit, bayi pula. 

Alhamdulillah sekarang setelah lama ternyata rasanya masih sama, senang sekali.

Bismillah selalu dalam penjagaan dan bimbingan Allah ya, supaya gak do harm.

Amiinnn.


Dan, 

Puasa Ramadhan tahun ini bismillah jadi Ramadhan terakhir selama PPDS ya. 

Tahun berikutnya (amin super kenceng! insyallah) sudah jadi Spesialis Anak.

Ramadhan tahun awal jadi PPDS masih ingat sekali harus datang sebelum sahur untuk bantu-bantu distribusi makanan sahur untuk PPDS yang sedang berjaga hari itu. 

Sahur hampir imshak karena baru bisa pulang setelah tugas selesai (hehe gak ding masih bisa banyak makan dan minum) 

Rasanya waktu itu bagaimana ? ya happy aja, enjoy dan dijalani...

Saat itu juga berpikir toh nanti kita juga akan di posisi yang sama, saat sedang Ramadhan saat jaga dan pastinya happy banget kalau ada yang bantu untuk sekedar distribusi makan :)

Ramadhan tahun kedua jadi PPDS agak lupa waktu itu stase apa, tapi ya rasanya masih sering sekali jaga IGD. Bisa sahur proper alhamdulilah, tapi seringkali yang penting bisa minum cukup. 

Ramadhan tahun ini alhamdulilah sudah jadi senior ...

Walaupun masih jaga tapi happy sekali one step closer

Berproses sedikit-sedikit ...

Tidak terasa, ternyata sudah berjalan 3 tahun ya


Selain itu, 

Masih bersyukur bisa menjalani puasa dengan kesehatan dan keluarga yang lengkap 

Terima kasih atas nikmat ini ya Allah

Tidak lupa, El juga sudah mulai ikut puasa 

Alhamdulilah di hari ketiga puasa dia sudah bisa full, karena teman-temannya di sekolah puasa dia gak mau kalah juga. 

Hari pertama karena di rumah nenek, gak ikut sahur katanya jadi ya puasanya bolong 

Hari kedua 2.5 jam mendekati maghrib udah merengek pusing dan demam hehehe

Alhamdulilah hari ketiga, tanpa diminta dan ditanya dia mau lanjut sampai magrib

Walau masih gak mudah bangunin dan minta ikut solat tarawih tapi pelan-pelan berproses ya El 

Insyallah dimudahkan belajar puasanya


Untuk semua yang sedang berproses juga diluar sana 

Terus berjalan, 

Terus berproses walau perlahan, 

Proses dan langkah setiap orang memang berbeda, biar saja 

Yakin usaha sampai 


Selamat berpuasa 

Semoga Ramadhan tahun ini membawa berkah bagi semua 

Amiiinn !




Minggu, 07 Januari 2024

Tahun Harapan 2024

Hehehe

Biasanya harapan dibuat di detik-detik pertama pergantian tahun 

Maaf ya, tahun ini agak berbeda

Malam itu sudah ada niat untuk sambil menulis 

Bahkan halaman ini sudah dibuka 

Tetapi nyatanya hingga siang di hari berikutnya terlalu lelah bahkan untuk membuka mata


Banyak hal terjadi di tahun lalu 2023

Alhamdulilah banyak hal baik yang datang 

Juga beberapa pergi 

Keluarga yang lengkap, orangtua yang masih sehat, serta anak yang bertumbuh dan berkembang 

Adalah beberapa hal baik yang sangat saya syukuri, dan saya harap akan terjadi juga di tahun ini serta tahun-tahun yang akan datang 

Kekecewaan, kesedihan juga tentu silih datang 

Tetapi:

Sometimes not giving up is the most heroic thing we can do

Iya kan ?

Kutipan ini saya ambil dari film terakhir yang saya tonton di hari-hari pergantian tahun kemarin, Aquaman


Seperti kalimat dan prinsip saya sebelumnya yang tidak berubah 

Bahwa semua hanya sementara dan akan berlalu

Yang tinggal, in the end of the day adalah kamu dan dirimu sendiri 

Maka menjadi penting untuk berdamai dan berteman dengan diri sendiri 

Menerima hal yang tidak bisa kita miliki 

Mengikhlaskan beberapa hal yang tidak bisa kita raih 

Juga berdamai dengan orang-orang yang tidak bisa terus tinggal sesuai harapan dan berubah sesuai yang kita inginkan 


Hal lain yang saya syukuri di tahun kemarin adalah bisa mengubah satu kesedihan menjadi satu hal baik 

Berangkat ke PIT Padang dengan kasus yang sungguh membekas, lalu akhirnya bisa menjadi pelajaran untuk kita bersama 

Insyallah surga untuk Kowresh, anak baik yang kasusnya saya bawakan ya nak 

Semoga dokter dan dokter lain diluar sana menerima hikmah yang cukup untuk bisa menolong anak-anak lain

Amiin. 


Tahun ini, 2024 adalah tahun harapan 

Santi, inget santi kan ?

Teman yang dulu selalu ada selama kuliah akhirnya bisa mengikuti jejak sekolah di PPDS FKUI

Alhamdulilah, ikut bahagia dan mendoakan yang terbaik untuk Santi 

Menjadi bukti, bahwa saat memutuskan untuk masuk PPDS bukan hanya perjuangan satu orang, tetapi juga perjuangan banyak orang dibelakangnya yang ikut berkorban

Sekali lagi menjadi bukti bahwa ada satu titik, ketika kita ikhlas mungkin itu adalah waktu yang tepat yang Allah mau untuk kita mendapatkan hal baik berikutnya 

Alhamdulilah semoga dilancarkan ya jalannya Santi, sayang ...


Tahun ini, 2024 menjadi tahun harapan 

Karena saat ini saya tengah menjalani fase senior di PPDS IKA

Fase senior kedua setelah selesai 9 pekan di ERIA, dengan 3 pekan di full menjadi kapten di IGD

Satu tanggung jawab yang menurut saya tidak kecil sama sekali

Banyak pelajaran yang saya dapatkan, insyallah menjadi bekal baik kedepan 

Alhamdulilah

Terimakasih kepada Prof dan Dokter, juga rekan tenaga kesehatan lain yang juga berjibaku dan bersinggungan selama stase ERIA

Semoga semua kebaikan diganti Allah SWT dengan kebaikan yang lebih


Jujur, kemarin, rasanya tidak mudah sama sekali untuk saya namun ternyata hidup ini penuh kejutan

Jadi jangan sedih setelah sebelumnya tidak mudah, tidak perlu berpikir dunia akan selesai 

Akan ada ketidak mudahan yang lain 

Iya kan ? hehehe


Saat ini, di fase kedua ...

Rasanya seperti sebentar lagi akan masuk dalam lautan luas dan sulit bernapas

Berusaha menggapai permukaan berkali-kali tetapi belum mampu

Hilang arah, merasa kurang dan belum bisa keep up 

Saya harap....

Semoga menjadi lebih baik hari-hari selanjutnya 

Setidaknya satu harapan saya, bahwa tidak melakukan harm kepada siapapun 

Harapan utamanya tentu diri yang kecil ini bisa membawa kebaikan untuk orang lain, sesedikit apapun itu

Insyallah

Begitu juga dilancarkan untuk perjalanan senior-senior berikutnya yang rasanya masih cukup panjang ya

Jika lancar proses ini akan dijalani selama 1 tahuh alias 12 bulan lebih

*inhale exhale*

Yuk kita jalani lagi hari demi hari 

Mari berusaha untuk melakukan hal baik hari demi hari 

Bismillah 


Tahun ini, 2024 menjadi tahun harapan 

Untuk semua hal baik yang sudah saya tuliskan pada notes pribadi saya 

Ternyata masih banyak ya yang ingin dicapai 

Dasar perempuan banyak mimpi !

Tapi semoga semua diijabah Allah entah dari doa siapapun diluar sana yang ikut mendoakan kebaikan 

Amiiin 


Bismillah 2024

Terima kasih banyak 2023, untuk bahagianya, untuk pengalamannya juga untuk air mata yang menetes semoga menjadi pelajaran ya dan yakin usaha sampai ...

Senin, 27 November 2023

Semuanya Sementara

"Ingat, semuanya hanya sementara"

Satu kalimat yang selalu ku putar ulang dan ku ingat ulang setiap kali lelah 

Satu kalimat yang terkadang bisa memberikan energi lebih untuk bangun dan melangkah 

Setiap kali, di pagi hari saat untuk bangun saja berat rasanya

Ingat, semuanya hanya sementara 

Seketika badan tersentak, ada kekuatan untuk memulai hari dan tidak terasa berjalan lagi ke rumah dengan kelelahan di sore atau malam harinya 


Semua ini sementara, 

Tidak perlu dibuat risau 

Tidak perlu berlarut-larut bersedih 

Tidak perlu lama-lama dibawa hati dan mengutuki diri 

Toh semua akan berakhir 


Hari ini tidak lah selamanya 

Ada besok yang mungkin lebih baik 

Atau bahkan lebih menantang 

Maka untuk itu, kamu harus tetap bertahan bukan ?


Setelah mengeluarkan tenaga dan detik-detik penuh tekanan 

Jika masih saja ada yang belum cukup, bukankah boleh saja ?

Kita bukan superman yang bisa melakukan semuanya dengan sempurna

Melewati malam jaga PICU kemudian bisa bernafas di pagi hari bukankah sudah patut disyukuri?

Tidak perlu lagi menyalahi dan merenungi diri 

Semua sementara ...


Kesedihan,

Kelelahan, 

Perasaan negatif, 

Rasa rendah diri, 

Semua akan selalu ada

Namun tidak akan bertahan selamanya 

Karena semua sementara 


Tutup mata, 

Terima semuanya, 

Jalani dengan lebih ringan 

Tidak perlu berharap pada manusia 

Bukankah itu memang selemah-lemahnya pengharapan ?


Semua niat baik akan ada balasan 

Jika tidak saat ini entah kapan 

Percayalah 

Pada akhirnya semua akan terbayar


Selamat malam jiwa yang lelah 
Beristirahat lah malam ini, masih ada esok untuk dijalani 
Semua sementara 



Sabtu, 19 Agustus 2023

Old old Friends

Semakin dewasa, lingkup pertemanan semakin mengerucut

Tidak banyak dan mungkin juga cara pertemanan nya hanya memang berbeda

Akan bisa dihitung, siapa-siapa yang stand by you by heart in the end of the day 

Akan bisa dilihat, ternyata teman kita gak seteman itu ya pada satu keadaan 

Tetapi teman lama yang masih stay, you can count them for lyfe 


Saat ambil pendidikan S1 dulu, berhubung anak perantauan, ya banyak sekali lah ikut kegiatan ini itu 

Suka berorganisasi, suka melihat cara orang lain berpikir

Awalnya sekedar untuk kill the time atau emang basic nya suka dan mau di beberapa post

Walau ada juga yang cuma sekedar gak enak atau bahkan terpaksa ikut karena ajakan oranglain

Tapi ada satu fakta bahwa kemungkinan besar ya ketemunya orang-orang itu lagi, dia-dia lagi 

Karena orang dengan minat dan passion yang sama, mungkin akan berkegiatan sama dan ikut event yang sama 


Jadi cukup sering berhubungan dengan beberapa teman yang memang itu-itu saja sejak dulu (dan alhamdulilah) sampai saat ini 

Dari segala prosesnya, jalan yang kita ambil tidak semua sama

Rata-rata beberapa teman menekuni dunia estetik

Ada juga yang memang sudah nyaman dan gak ada keinginan untuk sekolah jalur klinis (spesialis)

Ada yang sudah lulus dan jadi konsulen, tapi ada juga yang masih berproses sekolah 

Dari perbedaan jalan, ada satu kesamaan bahwa sejauh apapun dan selama apapun terpisah 

Saat ngobrol dan ketemu, ya 5 jam terasa singkat ...

Teman lama, yang itu-itu saja, memang they're your truly people


Kemarin (gak sekemarin itu), baru aja ketemuan dengan beberapa teman dan ya super fun 

Bisa nyambung ngobrol dari A-Z dari politik, budaya, agama, pendidikan bahkan sesekali ada curhatan super fun 

Walau background berbeda tetapi ternyata nilai yang dianut bertahun-tahun lalu itu masih sama 

Cara berfikir dan kejernihan pikiran mereka, masih sama 

Hanya saat ini jauh berkelas tentu saja 

Banyak proses di hidup yang sudah dijalani ternyata sebesar itu ya impactnya 

Ada rasa syukur terucap bisa mengenal mereka semua ini dengan berbagai keragaman


Ah, I miss my old friends already ...


The point dari cerita ini adalah bahwa teman yang sampai saat ini masih ada

Teman yang dari dulu hingga sekarang masih menghargai your value 

Teman yang selalu mencoba melihat kamu dengan cara yang baik, meski kamu merasa it's not really you dan mereka stay 

Hargai ...



Sabtu, 12 Agustus 2023

PPDS: Madya Akhir

Masih belum percaya, dulu yang aku doakan untuk disegerakan alhamdulilah sekarang sudah ada di tahap ini

Madya Akhir, adalah satu tahap dari banyak tahap di PPDS sebelum akhirnya naik menjadi Senior dan akan mendekati lulus

Fase yang paling nyaman sejauh ini (menurutku), walaupun sebelumnya aku pernah bilang bahwa tidak bisa dicompare karena memiliki problematika nya sendiri. Ya pendapat itu masih sama, tetapi saat ini lebih bisa menikmati. 

Nyaman karena rasanya beberapa stase yang berat sudah terlewati

Nyaman karena merasa sudah lebih mengerti bagaimana manajemen waktu 

Dan sudah lebih mengetahui apa-apa yang perlu "dispidolin" baik saat jaga, maupun saat merondekan pasien 


Menilik perjalanan selama PPDS kebelakang, ternyata sudah banyak ya yang dilewati 

Lagi-lagi ku ucapkan Alhamdulilah 

Masih terbayang rasanya dulu awal covid sekolah online

Kemudian, hari pertama kali tiba-tiba diminta berjaga 

Operan pasien dengan yang lebih senior yang bahkan saat itu belum mampu memahami dengan baik apa yang sebenarnya dihadapi, tetapi diminta untuk mengoperkan dengan paripurna

Ada hari-hari yang gak mudah, walau banyak juga hari-hari (lebih banyak hari) yang menyenangkan

Ada hari dimana harus bangun super pagi (walau sekarang juga masih) dan untuk memulai hari yang baru rasanya tidak ada keinginan, walau akhirnya tetap datang, lagi dan lagi, setiap hari ...

Ada hari dimana menjalani detik demi detik penuh dengan menghitung mundur waktu, ingin rasanya waktu berjalan cepat. Ya walau ada juga hari-hari yang rasanya gak mau terasa cepat berlalu (apatuh :p)

Ketika menjadi tim jaga yang hanya sebagai pelengkap sampai saat ini harus bertanggung jawab atas apapun yang dilakukan oleh tim jaga di hari itu 

Malam-malam panjang yang bahkan pagi terasa lama

Malam penuh tetesan air mata karena seharian menjalani waktu-waktu yang emosional atau malam yang bahkan untuk tidur rasanya kok ya berat karena terlalu excited menghadapi sebuah kasus 

Tetapi lagi dan lagi ku ucapkan alhamdulilah punya kesempatan untuk menjalani semua itu ...


Selalu ada dua sisi 

Ada bahagia dan ada sedih 

Ada harapan dan ada perjuangan

It was life ...


Dibandingkan nanti, tahap ini akan menjadi hanya sebuah tahap dan bukan apa-apa lagi 

Tetapi dibandingkan kemarin, tahap ini adalah satu tahap yang sangat disyukuri 

Ternyata, bisa ya sampai tahap ini

Ternyata, bisa ya melewati semua yang kemarin 

Ternyata, masih ada (read: banyak) kok hari-hari lain yang sangat pantas untuk diperjuangkan 

Tidak terpaku dan menangisi satu hari yang mungkin saja saat itu (memang sedang) kurang beruntung 

Aku semakin sadar dan tersadar bahwa 

Tidak ada yang bertahan lama

Semua hanya sementara

Hanya masalah waktu ...


Bismillah, yuk sedikit lagi 

Grup yang isinya (hanya) diriku sendiri dengan judul Aci Semangat Yuk ! akan jadi kenangan manis suatu saat nanti

Beberapa tahap lagi menuju garis finish (bismillah bgt)

Insyallah semua akan ada masanya 

Semua ini hanya sementara

Hanya masalah waktu ...


NB:

Saat menulis ini sambil di kamar jaga IGD lantai 1, IMET ke-sekian. 

Bismillah malam ini dan seterusnya aman sentosa

DPJP jaga dengan dr. Angga Wirahmadi, Sp.A favorit banyak PPDS 

Sabtu, 01 April 2023

Ambisi, itu apa ?

Belakangan ... 

Sempat ada di fase ingin hilang saja, ingin pergi, terlalu lelah bahkan untuk mengurus diri sendiri 

Sempat ada di fase memiliki pemikiran sepertinya rehat beberapa saat mungkin adalah jalan keluar 

Energi untuk melangkah saja rasanya kurang, apalagi harus bertemu banyak orang setiap hari, dan tampak baik-baik saja

Tapi, saat tiba-tiba tersadar bahwa aku kini adalah kondisi yang dulu ku semoga-kan 

Pikiran dan keinginan itu menjauh ... sedikit ....

Kemudian, muncul pertanyaan

Apa semua perasaan dan pikiran ini muncul karena ambisiku terlalu kecil ? 

Atau mungkin dibanding yang lain, bahkan tidak ada nilainya?

Aku adalah salah satu orang yang percaya bahwa orang yang memiliki energi begitu besar untuk melakukan banyak hal .... adalah orang yang memiliki ambisi besar ...

Dulu, 

Aku sempat percaya, aku salah satu orang yang memiliki ambisi besar itu 

Tapi nyatanya, mungkin bukan ...

Untukku, 

Berada di keadaan dan di titik ini, sudah menjadi satu hal besar dengan segala ketidakmudahan dan kekurangan yang ada, namun alhamdulilah hari-hari ini sudah menjadi bagian dari perjalanan ku sekarang

Kerena itu ...

Rasanya bahkan, untuk memiliki ambisi lebih besar lagi .... gak mudah 

Keinginanku setiap harinya sebatas how to survive the day, day by day ....

Mungkin berlebihan ... 

Tapi memiliki kepercayaan bahwa kita ternyata tidak cukup layak

Bahwa ternyata mungkin yang orang bilang benar, bahwa kita bukan orang yang cukup baik 

Gak menyenangkan ....

Selain untuk survive, ternyata membuktikan bahwa kita layak dan cukup baik juga menjadi beban tersendiri, dan sekali lagi ... itu kurang menyenangkan 

Maka, 

Aku memutuskan untuk tidak melakukannya ...

Tidak ingin membuktikan apapun 

Tidak juga ingin memperlihatkan aku cukup baik kepada siapapun 

Karena rasanya, untuk apa ?

"Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu." ( Ali Bin Abi Thalib)

Meski, masih ada juga pertanyaan yang muncul apakah pilihan ini cukup tepat ?

Entah lah ...

Apakah sebaiknya memang kembali menjadi ambisius saja sekalian ? seambisius itu setiap hari ...

Toh sama saja, sama-sama melelahkan bukan?

....

Sekali lagi, entah lah ..

Satu hal yang pasti, entah itu pilhan untuk menjadi ambisius (yang kecil kemungkinan aku pilih saat ini) atau tidak

Terus berbuat yang benar, terus berbuat dan memilih yang baik adalah prinsip yang hingga kini kupegang

All of the good will always back to you 

Meski tidak saat ini, meski tidak dalam bentuk yang mungkin dibayangkan 

Tapi pasti ... suatu saat ...

Entah kapan ...

Di titik ini, aku akhirnya memutuskan untuk terus maju 

Masih lekat di ingatan kalimat dari salah satu konsulenku 

"..apapun yang akan terjadi dan dialami nanti, ingat perasaan hari ini ya ... hari saat pengumuman penerimaan PPDS"

Terima kasih dok, atas satu kalimat yang terus menjadi pendorong untukku berjalan dan berdiri lagi setiap harinya 

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dokter.. amiin ...

Air mata yang bahkan sudah tidak bisa keluar, karena kering ? 

Kelelahan yang sampai di fase sudah tidak bisa mengeluh 

Waktu, tenaga, pikiran, perasaan, semua nyaa ....

Akan terbayar 

Insyallah ... semua ada waktunya ...

Sabtu, 28 Januari 2023

Bersyukur

Katanya, semua nikmat yang akan kita rasakan kemudian berasal dari bersyukur 

Katanya, bersyukur itu perlu ilmu .. gak cuma sekedar kata-kata yang mudah diucap 

Katanya, bersyukur itu bisa membuat kita lebih mudah menerima apapun itu, ya senang juga sedih 

Ya, bersyukur adalah kata yang saat ini sedang berusaha saya pahami 


Ternyata, 

Memang ga mudah ya 

Memang butuh ilmu 

Dan butuh waktu ...


Ternyata, 

Saya masih sedangkal itu untuk bisa mengucap dan memaknai 

Bahkan satu kata saja hingga saat ini belum sanggup 


Bersyukur akan mudah jika yang kita temui adalah kemudahan di tiap harinya 

Bersyukur akan mudah jika yang kita rasakan adalah kebahagiaan 


Tapi, 

Bersyukur saat sedang merasa dibawah 

Saat sedang sedih dan kurang bahagia 

Saat bahkan belum sanggup menerima kebelum berhasilan diri sendiri 

Sama sekali gak mudah 


Namun, kata Allah SWT

"Bersyukur maka akan Ku tambah ..."

Bukankah sudah jelas dan tidak perlu ada pembuktian apa pun kalau Allah saja sudah menuliskannya dalam Al Quran ?

Mengapa masih batu dan gundah ?


Tenang saja, 

Allah pasti melihat, apa yang sudah dilewati detik demi detik 

Allah pasti tau, apa yang sudah diusahakan detik demi detik 

Penilaian manusia mungkin bisa salah 

Tapi penilaian Allah bukannkah lebih penting?

Tentu ada alasan atas apapun yang terjadi 

Pasti ada alasan 

Entah apa


Walau belum akan tau saat ini, suatu hari akan sadar, bukan ?

Mungkin satu hal yang ditangisi hari ini akan jadi hal sangat disyukuri kemudian

Bisa saja kan?


Tenang saja,

Bukan gagal, tapi memang belum berhasil 

Ada banyak hari-hari didepan

Bukan bodoh, tapi diminta untuk belajar lagi agar lebih mengerti 


Jadi ...

Yuk semangat lagi 

Bersyukur dulu maka akan lebih mudah  


Tidak perlu ada yang disesali, 

Posisi yang saat ini disesali mungkin adalah masih mimpi untuk oranglain 


Yuk bersyukur, 

Alhamdulilahirabbilalamin ... 

Mudahkan, lapangkan dan jangan dipersulit ya Allah