Jumat, 13 Januari 2017

Dulu Vs Sekarang

Dulu sebelum jadi Ibu, kalau ada pasien anak ya pertimbangannya saat ngasih terapi gak lain supaya cepet sembuh, selain sediaan obat, mudah pemberian dan harga supaya lebih terjangkau
Sekarang,
Banyak banget yang dipikirin, salah satunya gak perlu banyak pakai obat, gimana caranya si anak tetep bisa sembuh, se-natural mungkin

Dulu sebelum jadi Ibu, enak banget rasanya edukasi emak-emak supaya bisa ngasih asi anaknya sampai 2 tahun, karena ini itu ini itu
Sekarang,
Sudah naik level hingga sampai pada tahap tertinggi yaitu empati, lebih pada konseling masalah apa yang ditemui serta pilihan jalan keluarnha, setelah tau betapa sulitnya meng-ASI-hi

Dulu sebelum jadi Ibu, rasanya ngambang banget semua ilmu tentang makanan pendamping ASI, yaa gampang lah, tinggal makan aja
Sekarang,
Sampe bingung nyusun jadwal makan dan menu supaya si anak bayi nyaman, lahap dan tetap tercukupi kebutuhan gizinya

Dulu sebelum jadi Ibu, rada geli liat perut ibu-ibu yang menghitam bekas hamil atau lihat luka bekas operasi sesar
Sekarang,
Betapa bekas hitam dan luka itu adalah bukti pengorbanan menjadi Ibu, sama sekali bukan tanda biasa, penuh perjuangan and I'm really appreciate them

Dulu sebelum jadi Ibu, heran banget liat badan ibu-ibu yang punya anak jadi melar sana sini, gak ngurus muka dan males dandan
Sekarang,
Omg! Ternyata begitu sibuk nya jadi Ibu hingga gak sempat lagi untuk me time, sekedar make up apalagi perawatan. Makan apapun jadi, asal ASI tetep banyak. Penampilan udah gak dipikirin asalkan anak sehat dan tumbuh sempurna.

Dulu sebelum jadi Ibu, paling gak suka pakai daster, bentuknya gak bagus dan kucel
Sekarang,
Daster jadi pakaian harian saya di rumah supaya lebih leluasa untuk menyusui dan ini itu

So, I'm so sorry sudah sangat berdosa atas banyak judging yang telahsaya lakukan, meski banyak yang tanpa disengaja dan disadari...

Satu pelajaran,
Jangan pernah judging sesuatu sebelum kita benar-benar ada di posisi orang itu, sebelum benar-benar berdiri pada kaki orang yang kita judge

Karena, tentu masalah setiap orang berbeda,
Yakinlah sebelum melakukan atau memutuskan sesuatu tentu sudah banyak proses yang mendahului, hingga akhirnya orang tsb bisa memilih what will they really do...
Yakinlah yang mereka lakukan sudah yang terbaik yang mereka bisa dan mampu lakukan ...

Apalagi menjadi orang tua adalah seni, tidak bisa disamakan satu dengan yang lain. Setiap anak punya karakteristiknya sendiri. Begitu pun dengan orang tua, punya caranya sendiri dalam mendidik. Mendidik pun tidak mendadak.

Akan jauh lebih baik jika pertanyaan tidak menyudutkan. Saran tidak menggurui.

Yes, I stand on the same way now and I do understand 💂💂💂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar